18 October 2009

Puisi Panjang di Malam yang Panjang

Oleh Saniah LS

Sendiri,
Sepi itu bagai badai yang datang silih berganti
Gemuruhnya terus berhembus kencang sehingga mengolengkan kapal cintaku
Aku sendiri dan merasakan kesendirian itu lagi
Hingga sunyi itu pun datang lagi dalam kesendirianku

Kala malam,
Nyanyian angin malam tak terdengar riuhnya
Tak ada bisikan senandung gairah, karena
Tak ada sahabat
Tak ada kekasih
Tak ada keluarga
Tak ada yang mempedulikan kesendirianku.

Menyorok dan mengurung diri diruang hampa
Separuh gelap dengan sebiji lilin bercahaya temerem
Duduk bersila, lalu aku merenung di kamar tidur yang tersekat.

Air bening itu jatuh, tidak sampai kelantai
Bertengger pada pipiku, dingin
Sedingin hatiku kini.
Ada gerak kecil pada kelopak mata
Menahan bendungan air bening itu tak terjatuh lagi
Tapi tidak untuk malam ini.

Kadang sadar, kadang setengah sadar.
Bisik lah suara hati itu
"Aku tidak boleh begini dan merasa sendiri"
Ada Tuhan, Ia bersamaku kapan dan dimana saja yang kuinginkan
Tuhan juga melihatku dan merasakan kepiluan hatiku
Kadang Tuhan mengujiku, apa aku mengingat-Nya?

Akhirnya zikir itu kulantunkan
Dalam suara yang pilu
Dan bersama air bening yang coba ditahan
Bendungan itu retak dan pecah
Ia jatuh dalam kesadaran dan penyesalan
Ternyata dalam kesusahan, kesediahan, kepiluan dan kesendirianku
Ada Tuhan yang menemaniku.Astaghfirullah…
Zikir itu kusambung lagi, terucap diujung bibir yang pucat
Zikir itu akhirnya telah menina bobokan kepiluan hatiku di malam yang panjang.

Dalam malam yang semakin pekat dan gulita
Ada cahaya yang terus bersinar dan berbinar
Cahayanya tak redup, selagi aku menghidupkan lentera hatiku itu,
Karena dalam kesendirian dan kesedihan itu, ternyata Tuhan menemaniku.

Dimana Hatimu?

Oleh Saniah LS

Dimana hatimu?
Saat aku memohon untuk dicintai dirimu
Saat aku memelas untuk terus bersamamu
Saat aku meminta untuk kau lupakan dia
Saat aku meminta kerelaan hatimu memberiku ruang dihatimu, walau sedikit

Dimana hatimu?
Ketika hati ini terus kau cabik, kau sakiti
Ketika waktu membawa dirimu melepas rindu bersamanya
Aku tersakiti, dimana hatimu?

Aku merenung dalam bentangan sajadah
Bersujud..memohon dalam doa, hingga Tuhan mematikan asa ini
Bersujud..memohon dalam doa hingga tiada tangis dipekatnya malam
Bersujud..memohon agar sadar itu ada dan berbicara
Bahwa cintamu memang bukan untukku.