28 February 2010

Ini yang Terakhir

Muak...mau muntah rasanya
Cukup ini yang terakhir
Jangan hubungi aku lagi
Ini yang terakhir
Karena aku benci kamu

Muak...mau muntah rasanya
Kamu seperti ular
Melilitku dengan jeratmu
Setelah tak berdaya melawan
Aku pun kau telan

Muak ...mau muntah rasanya
Cukup ini yang terakhir
Karena setelah ini aku tak ingin bertemu kamu lagi
Cukup ini yang terakhir
Karena setelah ini tak ada lagi itu
Cukup kau sakitiku
Ini yang terakhir untuk terus kau lukai.

Jeruji Besi

Aku ada dibalik tembok jeruji besi itu
Kau memenjarakan aku dengan pidana yang tak kulakukan
Aku tak terekspos media sebab salahku tak menjual
Aku juga bukan orang yang dikenal
Tapi aku korban
Korban dari ketidakadilan hukum di negeriku

Aku ada dibalik tembok jeruji besi itu
Menanti hari besar bangsaku
Hingga masa tahanan berkurang
Atau menanti keajaiban dalam khayal menjadi 'selebritas politik'
Dimana pedemo dengan lantang meneriakan kebebasanku
Tapi siapa aku?

Aku ada dibalik tembok jeruji besi itu
Tak lama, bebas itu akan kumiliki
Karena aku telah membayarnya dengan keikhlasanku
Karena aku merasa yakin, hidupku lebih tenang di sini
Dibalik tembok jeruji besi ini

Jeruji Besi

26 February 2010

My Deary...

Deary-ku...
Andai saja dia melihat dan mendengar, jika boleh dia juga merasakan
Maka aku ingin dia tau betapa sakitnya aku saat ini
Bukan sakit karena menyayangi dia
Bukan juga karena merindukannya
Aku sakit karena tidak bisa membuang asa ini
Heran dia selalu datang disaat aku tak menginginkannya dan coba membuang bayang-bayang dirinya dan membekukan hatiku, menutup rapat-rapat kenangan saat bersama dia
Tapi aku tak mampu...
Aku tak bisa
Deary-ku
Syarafku tidak lagi bermain logika
Perasaan itu, ia menjadi angka terbesar dalam pikiranku kini
Aku benar-benar sakit dibuatnya
Aku tak kuat lagi menjeritkannya
Bahkan air mata ini juga sudah terburai dan aku hampir gila
Deary-ku
Antara separuh sadar, aku terlalu mengharapkan bisa bersama lagi dengan dia
Bisa bahagia bersama orang yang aku sayangi
Bisa menata hati dan hidupku lagi bersama dia
Dia dan dia yang mampu menenangkan hati ini
Walau dia juga yang mengundahgulanakan hati ini
Apa yang harus aku lakukan diary-ku? Apa?
Walau aku keluar dari kota kenangan itu
Tapi bayangan dia tak bisa ilang begitu saja
Walau aku telah berusaha...berusaha untuk itu semua
Membunuh asaku..membuka pintu hatiku untuk orang lain
Semua sia-sia..dan aku hampir setengah gila
Deary-ku
Aku kini bukan aku yang dulu
Yang kuat dan tidak mau dihambakan cinta
Semua yang aku jalani kosong dan hambar
Kalau tak ingat dosa mungkin aku telah mengakhiri hidupku
Karena aku benar-benar letih
Tak ada dia yang bisa membuat aku seyakin dulu
Dia juga sudah memilih orang lain dan itu bukan aku
Deary-ku
Aku benar-benar hampa
Hacur
juga pupus