12 December 2007

Golden Road -6

Kebaikan belum tentu Kebenaran
Kebenaran sudah pasti Kebaikan

07 December 2007

Golden Road -5

Gerimis yang mengiringi perjalanan tidak mengurungkan niat gw untuk menghadiri acara tadi malam. Sampai di tempat tujuan, langit yang kelihatan siap menumpahkan berton-ton air ke bumi juga tidak mengurungkan niat gw. Duduk dengan beralaskan koran dan beratapkan langi, gw memandang kesekeliling wajah-wajah yang tersenyum satu sama lain mengucapkan salam. Gw memandang langit, memperhatikan noda hitam dilangit perlahan bergerak digantikan dengan gumpalan awan putih dan langit biru terlihat jelas.

Saat berlangsungnya acara, gw perhatikan separuh langit diatas mulai ditutup awan putih, hujan mulai menetes satu persatu. Gw tidak khawatir jika hujan deras turun. Gw tetap duduk di tempat mengikuti tata acara. Rata-rata pengunjung sudah bersiap-siap dengan membuka payung atau menutup kepala dengan lembaran plastik yang sudah dipersiapkan. Sementara yang lain ada yang mencari tempat berteduh. Ada juga yang tetap diam di tempat. Tapi acara tetap berlangsung dengan khidmat.

Gw menatap langit yang dipenuhi jutaan tetesan air, seperti lukisan bergerak .......indah banget. Kapan terakhir gw berdiri di tengah hujan dengan sukacita ?. Saat kecil, hujan seperti magnet yang mengundang untuk dinikmati, walaupun kita tahu kalau main hujan bisa demam. Tapi daya tarik mandi hujan mengalahkan rasa takut.

Seperti itulah perasaan gw semalam. Kerinduan gw bersukacita mengalahkan rasa khawatir. Kerinduan gw bersukacita melahirkan suatu keyakinan dan kepercayaan yang sangat kuat untuk menyongsong masa depan terang.

28 November 2007

Ulos Pangkait ni Holong





Teks & Foto oleh Saniah LS (Aplaus edisi 59/23 Nov 2007)

“Ijuk pangihot ni hodong. Ulos pangkait ni halong,” artinya ijuk pengikat pelepah pada batangnya dan ulos pengikat kasih sayang diantara sesama. Beginilah bunyi-bunyian filsafat Batak untuk ulos.

ULOS, kain tenun khas Batak ini dipakai mulai dari adat kelahiran, perkawinan, hingga kematian. Malah kain yang dipintal dari benang ini sudah sering diuloskan pada acara seremonial lainnya. Atau sebagai cindera mata untuk para tamu terhormat yang datang di tano Batak ini. Ulos kini jadi incaran para kolektor Asing…
Ulos, memang dijadikan simbolis ikatan kasih sayang antara sesama orang Batak maupun orang non Batak. Fungsinya sendiri sebenarnya dipakai untuk menghangatkan badan. Malah ulos dianggap kaum Batak sebagai sumber panas, selain matahari dan api. Setiap ulos memiliki sifat, fungsi, hubungan dan keadaan dengan hal dan atau benda tertentu yang berbeda-beda.

Beragam Ulos, Fungsi Serta Cara Pemakaiannya
Tiga ulos tertinggi bangsa Batak yaitu ulos Ragidup, ragihotang dan sibolang. Ketiga ulos ini memiliki fungsi yang berbeda, yaitu:
1. Ulos Ragidup
Ulos ini paling tinggi derajatnya dan pembuatannya sangat sulit dilakukan. Ulos ragidup terdiri dari 3 bagian. Dua sisinya ditenus secara bersamaan sedangkan dibagian tengahnya ditenun secara terpisah dan pengerjaan bagian inilah yang sangat sulit. Bayangkan dibagian tengah ini ada 3 lagi bagian. Yaitu bagian badan dan duanya lagi sebagai pinarhalak hana/pigura pria dan pinarhalak boru-boru/pigura wanita. Tiap kedua pigura ini terdapat lagi beragam lukisan. Dengan warna serta corak yang hidup berlambangkan kehidupan.
Dalam adat perkahwinan, ulos ini diberikan orang tua pengantin perempuan kepada ibu dari pengantin lelaki, ‘ulos pargomgom’. Mendoakan agar besannya ini bisa hidup rukun bersama anak perempuannya.
2. Ulos Ragihotang
Derajatnya juga tinggi, namun tidak sesulit pembuatan ulos ragidup. Hotang artinya rotan. Ulos Ragihotang diulosi kepada mereka yang dianggap picik dan berharap agar orang tersebut berubah menjadi baik. Ulos ini juga dipakai sebagai pembukus jenazah dan untuk pembukus tulang belulang, dalam proses upacara penguburan kedua kalinya si jenazah.
3. Ulos Sibolang
Ulos ini juga memiliki derajat yang tinggi. Diberikan kepada mereka yang berjasa ‘mabulangbulangi’ (menghormati) orang tua pengantin wanita yang mengulosi ayah pengantin pria. Ulos ini juga diberikan kepada wanita yang ditinggal mati suaminya. Sebagai penghormatan atas jasanya kepada sang suami semasa hidupnya. Ulos dengan motif bergaris-garis yang mengambarkan burung atau bintang bersusun biasanya digunakan untuk upacara adat lainnya. Seperti penyambutan kelahiran anak pertama.
Ulos dapat dibedakan dalam tiga golongan, dua diantaranya:
- Ulos nametmet; ukurannya panjang dan lebarnya jauh lebih kecil, tidak digunakan pada upacara adat, melainkan untuk dipakai sehari-hari. Termasuk dalam golongan ini antaranya yaitu ulos sirampat, ragihotang, namarpisaran, dan sebagainya.
- Ulos nabalga; ulos ini kelas tinggi atau tertinggi. Jenis ini pada umumnya digunakan ketika upacara adat, sebagai pakaian resmi atau sebagai ulos yang diserahkan atau diterima. termasuk dalam golongan ini ialah: sibolang, runjat jobit, ragidup.
Cara memakai ulos pun bermacam-macam tergantung pada situasinya. Ada yang memakainya dibahu selayaknya memakai selendang. Memakai seperti sarung, bahkan ada yang melilitkannya dikepala. Ada juga yang mengikatkannya di pinggang.

Menjaga Kualitas dan Keaslian Ulos
Rumah produksi ini ambil peduli dengan kualitas kain ulos dan songket Tarutung. Beberapa waktu lalu Rumah Gorga memamerkan 30 lebih ulos berusia ratusan tahun yang dihimpungnya diberbagai sudut tano Batak ini. Saat kota Tarutung berusia 62 tahun. Tepatnya awal Oktober 2007 lalu.
“Karena ingin mengejar rupiah terkadang penenun tidak memperhatikan lagi kualitas hasil tenunan mereka. Sudah banyak manipulasi dengan bahan-bahan kasar dan motif aplikasi dari Palembang,” ujar Torang Sitorus, pemilik Rumah Gorga. Kata pemuda pelopor dibidang Kebudayaan dan Pariwisata 2007 ini lagi, “Jangan sampai motif asli Batak hilang dan dipersempit kalau ini terjadi maka kita tidak bisa melihat lagi motif aslinya. Nah, sekarang ini kita mencoba mengembalikan ulos ke motif asli dan pengerjaan seperti terdahulu.”
Ester Asisten dan selaku Pembina dari Rumah Gorga mengatakan saat ini mereka telah menemukan pewarnaan benang tenun jaman dulu yang menggunakan bahan-bahan dasar dari kulit kayu, rerumputan, akar-akaran, Lumpur bahkan dedaunan. Yang kemudian mereka aplikasikan kepada pengrajin binaan mereka. “Kita membeli benang asli, kemudian melakukan pewarnaan, setelah itu baru kita membagikan benang-benang katun tersebut kepada pengrajin,” terang Ester.
Benang pun dibagi kepada 3 jenis yaitu benang sebagai badan ulos, benang sebagai corak ulos dan benang pengikat ulos (ipahan). Benang-benang ini sebelum digunakan terlebih dahulu dikanji. Untuk menghilangkan warna lunturnya. Setelah itu benang pun mengalami pengeringan dengan cara penganginan.
Menenun Ulos
Benang yang sudah diwarna selanjutnya digulung atau di kerek pada sebuah tempat pengikat ulos yang digulung. Setelah benang disusun maka di manghani (memintal benang menjadi ulos). Di sini benang harus dihitung jumlahnya, sehingga benang yang sudah diberi corak dapat dipadukan menjadi motif. Kemudian ulos di totar atau ditenun menjadi ulos.

Desa Hutabarat
Kampung Ulos & Songket Tarutung

Di desa Hutabarat banyak terdapat pengrajin ulos dan kain songket Tarutung. Rata-rata masyarakat di sini mengandalkan hasil tenunan ulos dan songket untuk menghidupkan dapur mereka selain bertani. Kebanyakkan yang menjadi penenun di sini adalah anak-anak gadis berusia muda. Salah satunya adalah Hana Hutabarat. Cewek pendiam ini ‘diruangkerja’ nya nan sempit, berteman lampu neon 50 watt. Terus menyelesaikan tenunan ulosnya, yang dibayar per helainya Rp 200 ribu oleh pengutip yang biasanya mereka sebut dengan sebutan ‘toke’.

“Saya belajar menenun dari semenjak SMP. Belajar dengan orang lain dengan upah tiga puluh lima ribu rupiah setiap satu helai kain ulos,” akunya. Sekarang ia boleh legah dengan 1 buah mesin tenun yang masih tradisional ia kini bisa memintal benang tenun menjadi 4 helai ulos per bulannya. Per satu Minggu ia mampu menyelesaikan 1 helai kain ulos berukuran 2 meter ini. “Uang yang saya dapat ini untuk membantu biaya hidup keluarga saya,” tatapannya kosong, saya mencoba membuat Hana tertawa. Ternyata saya berhasil, tulang pungung keluarga C. Hutabarat dan M Simanjuntak ini tersenyum manis seraya mempertontonkan ulos sadom bermaniknya itu kepada saya. Jepret!

Saya pun beralih ketempat pengrajin lain. Kali ini pengrajin kain songket Tarutung yang lagi booming dikalangan pengrajin. Sebab kain ini lebih mahal dibandingkan kain ulos. Ima Sihombing, 24 tahun bersama saudara perempuannya yang lain menerusi geliat tenunan songket yang mereka pelajari dari sang bunda, Ruliah Hutabarat yang sudah menenun selama 25 tahun. Sarung songket berserta selendang yang ia hasilkan dihargai Rp 1 juta rupiah.
Diteras belakang rumahnya Ima menyongket. Ruang yang juga dijadikan ruang istirahat keluarga ini sambil menonton acara tivi ini, dipenuhi karung-karung padi simpanan keluarga. Ruliah, sambil menyandarkan tubuhnya pada karung padi. Terus menatap anak gadisnya menenun. Sesekali tatapan mereka beradu pandang, anak perawannya itu pun tersenyum malu. “Mulai dari pencelupan warna benang hingga menjadi kain semua kami lakukan sendiri. Motif dan pewarnaan kain pun tergantung pemesanan. Semakin halus hasil tenunan yang kami hasilkan maka semakin tinggi lah nilai jual kain ini,” ungkap Ima yang mulai menenun sejak usia 18 tahun. Tenunnya tetap memakai 100 lebih lidi dengan motif yang didesainnya sendiri.

27 November 2007

Ooo…Tanoku Tarutung







Teks & foto oleh Saniah LS (diterbitkan di Aplaus edisi 59/23 November 2007)

“Walah, susu kerbaunya kok beku?”
“Memang sengaja di bekukan, biar bisa dimakan seperti pudding,”
“Enak Apa?”
“Coba saja rasa,” kata teman yang baru pulang dari Tarutung dan membawakan susu kerbau sebagai oleh-oleh. Karena tidak biasa, saya merasa mual. Padahal kasiat susu kerbau ini besar manfaatnya bagi kesehatan.

TARUTUNG selain dikenal dengan oleh-oleh khasnya seperti kacang garing Sihobuk, Putu dan Nenas, ibu kota Tapanuli Utara ini juga terkenal sebagai daerah penghasil susu kerbau. Tapi sekarang saya tidak membicarakan susu kerbau. Melainkan, keindahan panorama alamnya. Kota ini akan anda rasakan keindahannya, kalau anda mulai inap dan melakukan penjelajahan di sini. Sungainya berada di atas kota…

Ke Tarutung, saat ini bisa di lalui dengan jalan darat dan udara. Dari darat, anda akan mengalami perjalanan 6 jam, menggunakan L300 atau bus. Ongkosngya berkisar sekitar 80 ribu rupiah. Sedangkan lewat jalur udara, menelan biaya sebesar Rp. 300.000,-/orang menggunakan pesawat ‘capung’ yang cuma sehari 1 kali keberangkatan. Pesawat ini berkapasitas 12 penumpang dan 2 orang pilot. Jarak tempuhnya lebih kurang 40 menit dari Lapangan Udara (Lanud), Medan ke bandara udara Silangit.

Danau Toba dari Udara
Tepat pukul 12.30 siang, saya sudah diterbangkan dengan pesawat ukuran mini ini dari Lanud. Di pandu oleh dua orang pilot asing bernama Ian Duggan dan Thay. Itu setelah saya chek in dan memasuki barang bawaan ke bagasi.

Pesawat akhirnya take-off sempurna meninggalkan landasan pacu. Perlahan-lahan ‘burung besi’ ini semakin meninggi. Enam ribu kaki hingga akhirnya ketinggiannya mencapai 11000 kaki di udara. Beruntung, hari itu cuaca sangat bersahabat. Warna langit dengan gradiasi biru keabu-abuan. Sangat indah. Ini pengalaman terbang pertama kali saya dengan pesawat kecil. Saya tidak perlu mematikan Handphone dan saya bisa menjepret pemandangan dari udara, sepuas hati.

Serrr…darah saya naik, waktu saya melihat kebawah. Saya takut dengan ketinggian. Tapi karena pemandangan di bawah sangat indah, akhirnya saya berani juga untuk terus menatap dan membidikan kamera digital saya. Wuiih…beautiful! Danau toba seperti mutiara. Ketika pesawat berada di atas danau kebangaan Sumatera Utara ini. Saya pun tak henti men-jepret tombol rana kamera.

Dari atas, saya seolah menatap hamparan bukit itu seperti kaki gurita. Terus, pohon pinus menjejali tepian lereng bukit tersebut. Sementara hamparan sawah bak karpet hijau membentang, mengkelangi rumah beratap seng yang mulai karatan. Tak ketinggalan, kerambah-kerambah di tepian danau pun berjejer dengan rapi di bawah kaki bukit nan menjulang.

Tidak lama saya merasakan pesawat mulai menurunkan ketinggiannya perlahan, dalam hitungan puluhan menit akhirnya pesawat kami landing di Silangit. Ketika itu mata saya sempat menatap di balik jendela pesawat, gumpalan awan yang mulai diselimuti mendung. Saya pun turun bersama penumpang lainnya.

Sepuluh langkah kaki menapak, saya melihat lambaian tangan seorang teman dibibir pintu masuk bandara Silangit. Mata saya juga sempat menangkap kesibukan dua reporter tivi yang mengabadikan pendaratan pesawat kami dengan handy camp mereka. Sesekali mata ini coba mencuri pandang melihat kesibukan awak pesawat ketika memeriksa kondisi pesawat. Karena tidak lama lagi pesawat ini akan terbang kembali ke Medan.

Ada 10 tempat wisata rohani maupun alam di Tarutung yang Aplaus list kan buat anda:
1.Salib Kasih (Bukit Siatas Barita)
2.Kantor HKBP terbesar di Asia Tenggara (Tarutung)
3.Monumen Raja Sisingamangaraja XII, tempat pertama kali Raja
Sisingamangaraja XII di kebumikan (Bakkara)
4.Gereja Dame Saitnihuta tahun 1864 (Silindung II)
5.Pemandian Air Panas (Sipoholon)
6.Pemandian Air Soda (Desa Parbubu)
7.Tempat pembuatan kacang Sihobuk ‘Martabe’ (Silangkitang)
8.Gua Hutabarat (Desa Hutabarat)
9.Pengrajin kain ulos & songket Tarutung (Desa Hutabarat)
10.Desa pertama kali DR. I. L Nommensen singah (Huta Julu Nionan)

Kacang Sihobuk Merek Martabe
Kendaraan roda empat yang saya tumpangi dari Silangit, melewati pasar tradisional Sigorong-gorong. Kemudian berhenti di Silangkitang, di mana kios-kios kecil milik masyarakat setempat berjejer, menjajakan kacang Sihobuk di sepanjang jalanan ini. Hati saya tiba-tiba terusik, ingin melihat lebih dekat lagi, bagaimana para pengongseng kacang tanah ini mengongseng dengan ligat. Hingga kacang berkulit ini garing di atas wajan pengorengan besar. Tidak seberapa jauh dari kios UD Martabe, saya membaca tulisan Batak dan Inggris, “Horas…well come di Martabe. Kacang Sihobuk”.
UD Martabe adalah milik seorang wanita bernama Maya Manalu. Mulanya wanita berdarah Batak yang telah membesarkan ke-16 anaknya dengan hasil jerih payahnya ini beraut wajah tidak sedap. Maklum lah ia pernah dikecewakan. Lantaran tempatnya ini sering dijadikan kunjungan para peninjau Usaha Kecil Menengah, namun dana UKM tidak kunjung menggucur ke badan usaha yang dibangunnya dari nol ini.

Setelah tahu siapa saya, wanita pekerja keras ini pun menuturkan bagaimana usahanya ini dirintis. “Saya ini dulu jualan klontong, tapi tidak maju. Modal habis dan saya pun mencoba usaha lain, buka usaha kacang Sihobuk kecil-kecilan,” cerita perempuan usia 56 tahun ini. Ternyata kacang sihobuknya dirubah menjadi merk Martabe lantaran banyak pedagang memakai nama kacang garing ini dengan nama yang sama, Sihobuk. Sehingga tidak ada perbedaan sinigfikan, untuk membedakan kacang garing osengan ini milik badan usaha mana.

Satu Minggu UD-nya ini bisa menghasilkan 250 kaleng kacang Sihobuk. Biar kacangnya makin mantap dan garing, Maya dengan 8 orang pekerjanya mengoreng kacangnya ini dengan tanah sungai. “Biar kacangnya ini pala gurih, garing dan berasa. Bumbu garamnya ya pasir sungai ini. Pasir juga mampu men-se-te-ril-kan panas hingga kacang tidak gosong.”
Biar makin yakin saya pun mencoba merasakannya, ternyata memang garing dan enak gigitannya. Biar tidak tercampur dengan kacang yang tidak baik, maka UD ini melakukan 2 kali penyotiran. Sebelum dan sesudah dimasak. Hal hasil karena keseriusan UD Martabe ini menjaga kualitas kacang gorengnya maka ia pun mendapatkan piagam bintang satu, Keamanan Pangan oleh POM Sumut tahun 2003 lalu.

Salib Kasih di Bukit Siatas Barita
Perut ternyata tidak mau kompromi lagi. Setelah dari Silangkitang, Kami pun singah sebentar di restauran Gorga, Sipoholon. Sebelum beranjak ke Bukit Siatas Barita, Salib Kasih. Di restauran berinterior klasik ini, saya menikmati Mix Jus Ala Gorga (Terong Belanda + Pokat + Sirsak). Jus tanpa es ini menyingahi tengorokan saya. Plong, saya segar kembali, apalagi setelah menghirup dan menikmati udara sejuk pegunungan yang terletak dibelakang restauran berkelas nasional ini. Plus, bonus pemandangan Gereja HKBP bergaya Eropa yang berada di pesawahan yang sedang menguning.

Saya meneruskan perjalanan. Menuju wisata rohani tersohor ini, yang tidak pernah terlewatkan turis lokal maupun asing, saat menyingahi Tarutung. Ketika mulai menjajaki kaki di tanah perbukitan yang dipenuhi pohon pinus ini. Saya membaca dari awal hingga akhir, bait-bait dari Kitab Injil yang digantungkan di badan pohon.
Saya juga melihat batu prasasti berukiran nama pengunjung yang sengaja diletakkan rapi dengan berbagai bentuk. Pada setiap badan jalan perbukitan hingga sampai kepuncak, di mana sebuah Salib berdiri gagah, menghadap dan berdepan dengan Gereja Dame Saitnihuta, berdiri tahun 1864 di Silindung II. Juga ada beberapa tulisan kata-kata mutiara dari beberapa tokoh penting dunia yang di gantungkan di pepohonan setelah tulisan Injil berakhir.

Untuk bisa menatap Salib kasih yang bertengger megah di atas perbukitan Siatas Barita. Maka anda juga bisa melihatnya dari kantor bupati yang lokasinya terletak dilereng bukit. Di depan Kantor Bupati ini, anda dapat melihat monument Raja Sisingamangaraja XII. Tempat di mana pertama kali raja Batak ini disemayamkan. Sebelum tulang belulang Raja Sisingamangaraja XII dipindahkan ke makam barunya di Soposurung Balige sana.

Anda akan merasakan hal yang lain saat menjajaki bukit ini. Selain kesejukan udara dengan hutan pinusnya. Di atas bukit ini juga anda bisa menatap kota Tarutung saat di malam hari. Seperti melihat hamparan bintang di daratan. Di sebelah kanan arah mata memandang, terdapat gunung Dolok Martilubang yang tidak terlihat karena pekatnya malam.

Kolam Air Panas & Air Soda
Kira-kira 10 menit dari Silangkitang ke Sipoholon. Anda dapat menikmati air panas yang di tampung di kamar mandi berukuran 3 meter. Berada pas dibelakang warung singahan milik Situmeang bersaudara. Tongkrongan wisata ini dibangun secara sederhana sambil berdagang makanan dan minuman di sepanjang lereng bukit belerang ini.
Setelah minum kopi saya mencoba mandi dan menikmati guyuran air belerang panas ini dalam kamar mandi berlapis papan yang tertutup dan bersih. Gratis, tapi kalau saya tidak minum atau makan di sini, saya harus membayar sebesar 3 ribu perak sekali mandi. Air panas ini bisa mengobati berbagai jenis penyakit kulit dan rematik. Wah…guyurannya telah menghangatkan tubuh saya. Saya juga bisa berendam dalam bak berbetuk telaga ini.

Menurut penuturan Nurmaida Siregar, isteri pemilik tempat ini, yang sudah berdiri 17 tahun. Mengatakan kalau pemandian air panas Sipoholon ramai dikunjungi wisatawan saat liburan panjang dan sekolah. “Tamu-tamu yang datang kemari ada yang dari Pekan Baru, Jakarta, Belanda dan Jepang.” Sayang tempat seindah ini tidak dijamah Dinas Pariwisata, semua dibangun dan diprakasai masyarakat setempat secara sederhana, yang mencoba mengais dan mengatungkan perekonomian mereka dengan industri pelancongan.
Kami pun melanjutkan tempat pemandian lain. Kolam Air Soda di Desa Parbubu. Satu-satunya di Indonesia dan kolam kedua di Dunia, setelah di Venezuela. Awalnya tempat ini hutan rimba yang angker penuh kisah misteri. Kolam ajaib ini ditemukan keluarga Ridwan Tobing. Dibuka untuk umum tahun 1973 dan kemudian dijadikan sebagai mata pencarian keluarga ini. Saya melihat gelembung-gelembung soda yang keluar dari mata air di hampir semua sisi depan kolam berbentuk kuali ini.

Karena penasaran saya pun menampung air ini dengan tangan dan meminumnya. Benar sekali airnya berasa, rasanya seperti minuman soda, manis-manis asam. Bahkan tidak seperti air putih biasa, saat disentuh air berasa dan hangat ini seperti pekat dan melekat. “Setiap orang yang mandi di sini, tidak boleh mengucapkan kata-kata kotor dan harus memakai pakaian mandi yang sopan,” papar Linda, anak ke-3 Ridwan. Terus katanya, “Kami juga tidak mengutip bayaran untuk mereka yang mandi, jika pengunjung minum dan makan di sini. Tapi kalau mereka cuma mandi saja, maka biasanya mereka membayar seikhlas hati.”

Kota Tarutung terdiri dari satu wilayah Kecamatan yang dibelah oleh aliran Sungai Sigeaon. Beraneka ragam wisata bisa anda nikmati di sini. Tempatnya tidak bergitu berjahuan antara satu tempat dengan tempat pelancogan lainnya. Kota tempat peradaban orang Batak ini disebut Rura Silundung ini karena dikelilingi pegunungan dan keindahan alam yang menajubkan. Di kota yang baru berusia 62 tahun ini juga terdapat kantor HKBP terbesar di Asia Tenggara.

02 November 2007

Energi Positif by gw

Apa yang terjadi saat energi positif mulai bergerak menjauhimu ?., Jawabannya lu bisa jadi bloon karena virus keraguan masuk kedalam aliran darah, bergerak cepat menuju jantung pikiran, perlahan mematikan sel-sel kreatifitas, membekukan otak kecil, membuat lidah jadi kelu, tidak ada sepatah kata yang bisa terucap. Hanya tinggal raga tanpa jiwa.....

Bagaimana mengembalikan energi positif ?. Mudah banget. SEMANGAT!!. DO SOMETHING !! jangan hanya duduk diam menyesali hasil. NOTHING IMPOSSIBLE!!. YOU WONT KNOW UNTIL YOU BEGIN!!!...

Matahari sebentar lagi terbit, membuka lembaran hari baru, yang masih putih bersih. Gw ingin menuangkan energi positif gw disitu....Amin.

28 October 2007

Berhentilah Membuat Event Atas Nama UKM!! by GW

Bulan lalu gw dapat tawaran untuk ikut dalam event "BAZAR UKM" yang diselenggarakan Trans Production. Karena EO ini adalah pecahan dari STAR Production yang notabene merupakan EO yang kalau ngadain acara hasilnya tidak mengecewakan, gw berencana untuk ikut serta juga. Selain itu acara ini juga mendapat dukungan dari RI32; Bapak Mentri Sosial dan Bank Indonesia.

Harga yang ditawarkan sesuai proposal Rp 3.5jt dengan fasilitas : partisi, nama ukm di partisi, kursi dan meja ( fasilitas standart), harga tersebut masih bisa dinegosiasikan. Menjelang hari "H", salah seorang marketingnya yang bernama si "A" menghubungi gw kembali menanyakan kepastian keikutsertaan dalam event tersebut. Saat gw tanyakan mengenai harga stand, si "A" bilang harga stand menjadi Rp. 1jt karena Bank SUMUT mengucurkan bantuan untuk UKM. Woooooow...., gw langsung setuju. Surat perjanjian pun segera gw tanda-tangani.

Acara mulai berlangsung tanggal 5 oktober, jadi sehari sebelumnya staf-gw sudah mulai menghias stand. Sepulangnya dari menghias stand, staf-gw melapor betapa sepinya Tapian Daya.., perasaan tidak enak mulai menjalar..., mana mungkin, acara yang dapat dukungan dari DepSos dan BI nga dapat sambutan....?. Gw berusaha membesarkan hati, ah nga apa-apa. Mungkin sebagian stand mulai berkemas besok pagi....he...he.

Menurut jadwal pembukaan pada pukul 4 sore oleh MenSos sendiri. Hebat euy dukungan dan kerperdulian MenSos terhadap perkembangan UKM di Medan.. ( gw masih berusaha ngasi semangat sama diri sendiri...he..he..). Jam 2:30 gw bergerak menuju Tapian Daya.., sampai di pelataran parkir...hikssss, ..benar kata staf-ku ...sepi.....pengunjung. Oh My God.., ini kan acara pembukaan...., dipelataran parkir terlihat tim penyambutan, drumband dan anak-anak sekolah..

Saat gw memasuki pintu gerbang utama..., waks...hanya ada satu tenda Bank Sumut...kiri-kanan area kosong melompong. Gw berjalan menuju Hall A, tempat stand gw. Sedikit lega karena Hall A terisi penuh, tidak ada stand yang kosong. Gw menuju Hall B, masih ada stand yg kosong. Trus ke Hall C, juga masih ada stand yang kosong. Area luar yang biasanya dipenuhi teriakan dan musik dari stand indomilk atau Indofood atau Salonpas.....tak satupun kelihatan.
Gw terus bergerak menuju panggung hiburan...., yg juga sepi.

Opening Ceremony adalah momen yang diharapkan untuk setiap peserta event karena jumlah pengunjungnya ramai, selalunya nilai penjualanpun tinggi.

Gw kembali ke Hall A, mengambil kursi panitia yag ada di pintu masuk. Gw mengamati pengunjung yang bergerak ke Gedung D, dimana Opening Ceremony berlangsung. Ramai pejabat terkait yang hadir. Gw berharap setelah pembukaan, para undangan mengunjungi para UKM.., toh JUDUL acara ini adalah BAZAR UKM.

Ternyata sodara-sodara., pembukaan berakhir begitu saja. Setelah MenSos memberikan sumbangan kepada beberapa Panti Asuhan..( lho kok Panti Asuhan..., ini Bazar UKM ato kunjungan Sosial.???)...dst...dst Beliau meninggalkan lokasi Pameran. Apa protokol beliau tidak memberitahukan inti acara hari ini ???. Ngapain juga MenSos itu jauh-jauh datang kalau acaranya cuma segini. Tidak cukupkan Gubernur dan Walikota ?. Apa MenSos tidak mengerti arti kata " Delegasi"., Apa MenSos hanya ingin menunjukkan kekuatan dukungan terhadap pihak tertentu.?.( Hare gini masih ada yang niru Cendana)...Hmmmmmmm, apa ada kepentingan pribadi disini ? Trans Production ada hubungan dengan RI32 ? ..... gw bergumam sendiri.

Selama Bazar berlangsung, pengunjung tetap sepi. Peserta pada mengutuk. Anehnya berita yang dimuat di SIB malah pengunjung mencapai 750rg. Wahai pimpinan Trans!. berhentilah memberitakan hal-hal bohong demi kemajuan anda sendiri....

24 October 2007

Renkarnasi by GW

Kata ini sering gw dapati di cerita legenda dari cina. Dari SD sampai SMA gw termasuk penggemar berat komik cina. Salah satu komik legenda favorit gw adalah cerita tentang si kera sakti-sun go kong yg sarat dengan pesan-pesan kehidupan.

Dua hari yang lalu saat gw berkunjung ke tempat sahabat yang datang ke kota ini untuk mengikuti pameran pengobatan. Mereka adalah sepasang suami istri berumur sekitar 50-an tahun. Saat ngobrol dengan istrinya, tiba-tiba ibu itu bertanya tentang status salah salah satu teman gw yang juga kenalan mereka, sebut saja namanya X.
" si X itu homo atau banci ?". gw kaget mendengar pertanyaannya.
" homo dan banci itu beda lho bu".
" iya, ibu tahu".
" saya juga nga tahu yang mana satu, yang pasti sudah dari sananya begitu".
"ooo....."
".....kemungkinan di kehidupannya yang terdahulu, si x nakal dengan perempuan".
"maksudnya apa bu ?". gw belum nangkap sepenuhnya maksud si ibu.
"..iya, dulunya dia sebagai lelaki tulen pernah nakal sama perempuan. jadi dikehidupannya sekarang, dia mendapat tubuh seperti itu dan dikasih kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya yang terdahulu".
"..lho, jadi dia ngejalanin hukuman dunk..?".
" bukan hukuman, tapi kesempatan. jadi jangan sampai mengulangi kesalahan yang dulu".
" memangnya ada yang nga dapat kesempatan ?."
" ada. jenis manusia yang sudah terlalu jahat. akhirnya menjadi roh gentayangan".

kemudian si ibu terus menerus berbicara mengenai renkarnasi. menurutnya, orang yang menjalani renkarnasi adalah orang yang diberi kesempatan untuk memperbaiki kesalahan. Yang di Atas yang menentukan kehidupan renkarnasi setiap manusia. Artinya bukan satu kebetulan kita lahir dalam keluarga kita yang sekarang. Bukan satu kebetulan juga jika anda jadi lelaki, perempuan, homo, lesbian, dll. Renkarnasi itu akan berhenti setelah orang tersebut melakukan kebaikan-kebaikan. Gw makin penasaran. Gimana caranya kita tahu, kita pernah hidup sebelumnya ?. Menurut si Ibu. Kilas balik hidup sebelumnya terkadang hadir dalam mimpi kita......

Believe it or not ?..
Cape dunk kalau renkarnasi melulu...he....he...

15 September 2007

Bougenvile Enam Warna

Jam 7 pagi gw bergegas ke tempat penjualan bunga yang lokasinya diluar kota untuk nyari bunga boungenvile warna-warni pesanan mama. Menurut beliau taman kecil di depan tempat kerja gw perlu tambahan bunga yang berwarna merah supaya lebih cerah dan terang.Sekarang mayoritas berwarna hijau. Kesannya gelap. Ditambah pula dengan gazebo bali berwarna coklat yang gw pasang di area parkir samping taman.

Jalanan belum terlalu ramai. Dalam waktu 45 menit gw sudah sampai ditempat tujuan. Mata sibuk bergerilya mencari bunga bougenvile yang warnanya paling ramai dan bentuk batangnya bagus. Setelah puas melihat-lihat, gw memutuskan membeli bougenvile enam warna : merah jambu, ungu, orange, putih, merah, orange muda.

Sampai di tempat. Bunga langsung di tanam di dekat pintu masuk. Mama benar, suasana jadi lebih hidup . Bougenvile enam warna memberikan nuansa baru. Taman kecil jadi lebih cerah.

Gw mengambil bangku, mengambil posisi berhadapan dengan bougenvile, menikmati variasi warnanya. Fikiran gw melayang. Taman hijau mengingatkan diri gw yang dulu. Datar tanpa emosi. Sampai ada seseorang yang datang memberikan warna baru. Yang sekarang sekarang terbaring sakit. Puji syukur aku panjatkan sama Tuhan karena dia selamat dari musibah itu.

Gw tersadar dari lamunan, jarum jam menunjukkan pukul 6:30. Gw bergegas masuk dan bersiap-siap menjenguknya malam ini.

09 September 2007

05 August 2007

1kilometer=1000kaki by GW

apa ??!.. nga salah dengar ??.., 1kilometer=1000kaki…gubrak…
elo lulusan mana sih…? Ini penemuan baru lo…, gw sudah membuktikannya…

Rumah gw sama doi hanya berjarak 1kilometer. Kantor gw sama doi hanya berjarak 1 kilometer…tapi kalo pengen ketemu jarak kita menjadi 1000kaki…..ha…ha…
Kita nga bisa ketemu sesering yang kita mau walau sebenarnya kita nga sesibuk Mr.Trump, hanya waktu luangnya nga matching….Jadi serasa LDR..hiks…, hal yang paling gw benci.

Mau pergi kerja, gw selalu melintas didekat tempat tinggalnya, tapi gw nga mungkin singgah karena dia belum bangun…..
Saat jam makan siang, pengen banget segera meluncur ke tempat kerjanya, tapi nga mungkin karena jam segitu dia lagi sibuk-sibuknya…
Sore hari.., saat doi ngajak keluar…giliran gw yang nga bisa karena mesti ngantarin nyokap….

Kata-kata, “ sorry.., lg sibuk..liat ntar sore aja…”. Atau “ besok deh.., hari ini rasanya mau pengsan”. Atau “semalam tidur jam 2.., hari mau pulang cepat”.., sudah biasa didengar dan dimaklumi.

Kita berdua mencoba beradaptasi dengan keadaan ini, karena apa yang kita kerjakan sekarang buat masa depan kita juga.

Hp satu-satunya alat yang memperpendek jarak 1kilometer menjadi 1meter.., pengennya sih jaraknya menjadi 1milimeter aja atau 1micron..…..hmmmmm.. I wish..

03 August 2007

Jepretan Pertama by GW


Pas tingkat satu, gw tergila-gila sama fotography. Yang ada disekitar semua jadi bahan praktek. Sodara.., teman, gerobak nasi goreng, sepatu..., dst....jadi model dadakan... Salah satu jepreten pertama gw lembaran kertas yang nempel di pintu kulkas kos di daerah pasar minggu.
WHAT MONEY CAN BUY
A bed but not sleep
Computer but not brains
Food but not appetite
Finery but not beauty
A house but not a home
Medicine but not health
Luxuries but not culture
Amusements but not happiness
Acquintance but not friends
Sex but not love
What you really look in your life is What Money Can Not Buy..
Saat men-jepret nga terfikir untuk mencerna makna tulisan...belakangan baru diperhatikan.., benar juga yah...

01 August 2007

Rahasia by GW

Dalam seminggu ini entah beberapa kali gw senyum sendiri, terkadang sampai nepuk jidat sendiri.. mengingat kelakuan gw yang berusaha banget nutupin sesuatu hal yang gw anggap rahasia terbesar dalam hidup gw.

Ini menjadi rahasia setelah gw menyadari keberadaannya . Sesuatu yang tidak pernah terfikirkan sama-sekali sebelumnya. . Saat gw menyadarinya.., hiks..nafas tercekik, jantung berdegup, keringat dingin…ah..tidak mungkin…bolak-balik menarik nafas panjang…, bagaimana ini..?. Apa yang mesti gw lakukan ?.

Ibarat anak kecil yang ketakutan karena baru saja memecahkan cangkir kesayangan ibunya, gw mulai mencari tempat persembunyian yang aman buat rahasia itu. Gw menggali lubang dan menguburnya, menyimpannya di dalam brankas dan memeriksanya sekali-kali untuk memastikan rahasia itu tetap ada ditempatnya. Gw tetap melanjutkan hidup dengan tambahan satu topeng rahasia…

Waktu berlalu, rahasia itu mulai bersuara, terkadang menjerit. Gw mesti menutup mulutnya supaya tidak terdengar dengan orang lain. Rahasia meminta dikeluarkan dari tempat persembunyiannya. Rahasia meminta gw membawanya kemana pun gw pergi..
Gw coba untuk menjelaskan bahwa gw tidak menginginkan keberadaannya bahkan gw mengusirnya..Rahasia bilang, dia tidak akan pergi. Rahasia akan terus bernafas selama gw bernafas.....Letih karena bertengkar terus-menerus dengan rahasia, gw mulai putus asa. Mulai mempertanyakan kehadiran rahasia..kenapa gw ?.....

Perjalanan ketahap selanjutnya dimulai.., gw mulai menjelajah hal-hal yang berkaitan dengan rahasia ini.., mencari kehidupan lain yang memiliki rahasia juga.. dan gw berhasil menemukannya…senangnya hati… ternyata gw nga sendiri….Gw bertekad untuk melihat lebih jauh ritme hidup mereka…, gw pengen belajar dari yang punya rahasia juga…, gw pengen berbicara dengan mereka…Tapi akhirnya tekad gw luntur karena gw nga punya keberanian, karena gw takut rahasia keluar dari persembunyiannya, karena gw takut menyakiti hati seeorang dan orang disekitar gw…..Akhirnya gw hanya berani menatap mereka dari jauh…..

Seseorang tanpa sengaja mengeluarkan rahasia dari tempat persembunyiannya., gw sangat marah dan gw berlari mengejar rahasia dan memohon supaya dia kembali ke tempat persembunyiannya. Rahasia menutup telinganya rapat-rapat, dia menoleh dan tersenyum. Senyum yang buat gw menghentikan kejaran...Saat itu juga rahasia berhenti berlari dan melangkah kearah gw kembali dan dia berkata, “gw juga pengen hidup.”….

Gw mencoba mencerna permintaan rahasia..., akhirnya gw sadar.., mengubur rahasia sama dengan mengubur diri gw sendiri. Membiarkannya hidup dan menghirup nafas sebanyak yang dia mau justru membuat gw tambah hidup. Memberikannya suntikan energi positif justru membuat hati jadi lapang.., dengan tidak memperlakukannya sebagai rahasia justru membuat gw jadi tidak memiliki rahasia..simple.

Astaga.., gw lupa berterimakasih sama orang yang mengeluarkan rahasia dari tempat persembunyiannya….

26 July 2007

Mutiara di Karo Simalem




(Artikel ini sudah dimuat di tabloid Aplaus Medan edisi 49/2007)

Danau Toba adalah anugerah terindah yang dimiliki Sumatera Utara. Kini keindahan Danau Toba pesonanya telah menyebar di Karo. Anda bisa menikmati dengan takjub anugerah ciptaan Tuhan ini dari dua pelosok, Siantar-Parapat atau Brastagi-Tongging-Parapat. Pilih yang mana?

Meski berkali-kali travelling ke Brastagi, anda pasti tidak pernah bosan. Malah ingin kembali dan menjelajahi tempat-tempat wisata lain yang ada di Karo, simalem nan menjuah-juah. Adrenaline anda akan terpacu untuk melakukan penjelajahan, mencoba menikmati keindahan Danau Toba dari arah mata angin yang berbeda. Dari Tanah Karo, sekali jalan banyak ‘paket’ wisata yang bisa dipetik untuk dibawa pulang.

Paket Wisata
Ketika turis mengunjungi Sumatera Utara, salah satu tempat pelancongan dalam list mereka adalah Danau Toba. Kenapa?
Ada banyak alasan. Pertama, karena Danau Toba merupakan danau terbesar di Indonesia dengan luas 1.265 Kilometer persegi. Kedua, panorama alamnya, yaitu Danau Toba dikelilingi bukit dengan dinding menjulang tinggi. Ketinggiannya lebih kurang mencapai 480 Meter di atas permukaan laut.
“Harus ada sesuatu yang lain yang perlu dikemas dan dinikmati secara komplit di Lake Toba. Packeting menarik yang memiliki nilai tambah,” saran Gus Irawan, direktur utama Bank Sumut yang sering mengunjungi Danau Toba. “Packeting di mana turis tidak berhenti di Brastagi saja, tapi bisa melanjutkan perjalanannya menuju tempat lain sehingga akhirnya sampai ke Tongging (atau tepian Danau Toba lainnya), dari Tongging turis bisa melihat dan menikmati keindahan Danau Toba,” tambah Gus yang sering berolahraga jetski ke Danau Toba.
Kalau paket wisata di Sumatera Utara dapat dikemas dengan baik, maka semua elemen masyarakat secara terpadu dapat menjual sisi keindahan alam yang dilalui para pelancong baik dari arah Medan-Brastagi-Tongging-Parapat. Devisa bertambah dan masyarakat sekitar pun kecipratan mensejahterakan kehidupan mereka.
Dari Medan anda dapat melewati Pancur Batu untuk menuju Brastagi. Di daerah ini banyak cerita sejarah menarik yang tidak diketahui oleh masyarakat karena tidak pernah dikemas dengan baik. Dulu daerah ini merupakan basis tentara Indonesia dalam melawan Kolonial Belanda yang berhasil menduduki Tanah Deli.
Ke arah Sembahe, anda akan menikmati udara bersih dan sejuk. Sepanjang jalan banyak kios-kios milik penduduk setempat yang menjajakan buah segar hasil perkebunan mereka. Mulai dari nenas, terong belanda, keladi, pisang, jagung, belimbing, jambu biji, durian dan buah-buahan musiman lainnya.
Memasuki Sibolangit, ‘Well come to the jungle’. Merentangkan terpal, camping, hiking, melakukan aktifitas alam bebas. Di Sibolangit terdapat daerah perkemahan yang sangat luat dan terawat dan terjaga dengan baik. Di sana ada sumber mata air yang sangking jernihnya, bisa anda minum tanpa perlu dimasak lagi.
Melanjutkan perjalanan ke Bandar Baru, anda bisa menikmati jagung bakar di Penatapan Panorama, seraya menatap hutan lepas dengan bebas. Ke Taman Hutan Raya (Tahura), pemandangan eksotis menanti anda untuk menjamahnya. Air mengalir melewati bebatuan, pinus-pinus yang menjulang tinggi, dan sinar matahari yang melewati celah-celah dedaunan. Kepuasaan tak terhingga, saat anda meneguk keindahan alam ciptaan Tuhan.
Anda bisa melakukan aktifitas wisata lain, dengan menaklukan gunung Sibayak, Barus, dan Sinabung. Kalau anda ke Lau Kawar, sebaiknya anda membawa perlengkapan camping, karena anda akan melepas lelah karena perjalanan jauh yang telah anda lewati. Hingga akhirnya dalam hitungan waktu 2 jam anda sampai ke Tongging. Dari sini anda bisa menikmati lukisan panorama Lake Toba dari sisi yang berbeda.
Objek wisata Tongging berada di sebelah Selatan lebih kurang 35 kilometer dari Brastagi. Persis di pingir Lake Toba, anda bisa dengan bebas menikmati air danau berwarna kebiruan seraya memandang utaian bukit dan gunung yang mengitari pulau Samosir.

Danau Toba Destination
“Melihat danau toba dari Tongging seperti menatap sebuah lukisan, sedangkan dari Parapat saya langsung menyentuh ‘keperawananya’,” ucap Zoe, seorang teman kepada saya. Dia tidak berbasa-basi kerena seorang turis bernama Verno B Prieto yang juga Pengurus Badan Kepariwisataan Philipina di SITF (Sumatera Internasional Travel Fair) 2007, awal Juni lalu, mangatakan, “Saya akui Danau Toba memang lebih indah ketimbang danau yang ada di negara kami.”
Pendapat tersebut tidak salah jika anda pernah mengunjungi Lake Toba yang memang menjadi kebanggaan Sumatera Utara, sama halnya sewaktu kami melakukan perjalanan mengunjungi kabupaten karo beberapa waktu yang lalu. Waktu itu, malam semakin pekat, tiba di Pancur Batu, jam baru menuju pukul 19.30 Wib. Mobil mulai menaiki tanjakan, kaca mobil dibuka. Udara segar terhirup memasuki rongga hingga paru-paru. Bulu-bulu tangan merinding, menggigil menahan dinginnya udara malam di pengunungan. Refleks, tangan saya menarik resleting baju dingin yang terbuat dari bulu domba lantas menyilangkan kedua tangan dengan rapat.
Samar-samar terdengar bunyi dahan bambu dan ranting pohon saling bersahutan. Ada nyayian gemerisik air yang jatuh dari pancuran dan celah-celah dinding perbukitan. Membentuk nada-nada lagu alam…hingga hujan turun deras. Di Penatapan Panorama, kami merasakan aroma jagung bakar yang mengundang selera. Jejeran penjual jagung bakar berdiri rapi pada ruas jalan dekat lereng bukit. Kami berhenti sejenak, menyantap jagung bakar dan kemudian melanjutkan kembali perjalanan.
Ketika mobil kami menaiki tanjakan Taman Hutan Raya (Tahura), ada antrian panjang di depan. Dari informasi yang tersebar, kemacetan terjadi karena banjir. Namun permasalahan tersebut dapat diatasi, kendaraan roda empat hitam metalik yang membawa kami, berbelok arah, melewati jalur lain, biar cepat sampai di Brastagi. Jalan motong ini, nantinya akan tembus dan melewati Sibayak Hotel. Kami pun tidak perlu lama-lama dalam traffic jam. Energi tidak banyak terkuras, cepat rebahkan badan di penginapan yang sudah di booking. Esok harinya, kami pun melanjutkan perjalanan menuju Taman Simalem Resort. Dari sisi sini kami dihidangkan panorama yang menajubkan. Danau Toba mirip mutiara dari sini.
Potret Baru Wisata Karo
Sebuah pengalaman eksotis yang tak terungkapkan ketika anda dapat menyaksikan sinar matahari pagi menyentuh permukaan danau yang tenang itu. Pantulan cahaya mentari membias keseluruh lereng tebing yang berdiri kokoh bak pagar betis raksasa. Lukisan alam yang menajubkan. Pear of lake toba…
Dan ketika senja datang, kala mentari mulai menyusup di balik cakrawala, wajah lugu bumi Karo bersemu merah –jingga. Perbukitan Danau Toba telah disulap menjadi sebuah taman resort nan cantik, simalem (indah, sejuk dan menyenangkan) kali! Anda yang senang melukis, pecinta fotografi, bisa menjadikan tempat ini sebagai sumber inspirasi lukisan dan rekaman lensa anda.
Pagi sekitar pukul 8.00 Wib, kami sudah siap-siap check–out dari hotel yang semalam menjadi tumpangan untuk kami merebahkan diri. Dari Brastagi kami melanjutkan perjalanan lewat jalan Kabanjahe. Setelah ½ jam, kami melewati jalan yang kadang mulus dan berlubang dengan landscape kanan-kirinya perkebunan sayur dan jeruk. Anda akan tiba dipintu gerbang Taman Simalem Resort yang memiliki luas 200 hektar, setelah menempuh perjalanan satu setengah jam perjalanan dari arah Brastagi.
Ketika melewati tugu beton yang lebarnya lebih kurang 1 meter dengan ketinggian berkisar 3 meter, di sebelah kanan badan jalan, ranting-ranting cemara seolah berkata ‘Well come to the Taman Simalem Resort!” Ah, nafas lega keluar dalam kegirangan yang garing. Mual yang semalam dirasa hilang seketika ketika kaki mulai menginjak tanah merah yang masih basah ini. Dari sini kami bisa menatap, awan-awan menggumpal keabu-abuan, mencoba menutupi sebagian warna langit yang biru.
“Wah…gila, cantik banget!” ucap saya kagum. Tawa spontan keluar dari bibir pucat ini, tubuh kala itu menari, berlari dan berteriak, mengelilingi semua area sebagian perbukitan taman ini. Kala itu hormon terpacu, menyibak, kesemarakan Lake Toba yang tersohor ke seluruh dunia bahkan tersiar ke penjuru negeri ini. Anda akan berbuat seperti saya, melakukan tracking ke semua sisi perbukitan dan menatapnya dengan kagum.
Dari atas perbukitan taman ini, bahkan hampir di semua bukit, batang-batang pinus setinggi lebih kurang 15 meter tertancap dan tumbuh subur. Dari atas perbukitan ini pula tampak hamparan permukaan yang air kebiruan. Meski jauh, hawa sejuk dan aroma air yang segar mulai memenuhi rongga dada, menyebar roma kesejukan. Lega, ketika saya coba memejamkan mata dan menikmati tiap bait cerita alam ini.
Taman Simalem Resort adalah sebuah tempat wisata yang memadukan nuansa alami dengan agrowisata, kegiatan rekreasi alam seperti Jungle Track, Zoo, Water pool, cable car (kereta gantung), dan wisata budaya. Perjalanan ke taman yang bentuknya persis objek wisata Genting dan Cameron Hiland-Malaysia ini-jauhnya sekitar 99 kilometer dari kota Medan, ibukota Propinsi Sumatera Utara.
“Luas taman ini dua ratus hektar. Seratus empat puluh hektar untuk area hutan, enam puluh hektar dikontruksi untuk wisata landscape dan agro. sedangkan untuk re-lokasi bangunan hanya empat puluh satu persen saja,” papar Tamin Sukardi, pemilik Taman Simalem Resort yang rencana pembangunannya dalam 3 tahap ini. Tahap pertama di jadwal pengerjaanya selesai 2007, dan dibuka untuk umum (soft opening) sebelum akhir 2007 ini. Ronde kedua penyelesaian lanjutannya 2008 dan 2010 babak terakhir, 100 % taman ini selesai sesuai jadwal yang di-planing-kan.
Tamin yang merupakan salah satu pelaku wisata di Sumatera Utara ini mengatakan bahwa 2 tahun lagi pembangunan objek wisata di Kabupaten Karo bisa dilalui dengan jalur bypass, Tanjung Morawa-Dolok Seribu-L.Pakam. Waktu perjalanan pun akan semakin cepat dan efesien. Agar industri pariwisata Sumatera Utara sukses dan pelancong ingin datang kembali menikmati keindahan alam di sini maka semua pihak harus sama-sama bekerja, mencari solusi dan saling mendukung.
Memang industri pariwisata di Sumut perlu ditingkatkan lagi, mengingat kurangnya inisiatif dari pemerintah daerah dan masyarakat Sumut untuk meningkatkan aspek pariwisata, khususnya Danau Toba. Rudolf Pardede, Gubernur Sumatera Utara, pernah mengatakan sektor pariwisata sangat memegang peranan penting dalam meningkatkan devisa negara di samping sektor pertanian dan pertambangan. Pihak pemerintah maupun swasta mencari jalan terbaik dalam meningkatkan mutu kepariwisataan di Sumut. “Saya mengharapkan…suatu terobosan baru sehingga sektor pariwisata dalam pembangunan Sumatera Utara dapat ditingkatkan.”
Mungkin taman simalem resort boleh disebut sebagai salah satu bentuk terobosan baru itu.

24 July 2007

Cerita Daniel, Si Gay



Disudut kota yang selalu kental dengan suasana lalulintasnya yang semerawut dengan bunyi klakson. Aku menghentikan deruan sepeda motorku dipakiran sebuah plasa yang sudah berdiri gagah selama puluhan tahun ini. Langkahku terus menyusuri setiap area pertokoan yang memamerkan beberapa fashion yang modis dekade ini. “Hai!”, sapa laki berperawakan artis yang lengkap dengan topi yang selalu setia menemaninya setiap saat. “He..Daniel!, makin ganteng aja kamu ya. Aku kira artis mana tadi”, kataku sambil membalas gengaman kekar tangan keakraban dari dia. Tiba-tiba ketika pria disamping Daniel yang berusia 25-an gitu menyalami aku, Daniel pun menyelutuk “Kenalkan dia pacarku,” ujar Daniel tanpa canggung lagi. Aku benar-benar terdiam, Daniel membuat aku mati kutu saat itu. Aku terus menatap matanya dan mencari tahu keseriusan omongannya.

Di atas adalah skrip cerita pertemuanku dengan Daniel, teman SMAku dulu yang selalu jadi rebutan cewek-cewek cantik sekolahku. Kenapa Daniel bisa jadi gay? Tanyaku dalam hati. Setahuku dia dulu lelaki ‘normal’, tidak ‘sakit’ seperti sekarang ini.

Gay…Homo…Banci, apa bedanya sih?
Gay, homo dan banci adalah tiga pribadi yang berbeda walau santapan mereka sama yaitu laki-laki. Banci adalah laki-laki yang suka kepada pria, dan merasa seutuhnya mereka itu adalah perempuan, mereka memakai baju perempuan, membuat payudara, operasi kelamin, dll, yang dapat mendukung mereka menjadi perempuan seutuhnya. Homo, pria yang suka dengan laki-laki, mereka berpakaian seperti laki-laki biasa, tetapi gaya jalan, cara bicara, dan tingkah laku mereka seperti perempuan, mereka tidak merubah penampilan mereka. Sementara gay, kaum adam yang suka dengan arjuna, berpenampilan seperti laki-laki biasa, tingkah laku seperti pria biasa, tetap terlihat macho, dan sulit dibedakan dengan laki-laki umum lainnya. Si gay-Elton John, misalnya musisi pop tenar asal Inggris ini tidak tampak feminin-nya, namun dengan bangga menikahi David Furnish (pasangan gay-nya), pria kelahiran Canada yang memang kulit luarnya laki-laki habis. Publik tahu Elton Jhon seorang gay, ini pengakuannya saat menikahi David, setelah Inggris merestui hubungan sesama ini.

Tapi kenapa Daniel begitu berani? Padahal Medan masih menganggap hubungan sejenis, ‘jeruk makan jeruk’ ini masih tabu. Apa karena aku ini teman yang terlalu dipercayainya, atau dia pikir aku ini open minded kali ya. He…he…Daniel…Daniel.

Sandi Para Gay
Untuk mengetahui lelaki itu gay apa tidak, cuma orang tertentu atau kelompoknya sendiri yang tahu. Para gay punya sandi tersendiri untuk memberi sinyal kepada yang lain. Selain tatapan sendu yang mengandung aura seksualitas. Juga ada sandi yang lain. Seperti era 97-an memakai anting-anting sebelah kiri, saputangan di kantong belakang itu terjadi 90-an lalu. Terus cincin dikelingking kiri terjadi ‘99-an gitu tapi semua tidak lagi menjadi patokan karena sandi-sandi ini sudah dipakai orang umum yang menganggap keren. “Ya menurut aku sekarang ini yang pakai cincin dikelingking kiri dominannya masih ada empat puluh persen,” kata Daniel, pria eksekutif yang mengaku kalau dirinya suka sesama sejak TK (Taman Kanak-kanak).

Terus katanya lagi, “Gay itu kalau dilihat dari penampilan, pakaiannya necis, bersih, rapi, dan lifestyle, banget. Sesama gay ada kontak batin pas bertemu, meski tidak kenal satu dengan yang lainnya. Reflek aja, aku akan tau dia gay apa bukan dari tatapan matanya saat beradu tatap denganku,” terang Daniel, yang mengatakan kalau dirinya mulai ML dengan laki-laki sejak SD.
Menurut sebuah sumber akurat dari sebuah penelitian yang dilakukan pada para gay di Surabaya bahwa kata sipeneliti ini, gay senang make’ perhiasan, ’rame’ (banyak). “Tapi ada juga yang menutup jati dirinya agar tidak diketahui orang kalau dia itu gay. Jenis gay ini kebanyakan gay eksekutif. Yang terlalu menjaga privasi mereka dan hidup dan berkumpul dengan sesama klasnya disebuah pub or bar yang di isi orang-orang sekelas dan selevel mereka,” cerita Daniel kepadaku.

Aku jadi tahu gimana kehidupan gay dari bincang-bincang soreku sama Daniel. Daniel pingin aku bisa menerima orang-orang seperti ia, yang memang tidak minta mereka dilahirkan sebagai gay. Tapi juga mereka tidak bisa terus ‘bertopeng’. Karena semakin mereka tidak bisa menerima keadaan diri mereka sendiri mereka akan semakin tersiksa. “Nihil kalau gay yang bawaan lahir, bisa pulih total kalau mereka itu sudah berumah tangga dengan cewek,” ungkap Daniel.

Penyebab Gay
Orang jadi gay banyak sebabnya, bisa karena gen x nya yang berlebihan, bisa ikut-ikutan, karena jerat, patah hati, pelecehan seksual, karena keuangan dll. Menurut tiori dr. Wimpie Pangkahila, ada 4 sebab mengapa seseoran menjadi homoseksual (gay/lesbi) yaitu ada kelainan di otak atau genetik. Kedua, faktor psikodinamik, adanya gangguan perkembangan psikoseksual pada masa kanak-kanak. Terus ketiga, faktor sosiokultural, di mana ada adat-istiadat yang memberlakukan hubungan homoseks dengan alasan tertentu yang tidak benar. Dan yang terakhir nih, faktor lingkungan, keadaan lingkungan yang memungkinkan dan mendorong pasangan sesama jenis menjadi erat. Ada gay karena karena coba-coba jadi ‘jeruk makan jeruk’, dengan imbalan duit segempok. Kalau di Jakarta namanya ‘rumah kucing’. Di rumah mesum ini terjadi transaksi ‘ngesek-gesek’.

Taktik Jerat Gay
Gay itu pintar orangnya, pintar dalam tanda kutip. Dia bisa menjerat orang normal jadi ‘sakit’, biseksual dan akhirnya ketagihan. Ya dengan menyebar perangkap:
1.Cari simpati, bilang sakit dan mau the and (mati). Gay yang menggunakan perangkap ini memikat lelaki dengan cara mengatakan kalau dirinya sudah di vonis Tuhan, bakal tidak hidup lama lagi karena penyakit ini dan itu.
2.Cari simpati dengan cara tempat sandaran, lindungan dan kasih sayang, yang tidak pernah dia dapati sejak kecil. Gay jenis ini mengatakan kalau dirinya sejak kecil tidak pernah mengecap kasih sayang seorang ayah dan abang (kalau dia cuma anak tunggal).
3.Memberi perhatian yang lebih. Gay yang sudah terpikat lelaki normal, dia akan memberi perhatian ekstra, misal dengan memberi uang, jadi tempat curhat yang menyenangkan, dll.

Kecemburuan Gay Hanya Pada Kaum Cowok
Gay kalo marah ngeri, pernah dengar kasus pembunuhan atau penembakan akar-akarnya karena cemburu Top atau Bott nya selingkuh ama gay yang lain. “Kami tidak marah kalau pacar kami itu pacaran sama cewek dan akhirnya menikah. Kami maklum karena kami tahu kami tidak bisa memberi yang cewek bisa berikan. Keturunan...,” terus Daniel pun bercerita, “Kalau aku dan dia sudah ada komitmen, aku atau dia kalau nanti menikah dengan cewek kami harus rela dan ikhlas tapi kalau cowok, kami harus bisa mencicipinya bersama, ha…ha…” canda Daniel dan dia juga mengatakan cowok gay or lesbon bisa ‘habis-habisan’ emosinya kalau cewek atau para istri or suami (ungkapan untuk yang sudah tinggal serumah-red) mereka selingkuh.

Lingkungan Gay di Medan
Dulu menurut cerita Daniel, tahun 1997 di Medan, di kawasan Gatsu (Gatot Subroto) dulunya ada sebuah diskotik yang pengunjungnya para gay dan lesbon. Karena masyarakat kurang senang maka diskotik tersebut pun ditutup. Sekaranng ini tempat lepak seperti ini tidak ada lagi. “Ya, karena kaum gay di Medan masih terselubung, belum berani menampakan diri,” demikian ungkap Daniel. Daniel juga memaparkan beberapa tempat yang dulunya dijadikan tongkrongan gay Medan, “Dulu di Lapangan Merdeka, Pajak Ikan Lama, Depan Resto Kalasan (Medan Plaza), Taman Ria (sekarang Medan Fair). Dan sekarang ini tidak ada patokan khusus tempat-tempat perkumpulan para gay Medan. Dari hasil ‘mata-mataku’ ternyata pria-pria berpakaian necis yang style habis ini sering nongkrong di kawasan Tembakau Deli dan Sudirman.

Menjadi gay bukan lah pilihan atau impian para lelaki, gay juga bukan gaya hidup yang perlu di contoh atau diikut. Si sakit (gay), pada dasarnya ingin menjadi lelaki sejati, menjadi arjuna pada sang dewi namun gen X-nya yang berlebihan membuat ia menjadi Top (lelaki gay) atau Bott (wanita gay) di atas peraduan cinta. Gay cuma persoalan biologis saja, sex yang syor dilakukan dengan sejenis. Sedangkan dalam kehidupan mereka tetap manusia biasa yang berkarya dan berprestasi.

Card Persahabatan




Lihat Kartu Ucapan Lainnya
(KapanLagi.com)

17 July 2007

Aku Tidak Pernah Pergi by GW

Aku selalu ada disekitarmu
Aku berlari mengelilingimu
Aku berteriak memanggilmu
Aku memakai berbagai kostum untuk menarik perhatianmu
Aku menarik-narik lengan bajumu untuk menarik perhatianmu
Aku membicarakan hal-hal remeh untuk menarik perhatianmu
Aku mengirim pesan-pesan aneh di hp untuk menarik perhatianmu
Aku meminjam benda-benda kesayanganmu untuk menarik perhatianmu

Kemarin aku kehabisan nafas untuk berlari mengelilingimu
Kemarin aku kehabisan akal untuk menarik perhatianmu
Kemarin hatiku berhenti bernafas, aku mengulurkan tangan memohon bantuanmu

Tapi kamu tak bergeming...
Tapi kamu hanya memandang dengan pandangan kosong...

Seolah ada tembok kaca yang hanya terlihat jelas disatusisi, entah itu sisi kamu atau sisi aku...

Pergilah Jika Kau Ingin Pergi


Seperti ada yang ilang
Saat kau tak ada
Aku biarkan diri untuk dibenci
Oleh mu yang dulu sering memuji dengan janji
Kini kalau memang kau rasa kau ingin pergi
Pergilah…

Entah karena aku capek dengan diriku
Entah karena aku mulai menyadari keberadaanku
Entah lah, aku benar-benar bingung membenah,
Benah kehidupanku yang begini-begini saja

Cuma aku tak habis pikir
Kenapa hati dengan mudah berdalih
Hanya kerena ingin mencari sebuah kebenaran
Dalam ego yang menutup setiap kebohongan kata-katamu

Pergilah…kalau memang itu yang kamu inginkan
Sudah lama aku menahan, tapi bukan berarti aku sudah bosan
Pergilah…

Saat kau pergi jangan harap ada aku yang akan kembali
Karena aku punya harga diri yang tidak mau terus dicaci
Mengemis pada sebuah perasaan yang coba untuk dipertahankan
Tapi apa? Dan untuk apa?

Cuma harapku jangan benci, atau sakit hati
Cobalah untuk mengerti posisiku yang terus diusik

Sorry seems to be the easiest word by Chijna Rain

cajoled a wounded
heart...
with sweet empty
promises...
then let it fell apart...
relished your callousness...

so easy to apologize...
so easy to tell lies...
not a trace of remorse...
deceit in your eyes...

not entirely your fault...
i was to be blamed...
for the deluded thought...
that there're two hearts
aflamed...

sorry...seems to be...
the easiest...
word...



* Chijna says : " must always look on the bright side...have fun...life is too short"
( terimakasih untuk Chijna yang mengijinkan Puisinya di post disini)

10 July 2007

Cinta Bronis

(Tulisan ini dibuat oleh Frans ML & Saniah LS dan sudah diorbitkan di tabloid Aplaus-Medan edisi 50)

Tentang cinta antara perempuan yang lebih tua dari jejakanya. Cinta jenis ini katanya dekat dengan penyakit Oedipus Complex.

Formula (klasik) cinta yang sempurna biasanya antara pria yang lebih tua dibanding perempuannya. Katanya bakal seimbang secara emosional—dipercaya wanita cenderung lebih dewasa dibanding pria sebayanya.

Kalau pun tidak bisa memenuhi formula ini, setidaknya pasangan tersebut sebaya atau berselisih umur 1-2 tahun. Bila formula tersebut dibalikkan, (lagi-lagi) dipercaya keduanya tidak akan selia terutama setelah menikah.

Orang lalu menyalahkan zaman yang kelewat modern sehingga formula tadi tidak laku lagi. Andai cinta memang sudah menaut perempuan yang lebih tua dari pria, mengapa mesti dilarang.

Bukankah perempuan juga bisa me-ngemong pria dan bisa memberi arahan kepada pria walau tentu saja kaum Adam yang tetap menjadi pemimpin—isu kepemimpinan sangat sensitif bagi pria.

Tidak jarang pula, banyak perempuan yang berkeluh kesah di forum jejaring jagat bahwa mereka dipermainkan para pria ingusan yang mereka cintai. Perempuan jomblo dengan usia mapan boleh jadi sasaran gemuk untuk diperas (finansialnya). Begitulah, terpaut berbagai nilai plus minus tentangnya (baca: Plus Minus Berondong Manis).

Dirly dalam satu kesempatan berwawancara di media nasional pernah mengungkapkan bahwa ia malah suka dengan perempuan yang lebih tua dengan motivasi doi bakal lebih dewasa, feminim, dan jarang bertengkar.

Meminjam soundtrack Ada Apa Dengan Cinta?, ‘cinta hanyalah cinta’, maka baiklah cinta tidak dibatasi, apalagi diformulasi. Begitu pun, tentu saja cinta berondong ini menarik dikupas karena “unek-unek”-nya, lagipula ia terhitung stok baru meski barang lama.

Lagi tentang kontroversi cinta. Kalau Bruce Willis kemarin berhasil menggaet Lindsay Lohan, maka hampir semuanya memihak bintang Die Hard itu dan geleng-geleng saja dengan Lindsay.

Giliran Demi Moore yang menikah dengan Ashton Kutcher, semuanya menahan nafas dan berkata, “Bukankah penari strip itu 15 tahun lebih tua dari anak muda itu? Dia bahkan membawa 3 adik (Bruce Jr) kepada Ashton.” Begitu pun, keduanya betul-betul menghebohkan dengan tampil di acara Oprah, lalu mendapat simpati dari berbagai pihak.

Toh, mengutip dari majalah In Touch, Demi (42)-Ashton (27), adalah salah satu pasangan Hollywood yang paling serasi. Dus, sampai berita ini diturunkan, keduanya masih adem-ayem menikmati pernikahannya di Beverly Hills. Sekali lagi, cinta adalah cinta.

Cinta Berondong = Oedipus Complex (OC)?
Ada yang menyatakan bahwa pria jatuh cinta dengan perempuan yang jauh lebih tua di atasnya disebut Oedipus Complex. Kecenderungan ini tercatat dalam dunia psikologi bahwa perempuan tadi masih bisa begitu menarik bagi pria tadi karena terobsesi para ibunya (Mother’s Idol).

Bisa jadi pria tersebut memang sengaja mencari pasangan hidup yang mirip ibunya. Perempuan yang bisa mengayomi dan membimbing sepenuh hati. Sifat ini tentu saja otomatis terpenuhi mengingat wanita jomblo di usia matang tentu sudah mandiri secara emosional dan finansial.

Menurut cerita kuno Yunani (dan hasil ikhtiar Sigmund Freud—bapak Psikologi), ada seorang anak laki-laki bernama Oedipus. Ia tumbuh dengan kecemburuan kepada ayahnya, Laius, karena mendapat banyak kasih saying dari ibunya, Jocasta. Oedipus sendiri sangat sayang kepada ibunya.

Oedipus lalu menganggap ayahnya sebagai rivalnya dan berniat mengakhirinya. Niat itu tercapai dan Oedipus pun menikahi ibunya sendiri. Intinya, adalah kesalahan jati diri semasa perkembangan. Ini juga bisa terjadi pada anak perempuan, namanya Electra Complex.

Begitu pun, belum ada garis final bahwa cinta berondong adalah OC, keduanya hanya mendekati. Anda pun tidak perlu terlalu mawas, biarkan saja cinta mengalir.

Plus Minus Berondong Manis
+ Biasanya, sang perempuan yang akan memberi perhatian lebih banyak (sudah mirip Mom’s Idol) dan lebih dewasa, maka berbahagialah pria tipikal Adam Sandler di Waterboy yang selalu berkata, “My Mommy said…”.
+ Banyak juga pria yang mengatakan perempuan demikian akan lebih lembut dan feminim lalu bakal jarang berantem.
+ Senyum jejakanya bisa lebih lebar melihat pasangannya tidak terlalu merepotkan (finansial dan kepribadian yang sudah matang).
+ Kabar baik bagi yang pria serius bercinta, biasanya pasangannya memang sudah siap, bahkan menanti-nanti pernikahan.
+ Katanya, pejantannya bakal lebih merasakan sensasi seks yang lebih karena pasangannya sudah “berpengalaman”, lihat saja Demi Moore dengan Ashton.
+ Si pria akan sering diterpa puja-puji, seperti, “Wah, hebat juga anak itu, bisa menggaet buah matang”.

- Banyak yang mengkhawatirkan pria berondong hanya cenderung bermain-main; tidak serius bercinta.
- Bisa jadi sang perempuan yang mempermainkan cinta pria ingusan yang tulus.
- Banyak pula yang berakhir ke TTM (Teman Tapi Mesra) saja.
- Gara-gara sering merasa “aman” dan sering di-ngemong, si pria menjadi kekanak-kanakan hingga mereka berdua lebih mirip ibu dan anak daripada pasangan sejoli.
- Si pria cenderung lebih mementingkan kawulanya sendiri.
- Sang perempuan bakal sering digosipkan negatif di belakang, seperti “Ih, wanita itu doyan daun muda”.


Cerita Cinta
Cinta memang buta, gelap dan terus meraba-raba....gelap dalam arti menutup mata tanpa memandang bahkan mendengar, ya jalan aja terus nyatai, walau kiri-kanan banyak suara sumbing, ‘anjing mengongong kafilah berlalu’. Sedangkan, terus meraba-raba...mencari jalan yang terbaik, meski awalnya tidak tahu apa yang mesti dilakukan (sip deh).

Cinta tidak memandang usia (kan buta?!), sudah kepicut mau bilang apa? Apa salah mencintai dan di cintai pria atau wanita yang usianya lebih tua atau muda dari anda? Brownies, kue coklat yang rasanya manis, bikin anda ketagihan kalau sudah mencicipinya dan malahan kalau anda sudah mania sama bronis coba cari resep bagaimana ‘memasak’ dengan baik, meski harga brownies mahal karena coklatnya kale...
Lina, 27, Medan
Saya pacaran dengan bronis awalnya karena ‘jagung muda’ ini punya sifat yang dewasa banget. Usia dia baru 17 tahun tapi kalau sikap & sifat dia seumuran pria dewasa 30-an. Saya pernah menolak dia menjadi BF (Boy Friend), saya punya pikiran picik kalau dia menyukai saya bukan karena sayang tapi hal lain, e prediksi saya salah. Dia benar-benar tulus menyayangi saya dan mau menerima saya apa adanya. Waktu itu saya jatuh sakit dan di opename selama seminggu. Dia tidak pernah absen menemani dan menjaga saya dengan sabar. Dan bukan itu saja, sewaktu saya ada masalah dengan kantor dan ehm pacar saya (sebelum dengan dia, saya sudah punya pacar yang seusia saya dan dia tau itu. Salut saya dia tidak pernah menjelekkan pacar saya), e…meski terkadang dia manja banget kaya adek sama kakak dengan saya tapi kalau diajak tukar pikiran ternyata dia lebih dewasa dari saya, ha…ha…benar lho dia selalu membuat solusi yang bijak kaya orang dewasa, dia tidak suka cemburuan…singkat kata dia sempurna menjadi laki-laki dewasa meski sebenarnya dia bronis. Itu yang buat saya sampai saat ini tetap kekeh menjalin hubungan dengan dia, walau banyak teman mengatakan saya dan dia memang ‘gila’ dan berani. Dia juga punya plan masa depan yang bagus yang terus saya dukung, kan saya pacar dia, ha…ha…satu lagi yang paling saya suka dari dia, selain penyayang dan penyabar dia itu mandiri banget, sambil sekolah dia bekerja sebagai kolektor di instansi swasta milik pamannya.
Jodi, 20, Medan
Saya suka dengan Sarah karena dia lebih dewasa dari saya. Dewasa dari bentuk pemikiran, asmara, hingga cumbuan. Pernah suatu kali Sarah mengajak saya ketempat ultah temannya, akhirnya teman-temannya pun tahu kalau Sarah pacaran sama bronis. Olok-olok pun bertubi-tubi datang mendatangi Sarah dan menyentil dengan kata-kata, “Main sama bronis ya, doyan daun muda yo,” hingga sindiran itu pun dilontarkan melalui saya, “Brother! Hati-hati janda beranak satu,” kami menanggapinya dengan santai dan cuek saja malam itu malah saya semakin salut dengan Sarah, kata dia kepada teman-temannya, “Kagak uruslah!” sambil merangkul saya semakin mesra malam itu.
Sesampai di rumah kami mulai berbincang dan akhirnya bercumbu. Malam itu malam yang terindah bagi saya, malam itu milik kami berdua. Sarah mengajarkan banyak hal tentang asmara dan cumbuan kepada saya yang memang masih mentah dengan persoalan ini,...he..he

09 July 2007

Melancong ke Kota Kilometer 100




(Tulisan ini sudah dimuat di tabloid Aplaus-Medan edisi 50)

Waktu kota di kilometer 100 ini diselimuti kabut. Kota Takengon seolah menyembul dari balik awan, saat itu kota yang berpenduduk 215.898 jiwa ini seperti negeri di atas awan….

Kalau di Sumut ada Lake Toba, Sumatera Barat ada Danau Maninjau, di Aceh Ada Danau Laut Tawar. Danau seluas 5.472 hektar yang terletak 1.205 meter di atas permukaan laut ini penuh dengan cerita legenda. Letaknya pas dipingiran Kota Takengon, tepatnya diantara sela-sela perbukitan kaki Gunung Geureundong. Si burung merak, WS Rendra dan Iwan Fals, April lalu meyempatkan diri menginjakkan kaki mereka di tanah gayo. Menikmati panorama alam yang masih natural di sini.

Melalui perjalanan darat dari Banda Aceh menuju Takengon, kami merasakan sensasi lintasan kelokan yang terjal. Saat kami menuju kota yang memiliki luas 5.772,5 km2, kami menikmati nuansa perjalanan dengan pemadangan hutan pinus. Ketika tiba dikelokan pungung bukit, Danau Laut Kawar menyembul di rentetan atap-atap rumah semi permanen yang berada di tempian danau.

Sebelum melewati Krueng Simpo, saya melihat kios kecil berjejer menjajakan penganan yang bisa anda bawa pulang sebagai oleh-oleh. Kabupaten Bireun, sebagai kota translit terkenal dengan oleh-oleh nya, seperti keripik pisang, ubi kayu/ketela, sukun dan kue nagasari. Selain itu anda juga bisa menikmati sate Matang di sini.

Sate Matang, di makan dengan nasi putih dan ada kuah-nya (kaya kuah soto). Bumbu kacangnya tidak halus layaknya bumbu sate kacang biasa. Perbedaan yang kentara pada sate Matang yaitu daging sate Matang di potong dengan ukuran besar (dadu), segar-segar disajikan tanpa dipoles bumbu terlebih dahulu. Harum bau daging bakar bikin selera makan anda jadi naik.

Setelah 8 jam melakukan perjalanan darat, akhirnya saya sampai juga di Takengon. Kota ini tidak terlalu besar, tata letaknya masih sama seperti 6 tahun lalu ketika saya pernah ke mari, waktu itu suasana Aceh masih diselimuti konflik. Tapi sekarang sudah aman dan di jalan saya tidak perlu takut sweeping lagi.

Wisata Gua
Takengon selain terkenal dengan wisata alam Danau Laut Tawar, agro wisata, juga ibu kota Kabupaten Aceh Tengah ini terkenal dengan wisata guanya, yaitu Gua Loyang Koro dan Loyang Pukes. Letak dua gua ini tidak begitu berjahuan, dan masing-masing gua memiliki keunikan masing-masing.

Setelah menguyur tubuh dengan air yang begitu sejuk di hotel, kami pun bergegas ke Loyang pukes, gua yang terkenal dengan cerita legenda Putri Pukes yang berubah menjadi batu. Saat itu hujan turun, udara semakin sejuk, tapi tidak lama setelah lebih kurang 15 menit perjalanan ke gua ini hujan mulai reda. Saya hanya mendengar gemerisik air yang jatuh dari dalam gua. Abdulla, sijuru kunci gua mulai menghidupkan lampu serongkengnya. Cahaya lampu mulai membias keseluruh dinding gua sehingga kami melihat dengan jelas beberapa bebatun gua yang aneh. Abdullah menjelaskan semua keanehan yang terdapat di gua ini. Hingga kami melihat dua orang halus penjaga gua yang duduk persis di dekat tangga. Anda dapat melihatnya melalui kamera hp.

Di dalam Loyang Pukes, selain terdapat batu putri Pukes, juga terdapat patung suami putri Pukes. Sayang, 200 meter jalan menuju patung suami Putri pukes tidak bisa ditelusuri karena oksigen berkurang. Di gua ini juga terdapat fosil ular penjaga, batu patung pemuja orang purba, patung batu arca, kampak berimbas, petumbuk sirih, terdapat tapak kaki orang zaman dulu, tempat semedi, batu gentong, batu seribu hayalan, dan banyak lagi keanehan di sini yang bisa ditelusuri berdasarkan cerita yang melegenda yang keluar dari mulut juru kunci yang sudah 16 tahun menjaga gua ini.

Pria usia 42 tahun ini pun menampakan kepada kami tentang keanehan batu hayalan, setelah cahaya lampu serongkeng diarahkan di balik batu tersebut. Sekilas batu seperti dua pulau terujung di Indonesia, pulau Weh (Sabang) dan pulau Irian. Satu sisi lain anda akan melihatnya seperti wayang. “Banyak bentuk aneh bisa kita lihat di batu seribu hayal ini,” ujar pria berkulit hitam manis ini dengan logat Gayonya.

Pacuan Kuda, Bintang
Takengon terkenal dengan pacuan kudanya. Masyarakatnya yang gemar pacuan kuda ini terbilang berani. Para joki, saat berlaga di arena tidak mengunakan pelana. Cukup memakai kaus dan celana pendek. Betul-betul alami.

Lokasi pente Menye-Bintang merupakan tempat asal usul pacuan kuda tradisional di dataran tinggi Gayo. Di tempat ini pula telah dibangun prasasti yang dijadikan tempat wisata. “Pante Menye-Bintang sangat tepat dijadikan tempat wisata. Selain panorama alam sekitar sini indah, di tempat ini juga dulunya cikal bakal olahraga pacuan kuda tradisional. Nah, biar mengundang daya tarik pelancong kami juga mengadakan pacuan kuda air. Arena pacuannya sendiri berada ditepi Danau Laut Tawar,” papar salah seorang petinggi Militer Aceh Tengah, Afrianto.

Senja itu kami melihat puluhan anak seusia sekolah membawa dan memandikan kuda mereka dibagian ujung timur Danau Laut Tawar. Mutiara itu mulai tampak riak dan tensenyum kala senja dengan pemandangan anak-anak yang bermain di danau dengan kuda mereka. Setelah selesai, mereka pun berjalan dengan kaki telanjang sepanjang tepian menuju rumah. Pencari ikan depik masih setia bercokol di rumah-rumah terapung, sambil menunggu malam semakin pekat.

04 July 2007

Topeng-jQu


Topengku terbuat dari keangkuhan
Topengku juga terbuat dari emas-bongkahan kesombonganku
Topeng terus menutup sebagian kemunafikanku
Topeng altar penyembuyian diriku sesungguhnya
Kapan aku menanggalkan topeng?
Kapan?

Toh apa yang kutakutkan?
Fakta dan realita? inilah aku...
Cih...hidup hanya sejumput, sadar jua tak terhimpun
Terus berkoar dalam retorika hidup, tuih...najis!
Diri dibalik topeng, ternyata

Aku lebih kotor dari tikus got

Anak Kucing & Anak Jalanan

Kala aku gundah, tiba-tiba ada pesan di hpku, yang isinya: Ada seekor anak kucing, kehujanan, basah, kasihan....nggak ada yang nolong si meong yang kehilangan orang tuanya itu. terus, meong kecil warna belang abu-abu itu terus mengeong di depan orang-orang yang lalu lalang ditrotoar jalan. Orang-orang tidak mengerti maksud meongan si kecil. Meong kecil kebingungan lalu dia melangkah, mencari kehangatan dan akhirnya...meong kecil menemukan setumpuk pakaian bekas. Lalu dia membaringkan badan dan mengeringkan bulunya dalam tumpukan pakaian bekas itu. Setelah hangat meong kecil mulai lapar, dia pun mengeong lagi. Orang-orang yang lalu lalang di dekatnya tidak mengerti, hingga meong kecil melangkah pergi dan meninggalkan tumpukan pakaian bekas tadi. Meong kecil mencium bau harum ikan goreng dan dia pun mengeong pada tukang masak warung emperan tersebut. Si tukang masak mengerti, lalu melemparkan tulang ikan yang didapatkannya dari piring kotor. Si kucing melahap tulang itu dengan nikmat, setelah itu pun meong kecil kembali ke tumpukan kain bekas tadi. Tapi ketika meong kecil menyebrang, tiba-tiba sebuah mobil melindas tubuhnya. Meong kecil menatap kosong dengan tubuh yang tergilas di atas aspal jalan, tidak ada meongan lagi, lalu meong kecil memejamkan matanya perlahan dengan senyuman. Dia tertidur damai, tidak kedinginan, tidak kelaparan dan tidak kebasahan lagi. Si meong kecil kini berjalan menyusuri jalan sepi...berharap bisa bertemu ibunya kembali.

Kisah ke dua, saat perut lapar, aku melangkah ke mesin ATM di sebuah plaza depan warung tongkronganku... aku melihat anak jalanan berumur sekitar 7 tahun, tertidur pulas di atas lantai depan pintu ATM, hatiku renyuh...bathinku menjerit...ingin kupeluk dan rangkul sikecil dan membaringkannya di atas alas berlapis kardus bekas, hingga si kecil dekil ini tidak kedinginan lagi. Tapi tiba-tiba tangan ini terhenti, tidak tega membangunkannya wajah polos nan tampan itu. Sikecil tidurnya sangat pulas, dia tidak mendengar gemecik air hujan yang turun, dia tidak merasakan usikan dingin angin malam, dia juga tidak mendengar bisingnya kendaraan yang lalu lalang. Dia benar-benar pulas tidur di emperan. Wajahnya tersenyum bersinar, tatapannya teduh, dua tangan kurusnya saling berpegang erat seperti orang berdua di depan altar. Ada damai yang tidak bisa kumengerti di sana. Hingga niat baikku pun buyar...cuma doa yang bisaku hantar kini. Tuhan...Lindungi sikecilku ini, beri dia kehangatan, jaga dia seperti Engkau menjaga aku, beri sikecilku mimpi indah, dengan taman-taman firdaus-Mu, kicauan burung bagai nyanyian yang terus menina bobokan sikecilku. Berikan ia makanan yang enak-enak dalam mimpi, hingga saat ia terjaga perutnya tidak berbunyi lagi. Tuhan jaga dia untukku, Amin!

Hidup terkadang aneh, disatu sisi orang ingin bertahan hidup tapi Tuhan memanggilnya. Di satu sisi lagi, orang ingin menghabisi hidupnya karena 'ketololan' berdepan dengan persoalan hidup. Di lain sisi lagi orang coba 'mematikan' hidup orang lain dengan 'kekuasaan', ini masalah dengki, iri hati, sombong, penyakit hidup tren kini yang perlu dibasmi. Renyuhkah hati kita? Untuk menghargai setiap yang hidup? Membagi kasih bagi yang membutuhkan, lantas melindungi yang lemah dari kejaliman hidup! Coba lebih peduli dengan sekeliling kita. Buka pikiran dan mata hati kita, jangan biarkan ego dan kesombongan menjadi 'Tuhan' untuk hidup yang tidak pernah abadi ini...


06 June 2007

Kado Ultah Dari Ku


Menunggu...malam semakin pekat
Detak jam tua berbunyi 12 kali mengelegarkan langit-langit
Ada senyum yang terawang, hari ini terkuras amarah
Sengaja, bagai bait cerita yang di karang...

Met Ultah sahabatku
Mungkin Aku bukan sosok yang pandai merangkai kata-kata
Menjadinya sebuah buku yang bisa dibaca kapan saja
Aku hanya orang yang menunggumu hingga tak ada penat

Met Ultah sahabatku,
Meski ini bukan kado lukisan kanvas yang kau inginkan
Ia hanya berupa bait-bait kata puitis yang tak pernah basi
Dirangkai dengan hati putih seharum melati
Mengalir dalam sebuah ketulusan yang dihantar bersama doa malam nan suci

Tuhan...Jika nanti tak ada yang pasti
Jika tubuh ini juga mati, jangan biarkan hati ini pergi
Karena dalam sebuah anugerah kehidupan yang kau beri
Aku ingin ada pagi yang selalu menemaninya dalam kudus-Mu
Lapangkan rezekinya, panjangkan umurnya dan sirami ia kesehatan
Amin!

Met Ultah buat sahabatku ....

04 June 2007

KASTA


Keberanian itu nga ada
'Ntuk mengatakan secuil kata sayangku
Berdepan denganmu,
Serasa membuat sekujur tubuhku jadi kaku
Lidahku keluh
Bahkan pikiranku menelangsa jauh...

Aku mulai lelah berjalan sayang,
Menyusuri lorong waktu dalam sebuah penantian panjang
Berkhayal bermain dengan 'anak' kita di rumah yang kita bangun dengan cinta
ha...ha...ini sebuah khayal, karena ada kasta di sana

Sayang...
Masalaluku, mimpi buruk yang terbungkus rapi di awang
Aku takut...sungguh aku takut 'nista'ku terbongkar
Kau bahkan semua orang akan mengucilku
Karena ketidak normalanku bermain dengan bintang malam

Sayang...
Melihat kamu tersenyum
Lantas menikmatinya hingga pagi kembali datang
Membuat aku semakin pesong
Kemudian terpasung dalam sebuah cermin
Sadar... emang ada kasta...ada kasta

Tak ada celah yang tersisa
Yang bisa membuatku bisa berdiri sejajar
Di sampingmu