26 July 2007

Mutiara di Karo Simalem




(Artikel ini sudah dimuat di tabloid Aplaus Medan edisi 49/2007)

Danau Toba adalah anugerah terindah yang dimiliki Sumatera Utara. Kini keindahan Danau Toba pesonanya telah menyebar di Karo. Anda bisa menikmati dengan takjub anugerah ciptaan Tuhan ini dari dua pelosok, Siantar-Parapat atau Brastagi-Tongging-Parapat. Pilih yang mana?

Meski berkali-kali travelling ke Brastagi, anda pasti tidak pernah bosan. Malah ingin kembali dan menjelajahi tempat-tempat wisata lain yang ada di Karo, simalem nan menjuah-juah. Adrenaline anda akan terpacu untuk melakukan penjelajahan, mencoba menikmati keindahan Danau Toba dari arah mata angin yang berbeda. Dari Tanah Karo, sekali jalan banyak ‘paket’ wisata yang bisa dipetik untuk dibawa pulang.

Paket Wisata
Ketika turis mengunjungi Sumatera Utara, salah satu tempat pelancongan dalam list mereka adalah Danau Toba. Kenapa?
Ada banyak alasan. Pertama, karena Danau Toba merupakan danau terbesar di Indonesia dengan luas 1.265 Kilometer persegi. Kedua, panorama alamnya, yaitu Danau Toba dikelilingi bukit dengan dinding menjulang tinggi. Ketinggiannya lebih kurang mencapai 480 Meter di atas permukaan laut.
“Harus ada sesuatu yang lain yang perlu dikemas dan dinikmati secara komplit di Lake Toba. Packeting menarik yang memiliki nilai tambah,” saran Gus Irawan, direktur utama Bank Sumut yang sering mengunjungi Danau Toba. “Packeting di mana turis tidak berhenti di Brastagi saja, tapi bisa melanjutkan perjalanannya menuju tempat lain sehingga akhirnya sampai ke Tongging (atau tepian Danau Toba lainnya), dari Tongging turis bisa melihat dan menikmati keindahan Danau Toba,” tambah Gus yang sering berolahraga jetski ke Danau Toba.
Kalau paket wisata di Sumatera Utara dapat dikemas dengan baik, maka semua elemen masyarakat secara terpadu dapat menjual sisi keindahan alam yang dilalui para pelancong baik dari arah Medan-Brastagi-Tongging-Parapat. Devisa bertambah dan masyarakat sekitar pun kecipratan mensejahterakan kehidupan mereka.
Dari Medan anda dapat melewati Pancur Batu untuk menuju Brastagi. Di daerah ini banyak cerita sejarah menarik yang tidak diketahui oleh masyarakat karena tidak pernah dikemas dengan baik. Dulu daerah ini merupakan basis tentara Indonesia dalam melawan Kolonial Belanda yang berhasil menduduki Tanah Deli.
Ke arah Sembahe, anda akan menikmati udara bersih dan sejuk. Sepanjang jalan banyak kios-kios milik penduduk setempat yang menjajakan buah segar hasil perkebunan mereka. Mulai dari nenas, terong belanda, keladi, pisang, jagung, belimbing, jambu biji, durian dan buah-buahan musiman lainnya.
Memasuki Sibolangit, ‘Well come to the jungle’. Merentangkan terpal, camping, hiking, melakukan aktifitas alam bebas. Di Sibolangit terdapat daerah perkemahan yang sangat luat dan terawat dan terjaga dengan baik. Di sana ada sumber mata air yang sangking jernihnya, bisa anda minum tanpa perlu dimasak lagi.
Melanjutkan perjalanan ke Bandar Baru, anda bisa menikmati jagung bakar di Penatapan Panorama, seraya menatap hutan lepas dengan bebas. Ke Taman Hutan Raya (Tahura), pemandangan eksotis menanti anda untuk menjamahnya. Air mengalir melewati bebatuan, pinus-pinus yang menjulang tinggi, dan sinar matahari yang melewati celah-celah dedaunan. Kepuasaan tak terhingga, saat anda meneguk keindahan alam ciptaan Tuhan.
Anda bisa melakukan aktifitas wisata lain, dengan menaklukan gunung Sibayak, Barus, dan Sinabung. Kalau anda ke Lau Kawar, sebaiknya anda membawa perlengkapan camping, karena anda akan melepas lelah karena perjalanan jauh yang telah anda lewati. Hingga akhirnya dalam hitungan waktu 2 jam anda sampai ke Tongging. Dari sini anda bisa menikmati lukisan panorama Lake Toba dari sisi yang berbeda.
Objek wisata Tongging berada di sebelah Selatan lebih kurang 35 kilometer dari Brastagi. Persis di pingir Lake Toba, anda bisa dengan bebas menikmati air danau berwarna kebiruan seraya memandang utaian bukit dan gunung yang mengitari pulau Samosir.

Danau Toba Destination
“Melihat danau toba dari Tongging seperti menatap sebuah lukisan, sedangkan dari Parapat saya langsung menyentuh ‘keperawananya’,” ucap Zoe, seorang teman kepada saya. Dia tidak berbasa-basi kerena seorang turis bernama Verno B Prieto yang juga Pengurus Badan Kepariwisataan Philipina di SITF (Sumatera Internasional Travel Fair) 2007, awal Juni lalu, mangatakan, “Saya akui Danau Toba memang lebih indah ketimbang danau yang ada di negara kami.”
Pendapat tersebut tidak salah jika anda pernah mengunjungi Lake Toba yang memang menjadi kebanggaan Sumatera Utara, sama halnya sewaktu kami melakukan perjalanan mengunjungi kabupaten karo beberapa waktu yang lalu. Waktu itu, malam semakin pekat, tiba di Pancur Batu, jam baru menuju pukul 19.30 Wib. Mobil mulai menaiki tanjakan, kaca mobil dibuka. Udara segar terhirup memasuki rongga hingga paru-paru. Bulu-bulu tangan merinding, menggigil menahan dinginnya udara malam di pengunungan. Refleks, tangan saya menarik resleting baju dingin yang terbuat dari bulu domba lantas menyilangkan kedua tangan dengan rapat.
Samar-samar terdengar bunyi dahan bambu dan ranting pohon saling bersahutan. Ada nyayian gemerisik air yang jatuh dari pancuran dan celah-celah dinding perbukitan. Membentuk nada-nada lagu alam…hingga hujan turun deras. Di Penatapan Panorama, kami merasakan aroma jagung bakar yang mengundang selera. Jejeran penjual jagung bakar berdiri rapi pada ruas jalan dekat lereng bukit. Kami berhenti sejenak, menyantap jagung bakar dan kemudian melanjutkan kembali perjalanan.
Ketika mobil kami menaiki tanjakan Taman Hutan Raya (Tahura), ada antrian panjang di depan. Dari informasi yang tersebar, kemacetan terjadi karena banjir. Namun permasalahan tersebut dapat diatasi, kendaraan roda empat hitam metalik yang membawa kami, berbelok arah, melewati jalur lain, biar cepat sampai di Brastagi. Jalan motong ini, nantinya akan tembus dan melewati Sibayak Hotel. Kami pun tidak perlu lama-lama dalam traffic jam. Energi tidak banyak terkuras, cepat rebahkan badan di penginapan yang sudah di booking. Esok harinya, kami pun melanjutkan perjalanan menuju Taman Simalem Resort. Dari sisi sini kami dihidangkan panorama yang menajubkan. Danau Toba mirip mutiara dari sini.
Potret Baru Wisata Karo
Sebuah pengalaman eksotis yang tak terungkapkan ketika anda dapat menyaksikan sinar matahari pagi menyentuh permukaan danau yang tenang itu. Pantulan cahaya mentari membias keseluruh lereng tebing yang berdiri kokoh bak pagar betis raksasa. Lukisan alam yang menajubkan. Pear of lake toba…
Dan ketika senja datang, kala mentari mulai menyusup di balik cakrawala, wajah lugu bumi Karo bersemu merah –jingga. Perbukitan Danau Toba telah disulap menjadi sebuah taman resort nan cantik, simalem (indah, sejuk dan menyenangkan) kali! Anda yang senang melukis, pecinta fotografi, bisa menjadikan tempat ini sebagai sumber inspirasi lukisan dan rekaman lensa anda.
Pagi sekitar pukul 8.00 Wib, kami sudah siap-siap check–out dari hotel yang semalam menjadi tumpangan untuk kami merebahkan diri. Dari Brastagi kami melanjutkan perjalanan lewat jalan Kabanjahe. Setelah ½ jam, kami melewati jalan yang kadang mulus dan berlubang dengan landscape kanan-kirinya perkebunan sayur dan jeruk. Anda akan tiba dipintu gerbang Taman Simalem Resort yang memiliki luas 200 hektar, setelah menempuh perjalanan satu setengah jam perjalanan dari arah Brastagi.
Ketika melewati tugu beton yang lebarnya lebih kurang 1 meter dengan ketinggian berkisar 3 meter, di sebelah kanan badan jalan, ranting-ranting cemara seolah berkata ‘Well come to the Taman Simalem Resort!” Ah, nafas lega keluar dalam kegirangan yang garing. Mual yang semalam dirasa hilang seketika ketika kaki mulai menginjak tanah merah yang masih basah ini. Dari sini kami bisa menatap, awan-awan menggumpal keabu-abuan, mencoba menutupi sebagian warna langit yang biru.
“Wah…gila, cantik banget!” ucap saya kagum. Tawa spontan keluar dari bibir pucat ini, tubuh kala itu menari, berlari dan berteriak, mengelilingi semua area sebagian perbukitan taman ini. Kala itu hormon terpacu, menyibak, kesemarakan Lake Toba yang tersohor ke seluruh dunia bahkan tersiar ke penjuru negeri ini. Anda akan berbuat seperti saya, melakukan tracking ke semua sisi perbukitan dan menatapnya dengan kagum.
Dari atas perbukitan taman ini, bahkan hampir di semua bukit, batang-batang pinus setinggi lebih kurang 15 meter tertancap dan tumbuh subur. Dari atas perbukitan ini pula tampak hamparan permukaan yang air kebiruan. Meski jauh, hawa sejuk dan aroma air yang segar mulai memenuhi rongga dada, menyebar roma kesejukan. Lega, ketika saya coba memejamkan mata dan menikmati tiap bait cerita alam ini.
Taman Simalem Resort adalah sebuah tempat wisata yang memadukan nuansa alami dengan agrowisata, kegiatan rekreasi alam seperti Jungle Track, Zoo, Water pool, cable car (kereta gantung), dan wisata budaya. Perjalanan ke taman yang bentuknya persis objek wisata Genting dan Cameron Hiland-Malaysia ini-jauhnya sekitar 99 kilometer dari kota Medan, ibukota Propinsi Sumatera Utara.
“Luas taman ini dua ratus hektar. Seratus empat puluh hektar untuk area hutan, enam puluh hektar dikontruksi untuk wisata landscape dan agro. sedangkan untuk re-lokasi bangunan hanya empat puluh satu persen saja,” papar Tamin Sukardi, pemilik Taman Simalem Resort yang rencana pembangunannya dalam 3 tahap ini. Tahap pertama di jadwal pengerjaanya selesai 2007, dan dibuka untuk umum (soft opening) sebelum akhir 2007 ini. Ronde kedua penyelesaian lanjutannya 2008 dan 2010 babak terakhir, 100 % taman ini selesai sesuai jadwal yang di-planing-kan.
Tamin yang merupakan salah satu pelaku wisata di Sumatera Utara ini mengatakan bahwa 2 tahun lagi pembangunan objek wisata di Kabupaten Karo bisa dilalui dengan jalur bypass, Tanjung Morawa-Dolok Seribu-L.Pakam. Waktu perjalanan pun akan semakin cepat dan efesien. Agar industri pariwisata Sumatera Utara sukses dan pelancong ingin datang kembali menikmati keindahan alam di sini maka semua pihak harus sama-sama bekerja, mencari solusi dan saling mendukung.
Memang industri pariwisata di Sumut perlu ditingkatkan lagi, mengingat kurangnya inisiatif dari pemerintah daerah dan masyarakat Sumut untuk meningkatkan aspek pariwisata, khususnya Danau Toba. Rudolf Pardede, Gubernur Sumatera Utara, pernah mengatakan sektor pariwisata sangat memegang peranan penting dalam meningkatkan devisa negara di samping sektor pertanian dan pertambangan. Pihak pemerintah maupun swasta mencari jalan terbaik dalam meningkatkan mutu kepariwisataan di Sumut. “Saya mengharapkan…suatu terobosan baru sehingga sektor pariwisata dalam pembangunan Sumatera Utara dapat ditingkatkan.”
Mungkin taman simalem resort boleh disebut sebagai salah satu bentuk terobosan baru itu.

24 July 2007

Cerita Daniel, Si Gay



Disudut kota yang selalu kental dengan suasana lalulintasnya yang semerawut dengan bunyi klakson. Aku menghentikan deruan sepeda motorku dipakiran sebuah plasa yang sudah berdiri gagah selama puluhan tahun ini. Langkahku terus menyusuri setiap area pertokoan yang memamerkan beberapa fashion yang modis dekade ini. “Hai!”, sapa laki berperawakan artis yang lengkap dengan topi yang selalu setia menemaninya setiap saat. “He..Daniel!, makin ganteng aja kamu ya. Aku kira artis mana tadi”, kataku sambil membalas gengaman kekar tangan keakraban dari dia. Tiba-tiba ketika pria disamping Daniel yang berusia 25-an gitu menyalami aku, Daniel pun menyelutuk “Kenalkan dia pacarku,” ujar Daniel tanpa canggung lagi. Aku benar-benar terdiam, Daniel membuat aku mati kutu saat itu. Aku terus menatap matanya dan mencari tahu keseriusan omongannya.

Di atas adalah skrip cerita pertemuanku dengan Daniel, teman SMAku dulu yang selalu jadi rebutan cewek-cewek cantik sekolahku. Kenapa Daniel bisa jadi gay? Tanyaku dalam hati. Setahuku dia dulu lelaki ‘normal’, tidak ‘sakit’ seperti sekarang ini.

Gay…Homo…Banci, apa bedanya sih?
Gay, homo dan banci adalah tiga pribadi yang berbeda walau santapan mereka sama yaitu laki-laki. Banci adalah laki-laki yang suka kepada pria, dan merasa seutuhnya mereka itu adalah perempuan, mereka memakai baju perempuan, membuat payudara, operasi kelamin, dll, yang dapat mendukung mereka menjadi perempuan seutuhnya. Homo, pria yang suka dengan laki-laki, mereka berpakaian seperti laki-laki biasa, tetapi gaya jalan, cara bicara, dan tingkah laku mereka seperti perempuan, mereka tidak merubah penampilan mereka. Sementara gay, kaum adam yang suka dengan arjuna, berpenampilan seperti laki-laki biasa, tingkah laku seperti pria biasa, tetap terlihat macho, dan sulit dibedakan dengan laki-laki umum lainnya. Si gay-Elton John, misalnya musisi pop tenar asal Inggris ini tidak tampak feminin-nya, namun dengan bangga menikahi David Furnish (pasangan gay-nya), pria kelahiran Canada yang memang kulit luarnya laki-laki habis. Publik tahu Elton Jhon seorang gay, ini pengakuannya saat menikahi David, setelah Inggris merestui hubungan sesama ini.

Tapi kenapa Daniel begitu berani? Padahal Medan masih menganggap hubungan sejenis, ‘jeruk makan jeruk’ ini masih tabu. Apa karena aku ini teman yang terlalu dipercayainya, atau dia pikir aku ini open minded kali ya. He…he…Daniel…Daniel.

Sandi Para Gay
Untuk mengetahui lelaki itu gay apa tidak, cuma orang tertentu atau kelompoknya sendiri yang tahu. Para gay punya sandi tersendiri untuk memberi sinyal kepada yang lain. Selain tatapan sendu yang mengandung aura seksualitas. Juga ada sandi yang lain. Seperti era 97-an memakai anting-anting sebelah kiri, saputangan di kantong belakang itu terjadi 90-an lalu. Terus cincin dikelingking kiri terjadi ‘99-an gitu tapi semua tidak lagi menjadi patokan karena sandi-sandi ini sudah dipakai orang umum yang menganggap keren. “Ya menurut aku sekarang ini yang pakai cincin dikelingking kiri dominannya masih ada empat puluh persen,” kata Daniel, pria eksekutif yang mengaku kalau dirinya suka sesama sejak TK (Taman Kanak-kanak).

Terus katanya lagi, “Gay itu kalau dilihat dari penampilan, pakaiannya necis, bersih, rapi, dan lifestyle, banget. Sesama gay ada kontak batin pas bertemu, meski tidak kenal satu dengan yang lainnya. Reflek aja, aku akan tau dia gay apa bukan dari tatapan matanya saat beradu tatap denganku,” terang Daniel, yang mengatakan kalau dirinya mulai ML dengan laki-laki sejak SD.
Menurut sebuah sumber akurat dari sebuah penelitian yang dilakukan pada para gay di Surabaya bahwa kata sipeneliti ini, gay senang make’ perhiasan, ’rame’ (banyak). “Tapi ada juga yang menutup jati dirinya agar tidak diketahui orang kalau dia itu gay. Jenis gay ini kebanyakan gay eksekutif. Yang terlalu menjaga privasi mereka dan hidup dan berkumpul dengan sesama klasnya disebuah pub or bar yang di isi orang-orang sekelas dan selevel mereka,” cerita Daniel kepadaku.

Aku jadi tahu gimana kehidupan gay dari bincang-bincang soreku sama Daniel. Daniel pingin aku bisa menerima orang-orang seperti ia, yang memang tidak minta mereka dilahirkan sebagai gay. Tapi juga mereka tidak bisa terus ‘bertopeng’. Karena semakin mereka tidak bisa menerima keadaan diri mereka sendiri mereka akan semakin tersiksa. “Nihil kalau gay yang bawaan lahir, bisa pulih total kalau mereka itu sudah berumah tangga dengan cewek,” ungkap Daniel.

Penyebab Gay
Orang jadi gay banyak sebabnya, bisa karena gen x nya yang berlebihan, bisa ikut-ikutan, karena jerat, patah hati, pelecehan seksual, karena keuangan dll. Menurut tiori dr. Wimpie Pangkahila, ada 4 sebab mengapa seseoran menjadi homoseksual (gay/lesbi) yaitu ada kelainan di otak atau genetik. Kedua, faktor psikodinamik, adanya gangguan perkembangan psikoseksual pada masa kanak-kanak. Terus ketiga, faktor sosiokultural, di mana ada adat-istiadat yang memberlakukan hubungan homoseks dengan alasan tertentu yang tidak benar. Dan yang terakhir nih, faktor lingkungan, keadaan lingkungan yang memungkinkan dan mendorong pasangan sesama jenis menjadi erat. Ada gay karena karena coba-coba jadi ‘jeruk makan jeruk’, dengan imbalan duit segempok. Kalau di Jakarta namanya ‘rumah kucing’. Di rumah mesum ini terjadi transaksi ‘ngesek-gesek’.

Taktik Jerat Gay
Gay itu pintar orangnya, pintar dalam tanda kutip. Dia bisa menjerat orang normal jadi ‘sakit’, biseksual dan akhirnya ketagihan. Ya dengan menyebar perangkap:
1.Cari simpati, bilang sakit dan mau the and (mati). Gay yang menggunakan perangkap ini memikat lelaki dengan cara mengatakan kalau dirinya sudah di vonis Tuhan, bakal tidak hidup lama lagi karena penyakit ini dan itu.
2.Cari simpati dengan cara tempat sandaran, lindungan dan kasih sayang, yang tidak pernah dia dapati sejak kecil. Gay jenis ini mengatakan kalau dirinya sejak kecil tidak pernah mengecap kasih sayang seorang ayah dan abang (kalau dia cuma anak tunggal).
3.Memberi perhatian yang lebih. Gay yang sudah terpikat lelaki normal, dia akan memberi perhatian ekstra, misal dengan memberi uang, jadi tempat curhat yang menyenangkan, dll.

Kecemburuan Gay Hanya Pada Kaum Cowok
Gay kalo marah ngeri, pernah dengar kasus pembunuhan atau penembakan akar-akarnya karena cemburu Top atau Bott nya selingkuh ama gay yang lain. “Kami tidak marah kalau pacar kami itu pacaran sama cewek dan akhirnya menikah. Kami maklum karena kami tahu kami tidak bisa memberi yang cewek bisa berikan. Keturunan...,” terus Daniel pun bercerita, “Kalau aku dan dia sudah ada komitmen, aku atau dia kalau nanti menikah dengan cewek kami harus rela dan ikhlas tapi kalau cowok, kami harus bisa mencicipinya bersama, ha…ha…” canda Daniel dan dia juga mengatakan cowok gay or lesbon bisa ‘habis-habisan’ emosinya kalau cewek atau para istri or suami (ungkapan untuk yang sudah tinggal serumah-red) mereka selingkuh.

Lingkungan Gay di Medan
Dulu menurut cerita Daniel, tahun 1997 di Medan, di kawasan Gatsu (Gatot Subroto) dulunya ada sebuah diskotik yang pengunjungnya para gay dan lesbon. Karena masyarakat kurang senang maka diskotik tersebut pun ditutup. Sekaranng ini tempat lepak seperti ini tidak ada lagi. “Ya, karena kaum gay di Medan masih terselubung, belum berani menampakan diri,” demikian ungkap Daniel. Daniel juga memaparkan beberapa tempat yang dulunya dijadikan tongkrongan gay Medan, “Dulu di Lapangan Merdeka, Pajak Ikan Lama, Depan Resto Kalasan (Medan Plaza), Taman Ria (sekarang Medan Fair). Dan sekarang ini tidak ada patokan khusus tempat-tempat perkumpulan para gay Medan. Dari hasil ‘mata-mataku’ ternyata pria-pria berpakaian necis yang style habis ini sering nongkrong di kawasan Tembakau Deli dan Sudirman.

Menjadi gay bukan lah pilihan atau impian para lelaki, gay juga bukan gaya hidup yang perlu di contoh atau diikut. Si sakit (gay), pada dasarnya ingin menjadi lelaki sejati, menjadi arjuna pada sang dewi namun gen X-nya yang berlebihan membuat ia menjadi Top (lelaki gay) atau Bott (wanita gay) di atas peraduan cinta. Gay cuma persoalan biologis saja, sex yang syor dilakukan dengan sejenis. Sedangkan dalam kehidupan mereka tetap manusia biasa yang berkarya dan berprestasi.

Card Persahabatan




Lihat Kartu Ucapan Lainnya
(KapanLagi.com)

17 July 2007

Aku Tidak Pernah Pergi by GW

Aku selalu ada disekitarmu
Aku berlari mengelilingimu
Aku berteriak memanggilmu
Aku memakai berbagai kostum untuk menarik perhatianmu
Aku menarik-narik lengan bajumu untuk menarik perhatianmu
Aku membicarakan hal-hal remeh untuk menarik perhatianmu
Aku mengirim pesan-pesan aneh di hp untuk menarik perhatianmu
Aku meminjam benda-benda kesayanganmu untuk menarik perhatianmu

Kemarin aku kehabisan nafas untuk berlari mengelilingimu
Kemarin aku kehabisan akal untuk menarik perhatianmu
Kemarin hatiku berhenti bernafas, aku mengulurkan tangan memohon bantuanmu

Tapi kamu tak bergeming...
Tapi kamu hanya memandang dengan pandangan kosong...

Seolah ada tembok kaca yang hanya terlihat jelas disatusisi, entah itu sisi kamu atau sisi aku...

Pergilah Jika Kau Ingin Pergi


Seperti ada yang ilang
Saat kau tak ada
Aku biarkan diri untuk dibenci
Oleh mu yang dulu sering memuji dengan janji
Kini kalau memang kau rasa kau ingin pergi
Pergilah…

Entah karena aku capek dengan diriku
Entah karena aku mulai menyadari keberadaanku
Entah lah, aku benar-benar bingung membenah,
Benah kehidupanku yang begini-begini saja

Cuma aku tak habis pikir
Kenapa hati dengan mudah berdalih
Hanya kerena ingin mencari sebuah kebenaran
Dalam ego yang menutup setiap kebohongan kata-katamu

Pergilah…kalau memang itu yang kamu inginkan
Sudah lama aku menahan, tapi bukan berarti aku sudah bosan
Pergilah…

Saat kau pergi jangan harap ada aku yang akan kembali
Karena aku punya harga diri yang tidak mau terus dicaci
Mengemis pada sebuah perasaan yang coba untuk dipertahankan
Tapi apa? Dan untuk apa?

Cuma harapku jangan benci, atau sakit hati
Cobalah untuk mengerti posisiku yang terus diusik

Sorry seems to be the easiest word by Chijna Rain

cajoled a wounded
heart...
with sweet empty
promises...
then let it fell apart...
relished your callousness...

so easy to apologize...
so easy to tell lies...
not a trace of remorse...
deceit in your eyes...

not entirely your fault...
i was to be blamed...
for the deluded thought...
that there're two hearts
aflamed...

sorry...seems to be...
the easiest...
word...



* Chijna says : " must always look on the bright side...have fun...life is too short"
( terimakasih untuk Chijna yang mengijinkan Puisinya di post disini)

10 July 2007

Cinta Bronis

(Tulisan ini dibuat oleh Frans ML & Saniah LS dan sudah diorbitkan di tabloid Aplaus-Medan edisi 50)

Tentang cinta antara perempuan yang lebih tua dari jejakanya. Cinta jenis ini katanya dekat dengan penyakit Oedipus Complex.

Formula (klasik) cinta yang sempurna biasanya antara pria yang lebih tua dibanding perempuannya. Katanya bakal seimbang secara emosional—dipercaya wanita cenderung lebih dewasa dibanding pria sebayanya.

Kalau pun tidak bisa memenuhi formula ini, setidaknya pasangan tersebut sebaya atau berselisih umur 1-2 tahun. Bila formula tersebut dibalikkan, (lagi-lagi) dipercaya keduanya tidak akan selia terutama setelah menikah.

Orang lalu menyalahkan zaman yang kelewat modern sehingga formula tadi tidak laku lagi. Andai cinta memang sudah menaut perempuan yang lebih tua dari pria, mengapa mesti dilarang.

Bukankah perempuan juga bisa me-ngemong pria dan bisa memberi arahan kepada pria walau tentu saja kaum Adam yang tetap menjadi pemimpin—isu kepemimpinan sangat sensitif bagi pria.

Tidak jarang pula, banyak perempuan yang berkeluh kesah di forum jejaring jagat bahwa mereka dipermainkan para pria ingusan yang mereka cintai. Perempuan jomblo dengan usia mapan boleh jadi sasaran gemuk untuk diperas (finansialnya). Begitulah, terpaut berbagai nilai plus minus tentangnya (baca: Plus Minus Berondong Manis).

Dirly dalam satu kesempatan berwawancara di media nasional pernah mengungkapkan bahwa ia malah suka dengan perempuan yang lebih tua dengan motivasi doi bakal lebih dewasa, feminim, dan jarang bertengkar.

Meminjam soundtrack Ada Apa Dengan Cinta?, ‘cinta hanyalah cinta’, maka baiklah cinta tidak dibatasi, apalagi diformulasi. Begitu pun, tentu saja cinta berondong ini menarik dikupas karena “unek-unek”-nya, lagipula ia terhitung stok baru meski barang lama.

Lagi tentang kontroversi cinta. Kalau Bruce Willis kemarin berhasil menggaet Lindsay Lohan, maka hampir semuanya memihak bintang Die Hard itu dan geleng-geleng saja dengan Lindsay.

Giliran Demi Moore yang menikah dengan Ashton Kutcher, semuanya menahan nafas dan berkata, “Bukankah penari strip itu 15 tahun lebih tua dari anak muda itu? Dia bahkan membawa 3 adik (Bruce Jr) kepada Ashton.” Begitu pun, keduanya betul-betul menghebohkan dengan tampil di acara Oprah, lalu mendapat simpati dari berbagai pihak.

Toh, mengutip dari majalah In Touch, Demi (42)-Ashton (27), adalah salah satu pasangan Hollywood yang paling serasi. Dus, sampai berita ini diturunkan, keduanya masih adem-ayem menikmati pernikahannya di Beverly Hills. Sekali lagi, cinta adalah cinta.

Cinta Berondong = Oedipus Complex (OC)?
Ada yang menyatakan bahwa pria jatuh cinta dengan perempuan yang jauh lebih tua di atasnya disebut Oedipus Complex. Kecenderungan ini tercatat dalam dunia psikologi bahwa perempuan tadi masih bisa begitu menarik bagi pria tadi karena terobsesi para ibunya (Mother’s Idol).

Bisa jadi pria tersebut memang sengaja mencari pasangan hidup yang mirip ibunya. Perempuan yang bisa mengayomi dan membimbing sepenuh hati. Sifat ini tentu saja otomatis terpenuhi mengingat wanita jomblo di usia matang tentu sudah mandiri secara emosional dan finansial.

Menurut cerita kuno Yunani (dan hasil ikhtiar Sigmund Freud—bapak Psikologi), ada seorang anak laki-laki bernama Oedipus. Ia tumbuh dengan kecemburuan kepada ayahnya, Laius, karena mendapat banyak kasih saying dari ibunya, Jocasta. Oedipus sendiri sangat sayang kepada ibunya.

Oedipus lalu menganggap ayahnya sebagai rivalnya dan berniat mengakhirinya. Niat itu tercapai dan Oedipus pun menikahi ibunya sendiri. Intinya, adalah kesalahan jati diri semasa perkembangan. Ini juga bisa terjadi pada anak perempuan, namanya Electra Complex.

Begitu pun, belum ada garis final bahwa cinta berondong adalah OC, keduanya hanya mendekati. Anda pun tidak perlu terlalu mawas, biarkan saja cinta mengalir.

Plus Minus Berondong Manis
+ Biasanya, sang perempuan yang akan memberi perhatian lebih banyak (sudah mirip Mom’s Idol) dan lebih dewasa, maka berbahagialah pria tipikal Adam Sandler di Waterboy yang selalu berkata, “My Mommy said…”.
+ Banyak juga pria yang mengatakan perempuan demikian akan lebih lembut dan feminim lalu bakal jarang berantem.
+ Senyum jejakanya bisa lebih lebar melihat pasangannya tidak terlalu merepotkan (finansial dan kepribadian yang sudah matang).
+ Kabar baik bagi yang pria serius bercinta, biasanya pasangannya memang sudah siap, bahkan menanti-nanti pernikahan.
+ Katanya, pejantannya bakal lebih merasakan sensasi seks yang lebih karena pasangannya sudah “berpengalaman”, lihat saja Demi Moore dengan Ashton.
+ Si pria akan sering diterpa puja-puji, seperti, “Wah, hebat juga anak itu, bisa menggaet buah matang”.

- Banyak yang mengkhawatirkan pria berondong hanya cenderung bermain-main; tidak serius bercinta.
- Bisa jadi sang perempuan yang mempermainkan cinta pria ingusan yang tulus.
- Banyak pula yang berakhir ke TTM (Teman Tapi Mesra) saja.
- Gara-gara sering merasa “aman” dan sering di-ngemong, si pria menjadi kekanak-kanakan hingga mereka berdua lebih mirip ibu dan anak daripada pasangan sejoli.
- Si pria cenderung lebih mementingkan kawulanya sendiri.
- Sang perempuan bakal sering digosipkan negatif di belakang, seperti “Ih, wanita itu doyan daun muda”.


Cerita Cinta
Cinta memang buta, gelap dan terus meraba-raba....gelap dalam arti menutup mata tanpa memandang bahkan mendengar, ya jalan aja terus nyatai, walau kiri-kanan banyak suara sumbing, ‘anjing mengongong kafilah berlalu’. Sedangkan, terus meraba-raba...mencari jalan yang terbaik, meski awalnya tidak tahu apa yang mesti dilakukan (sip deh).

Cinta tidak memandang usia (kan buta?!), sudah kepicut mau bilang apa? Apa salah mencintai dan di cintai pria atau wanita yang usianya lebih tua atau muda dari anda? Brownies, kue coklat yang rasanya manis, bikin anda ketagihan kalau sudah mencicipinya dan malahan kalau anda sudah mania sama bronis coba cari resep bagaimana ‘memasak’ dengan baik, meski harga brownies mahal karena coklatnya kale...
Lina, 27, Medan
Saya pacaran dengan bronis awalnya karena ‘jagung muda’ ini punya sifat yang dewasa banget. Usia dia baru 17 tahun tapi kalau sikap & sifat dia seumuran pria dewasa 30-an. Saya pernah menolak dia menjadi BF (Boy Friend), saya punya pikiran picik kalau dia menyukai saya bukan karena sayang tapi hal lain, e prediksi saya salah. Dia benar-benar tulus menyayangi saya dan mau menerima saya apa adanya. Waktu itu saya jatuh sakit dan di opename selama seminggu. Dia tidak pernah absen menemani dan menjaga saya dengan sabar. Dan bukan itu saja, sewaktu saya ada masalah dengan kantor dan ehm pacar saya (sebelum dengan dia, saya sudah punya pacar yang seusia saya dan dia tau itu. Salut saya dia tidak pernah menjelekkan pacar saya), e…meski terkadang dia manja banget kaya adek sama kakak dengan saya tapi kalau diajak tukar pikiran ternyata dia lebih dewasa dari saya, ha…ha…benar lho dia selalu membuat solusi yang bijak kaya orang dewasa, dia tidak suka cemburuan…singkat kata dia sempurna menjadi laki-laki dewasa meski sebenarnya dia bronis. Itu yang buat saya sampai saat ini tetap kekeh menjalin hubungan dengan dia, walau banyak teman mengatakan saya dan dia memang ‘gila’ dan berani. Dia juga punya plan masa depan yang bagus yang terus saya dukung, kan saya pacar dia, ha…ha…satu lagi yang paling saya suka dari dia, selain penyayang dan penyabar dia itu mandiri banget, sambil sekolah dia bekerja sebagai kolektor di instansi swasta milik pamannya.
Jodi, 20, Medan
Saya suka dengan Sarah karena dia lebih dewasa dari saya. Dewasa dari bentuk pemikiran, asmara, hingga cumbuan. Pernah suatu kali Sarah mengajak saya ketempat ultah temannya, akhirnya teman-temannya pun tahu kalau Sarah pacaran sama bronis. Olok-olok pun bertubi-tubi datang mendatangi Sarah dan menyentil dengan kata-kata, “Main sama bronis ya, doyan daun muda yo,” hingga sindiran itu pun dilontarkan melalui saya, “Brother! Hati-hati janda beranak satu,” kami menanggapinya dengan santai dan cuek saja malam itu malah saya semakin salut dengan Sarah, kata dia kepada teman-temannya, “Kagak uruslah!” sambil merangkul saya semakin mesra malam itu.
Sesampai di rumah kami mulai berbincang dan akhirnya bercumbu. Malam itu malam yang terindah bagi saya, malam itu milik kami berdua. Sarah mengajarkan banyak hal tentang asmara dan cumbuan kepada saya yang memang masih mentah dengan persoalan ini,...he..he

09 July 2007

Melancong ke Kota Kilometer 100




(Tulisan ini sudah dimuat di tabloid Aplaus-Medan edisi 50)

Waktu kota di kilometer 100 ini diselimuti kabut. Kota Takengon seolah menyembul dari balik awan, saat itu kota yang berpenduduk 215.898 jiwa ini seperti negeri di atas awan….

Kalau di Sumut ada Lake Toba, Sumatera Barat ada Danau Maninjau, di Aceh Ada Danau Laut Tawar. Danau seluas 5.472 hektar yang terletak 1.205 meter di atas permukaan laut ini penuh dengan cerita legenda. Letaknya pas dipingiran Kota Takengon, tepatnya diantara sela-sela perbukitan kaki Gunung Geureundong. Si burung merak, WS Rendra dan Iwan Fals, April lalu meyempatkan diri menginjakkan kaki mereka di tanah gayo. Menikmati panorama alam yang masih natural di sini.

Melalui perjalanan darat dari Banda Aceh menuju Takengon, kami merasakan sensasi lintasan kelokan yang terjal. Saat kami menuju kota yang memiliki luas 5.772,5 km2, kami menikmati nuansa perjalanan dengan pemadangan hutan pinus. Ketika tiba dikelokan pungung bukit, Danau Laut Kawar menyembul di rentetan atap-atap rumah semi permanen yang berada di tempian danau.

Sebelum melewati Krueng Simpo, saya melihat kios kecil berjejer menjajakan penganan yang bisa anda bawa pulang sebagai oleh-oleh. Kabupaten Bireun, sebagai kota translit terkenal dengan oleh-oleh nya, seperti keripik pisang, ubi kayu/ketela, sukun dan kue nagasari. Selain itu anda juga bisa menikmati sate Matang di sini.

Sate Matang, di makan dengan nasi putih dan ada kuah-nya (kaya kuah soto). Bumbu kacangnya tidak halus layaknya bumbu sate kacang biasa. Perbedaan yang kentara pada sate Matang yaitu daging sate Matang di potong dengan ukuran besar (dadu), segar-segar disajikan tanpa dipoles bumbu terlebih dahulu. Harum bau daging bakar bikin selera makan anda jadi naik.

Setelah 8 jam melakukan perjalanan darat, akhirnya saya sampai juga di Takengon. Kota ini tidak terlalu besar, tata letaknya masih sama seperti 6 tahun lalu ketika saya pernah ke mari, waktu itu suasana Aceh masih diselimuti konflik. Tapi sekarang sudah aman dan di jalan saya tidak perlu takut sweeping lagi.

Wisata Gua
Takengon selain terkenal dengan wisata alam Danau Laut Tawar, agro wisata, juga ibu kota Kabupaten Aceh Tengah ini terkenal dengan wisata guanya, yaitu Gua Loyang Koro dan Loyang Pukes. Letak dua gua ini tidak begitu berjahuan, dan masing-masing gua memiliki keunikan masing-masing.

Setelah menguyur tubuh dengan air yang begitu sejuk di hotel, kami pun bergegas ke Loyang pukes, gua yang terkenal dengan cerita legenda Putri Pukes yang berubah menjadi batu. Saat itu hujan turun, udara semakin sejuk, tapi tidak lama setelah lebih kurang 15 menit perjalanan ke gua ini hujan mulai reda. Saya hanya mendengar gemerisik air yang jatuh dari dalam gua. Abdulla, sijuru kunci gua mulai menghidupkan lampu serongkengnya. Cahaya lampu mulai membias keseluruh dinding gua sehingga kami melihat dengan jelas beberapa bebatun gua yang aneh. Abdullah menjelaskan semua keanehan yang terdapat di gua ini. Hingga kami melihat dua orang halus penjaga gua yang duduk persis di dekat tangga. Anda dapat melihatnya melalui kamera hp.

Di dalam Loyang Pukes, selain terdapat batu putri Pukes, juga terdapat patung suami putri Pukes. Sayang, 200 meter jalan menuju patung suami Putri pukes tidak bisa ditelusuri karena oksigen berkurang. Di gua ini juga terdapat fosil ular penjaga, batu patung pemuja orang purba, patung batu arca, kampak berimbas, petumbuk sirih, terdapat tapak kaki orang zaman dulu, tempat semedi, batu gentong, batu seribu hayalan, dan banyak lagi keanehan di sini yang bisa ditelusuri berdasarkan cerita yang melegenda yang keluar dari mulut juru kunci yang sudah 16 tahun menjaga gua ini.

Pria usia 42 tahun ini pun menampakan kepada kami tentang keanehan batu hayalan, setelah cahaya lampu serongkeng diarahkan di balik batu tersebut. Sekilas batu seperti dua pulau terujung di Indonesia, pulau Weh (Sabang) dan pulau Irian. Satu sisi lain anda akan melihatnya seperti wayang. “Banyak bentuk aneh bisa kita lihat di batu seribu hayal ini,” ujar pria berkulit hitam manis ini dengan logat Gayonya.

Pacuan Kuda, Bintang
Takengon terkenal dengan pacuan kudanya. Masyarakatnya yang gemar pacuan kuda ini terbilang berani. Para joki, saat berlaga di arena tidak mengunakan pelana. Cukup memakai kaus dan celana pendek. Betul-betul alami.

Lokasi pente Menye-Bintang merupakan tempat asal usul pacuan kuda tradisional di dataran tinggi Gayo. Di tempat ini pula telah dibangun prasasti yang dijadikan tempat wisata. “Pante Menye-Bintang sangat tepat dijadikan tempat wisata. Selain panorama alam sekitar sini indah, di tempat ini juga dulunya cikal bakal olahraga pacuan kuda tradisional. Nah, biar mengundang daya tarik pelancong kami juga mengadakan pacuan kuda air. Arena pacuannya sendiri berada ditepi Danau Laut Tawar,” papar salah seorang petinggi Militer Aceh Tengah, Afrianto.

Senja itu kami melihat puluhan anak seusia sekolah membawa dan memandikan kuda mereka dibagian ujung timur Danau Laut Tawar. Mutiara itu mulai tampak riak dan tensenyum kala senja dengan pemandangan anak-anak yang bermain di danau dengan kuda mereka. Setelah selesai, mereka pun berjalan dengan kaki telanjang sepanjang tepian menuju rumah. Pencari ikan depik masih setia bercokol di rumah-rumah terapung, sambil menunggu malam semakin pekat.

04 July 2007

Topeng-jQu


Topengku terbuat dari keangkuhan
Topengku juga terbuat dari emas-bongkahan kesombonganku
Topeng terus menutup sebagian kemunafikanku
Topeng altar penyembuyian diriku sesungguhnya
Kapan aku menanggalkan topeng?
Kapan?

Toh apa yang kutakutkan?
Fakta dan realita? inilah aku...
Cih...hidup hanya sejumput, sadar jua tak terhimpun
Terus berkoar dalam retorika hidup, tuih...najis!
Diri dibalik topeng, ternyata

Aku lebih kotor dari tikus got

Anak Kucing & Anak Jalanan

Kala aku gundah, tiba-tiba ada pesan di hpku, yang isinya: Ada seekor anak kucing, kehujanan, basah, kasihan....nggak ada yang nolong si meong yang kehilangan orang tuanya itu. terus, meong kecil warna belang abu-abu itu terus mengeong di depan orang-orang yang lalu lalang ditrotoar jalan. Orang-orang tidak mengerti maksud meongan si kecil. Meong kecil kebingungan lalu dia melangkah, mencari kehangatan dan akhirnya...meong kecil menemukan setumpuk pakaian bekas. Lalu dia membaringkan badan dan mengeringkan bulunya dalam tumpukan pakaian bekas itu. Setelah hangat meong kecil mulai lapar, dia pun mengeong lagi. Orang-orang yang lalu lalang di dekatnya tidak mengerti, hingga meong kecil melangkah pergi dan meninggalkan tumpukan pakaian bekas tadi. Meong kecil mencium bau harum ikan goreng dan dia pun mengeong pada tukang masak warung emperan tersebut. Si tukang masak mengerti, lalu melemparkan tulang ikan yang didapatkannya dari piring kotor. Si kucing melahap tulang itu dengan nikmat, setelah itu pun meong kecil kembali ke tumpukan kain bekas tadi. Tapi ketika meong kecil menyebrang, tiba-tiba sebuah mobil melindas tubuhnya. Meong kecil menatap kosong dengan tubuh yang tergilas di atas aspal jalan, tidak ada meongan lagi, lalu meong kecil memejamkan matanya perlahan dengan senyuman. Dia tertidur damai, tidak kedinginan, tidak kelaparan dan tidak kebasahan lagi. Si meong kecil kini berjalan menyusuri jalan sepi...berharap bisa bertemu ibunya kembali.

Kisah ke dua, saat perut lapar, aku melangkah ke mesin ATM di sebuah plaza depan warung tongkronganku... aku melihat anak jalanan berumur sekitar 7 tahun, tertidur pulas di atas lantai depan pintu ATM, hatiku renyuh...bathinku menjerit...ingin kupeluk dan rangkul sikecil dan membaringkannya di atas alas berlapis kardus bekas, hingga si kecil dekil ini tidak kedinginan lagi. Tapi tiba-tiba tangan ini terhenti, tidak tega membangunkannya wajah polos nan tampan itu. Sikecil tidurnya sangat pulas, dia tidak mendengar gemecik air hujan yang turun, dia tidak merasakan usikan dingin angin malam, dia juga tidak mendengar bisingnya kendaraan yang lalu lalang. Dia benar-benar pulas tidur di emperan. Wajahnya tersenyum bersinar, tatapannya teduh, dua tangan kurusnya saling berpegang erat seperti orang berdua di depan altar. Ada damai yang tidak bisa kumengerti di sana. Hingga niat baikku pun buyar...cuma doa yang bisaku hantar kini. Tuhan...Lindungi sikecilku ini, beri dia kehangatan, jaga dia seperti Engkau menjaga aku, beri sikecilku mimpi indah, dengan taman-taman firdaus-Mu, kicauan burung bagai nyanyian yang terus menina bobokan sikecilku. Berikan ia makanan yang enak-enak dalam mimpi, hingga saat ia terjaga perutnya tidak berbunyi lagi. Tuhan jaga dia untukku, Amin!

Hidup terkadang aneh, disatu sisi orang ingin bertahan hidup tapi Tuhan memanggilnya. Di satu sisi lagi, orang ingin menghabisi hidupnya karena 'ketololan' berdepan dengan persoalan hidup. Di lain sisi lagi orang coba 'mematikan' hidup orang lain dengan 'kekuasaan', ini masalah dengki, iri hati, sombong, penyakit hidup tren kini yang perlu dibasmi. Renyuhkah hati kita? Untuk menghargai setiap yang hidup? Membagi kasih bagi yang membutuhkan, lantas melindungi yang lemah dari kejaliman hidup! Coba lebih peduli dengan sekeliling kita. Buka pikiran dan mata hati kita, jangan biarkan ego dan kesombongan menjadi 'Tuhan' untuk hidup yang tidak pernah abadi ini...