25 April 2009

Dia, Cintaku

oleh Saniah LS

Dia dan hanya dia yang mampu membuat ku tersenyum

Meski ku tak dapat menyentuh apalagi memiliki dirinya
Namun dia mampu menghidupkan kembali cahaya yang mulai redup
Pesona dan ketulusannya meluluhkan aku untuk tetap setia pada satu hati
Hingga aku berucap "Dia lah cinta sejatiku yang tersembunyi dan menjadi rahasia diriku".

Sayang...
"I give to you my heart and your give to me your love"
Memang semua tak seindah kata-kata
Tapi percayalah kamu selalu hidup dan tak pernah mati
Walau ada yang lain nanti..dan tak terganti



Your Office from A to Z-Problems and Solutions

Konsultan: Tetty Juliaty SE, MSi (LSP APSI – LDP Indonesia) (artikelku ini sudah pernah di muat di tabloid Aplaus the Lifestyle Medan edisi 96)

SEABREK persoalan kantor pernah anda lewati dan anda kebingungan mencari solusinya? Jawabannya ada di “Your Office from A to Z, Problems and Solutions” yang dikemas khusus untuk anda.
A to Z

A: Absensi

Kasus:
Banyak kejadian ‘nyentil’ soal absensi yang sudah bukan menjadi rahasia umum lagi. Terutama absensi manual yang sering menjadi ‘absensi titipan’. Sementara absensi elektronik malah suka bikin keki, sering rusak, dan jika mati lampu tidak bisa dipergunakan sehingga harus kembali ke absensi manual.

Solusi:
Di sini lah anda ditantang untuk menjadi seorang pekerja yang jujur dan bertanggungjawab. Silahkan titip ceklok kartu absensi anda sama teman, tapi pastikan anda memang hadir pada saat yang bersamaan. Nggak etis dong kalau anda datang jam 9 pagi tapi udah titip absen jam 8 pagi. Untuk mengantisipasi kesensitifan absensi elektronik maka perusahaan sebaiknya mempersiapkan form absensi yang harus ditandatangani karyawan dan diletakkan di bagian SDM.

B: Bos

Kasus:
Hal yang biasa, para bos tidak suka dikritik. Beberapa gaya kepemimpinan yang paling sering digunakan:

  • Bos otoriter; kepemimpinannya dibangun atas dasar kekuasaan. Pengikut seringkali dimotivasi dengan rasa takut, jarang mendelegasikan wewenang, sedikit memberikan penjelasan, dan karyawan tidak diharapkan bertanya.
  • Bos demokratis atau partisipatif; hubungannya dekat dengan karyawan, senang diajak diskusi tentang kegiatan yang sedang berjalan, fokus pada fakta-fakta objektif, melibatkan karyawan untuk mengambil keputusan.
  • Bos supportive (mendukung); berorientasi pada karyawan, mencari dukungan psikologis dari pengikutnya, ramah dan mudah didekati, membantu karyawan dalam masalah kerja dan pribadi, tidak menuntut karyawannya.
  • Bos yang berorientasi pada produksi; karyawan selalu berada di bawah tekanan untuk meningkatkan produktivitas, produksi lebih penting daripada aspek manusianya.

Solusi:
Strategi untuk melunakkan si bos:

  • Bos otoriter memang agak sulit didekati. Lakukan saja seluruh pekerjaan yang diberikannya dengan baik dan memuaskan. Bersikap wajar, sabar, patuh, dan tenang ketika menghadapinya.
  • Pandai-pandai lah mengambil hati bos demokratis dan ajak dia untuk mendiskusikan hal-hal yang positif untuk perkembangan perusahaan.
  • Bagi bos yang mendukung, bekerja dengan baik sudah cukup, karena anda nggak bakalan stres dibuatnya.
  • Menjadi karyawan bos yang berorientasi pada produksi memang rada tertekan, tetapi jika anda mengikuti tujuannya dan mempunyai kinerja yang baik, percaya lah, anda bakalan jadi orang kepercayaannya.

C: Cekatan

Kasus:
Kalau dulu orang cekatan amat disukai oleh teman-temannya, karena mereka bisa saling bekerjasama. Tapi sekarang? Kayaknya para karyawan lebih menyukai menyimpan kebolehannya, malah ada yang mengundurkan diri karena tidak tahan sama komplain atau ‘gosokan’ temannya. Alasannya, si karyawan dianggap mau ‘angkat telor’ alias cari muka.

Solusi:
Karyawan yang cekatan bisa menjadi orang yang bakal duluan dipromosikan. Caranya? Tetap menjaga hubungan baik dengan teman-teman kerja lainnya. Jika mereka komplain, tidak usah marah, balas saja dengan senyuman dan katakan bahwa anda sedang diberi target oleh si bos. Ajak dengan halus jika mereka bersedia membantu (sekadar trik lho) sehingga mereka merasa dibutuhkan.

D: Disiplin

Kasus:
Disiplin diterapkan tanpa pandang bulu dan berlaku untuk semua karyawan yang bekerja. Si bos juga harus mematuhinya. Masa sih karyawan saja yang mesti disiplin?

Solusi:
Apapun dan siapapun orangnya, disiplin tetap yang paling utama. Jika anda jadi bos sebaiknya memberi contoh yang baik kepada bawahan, sehingga karyawan pun mencap anda memang pantas menjadi pimpinan. Nah, kalau anda karyawan maka kalau bisa lebih disiplin lagi dari si bos. Supaya jenjang karir yang anda idam-idamkan cepat terwujud. Orang yang disiplin bikin diri jadi sehat, lantaran pola hidupnya teratur.

E: Evaluasi

Kasus:
Seringkali anda lupa mengevaluasi kerja anda. Sudah sampai tahap mana aktivitas kerja yang anda lakukan, semakin baik atau malah semakin buruk? Jadi evaluasi itu bukan kerjanya si bos atau HRD saja, tapi anda juga bisa mengevaluasi diri sendiri.

Solusi:
Ingin karier semakin baik? Coba deh selama bekerja lihat perkembangan diri anda. Evaluasi hasil pekerjaan yang telah anda lakukan. Do it now, jangan tunggu lagi. Sebab evaluasi akan membuat anda semakin mengetahui sampai tahap mana kemampuan diri anda dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan pimpinan. Anda bisa memperbaiki diri bila setiap kali ada kesalahan dan anda dengan cepat mengetahui kelemahan anda.

F: Fokus

Kasus:
Kalau tugas yang diberikan seabrek dan ada tumpang-tindih tanggungjawab, maka sudah jelas lah anda tidak akan pernah fokus mengerjakan tugas yang diberikan. Inilah dilema yang sering menyelimuti karyawan di perusahaan yang usianya masih seumur jagung.

Solusi:
Fokus bisa membuat pekerjaan kita lebih teliti, kesalahan-kesalahan dapat diminimalisir dan tentu saja hasil pekerjaan akan lebih baik. Fokus juga menguji kesabaran anda, saat diskusi, kala anda mendengarkan keinginan orang lain. Tentu saja lawan bicara anda akan merasa sangat dihargai, karena anda telah menjadi pendengar yang baik, dan tidak memotong saat ia berbicara.

G: Grade

Kasus:
Memang mengesalkan. Anda sudah lama bekerja di perusahaan tersebut, sementara ada karyawan yang baru masuk belum sampai setahun sudah diangkat menjadi manajer. Solusi:

Biar grade anda naik, jadi sebaiknya yang mesti anda lakukan adalah tidak berhitung dalam mengerjakan tugas tambahan yang diberikan si bos. Anda mampu menyelesaikannya tepat waktu dan target anda tercapai bahkan sangat memuaskan. Jadi anda tidak perlu lagi kuatir tentang grade, karena si bos tentu sudah mempersiapkannya untuk anda.

H: Hukum

Kasus:
Tanpa membaca dulu berkas yang diberi perusahaan sebab berkas—mengenai perjanjian atau kontrak kerja— tersebut sangat tebal, anda pun menandatangani surat tersebut. Anda tidak bisa protes jika suatu saat menerima sangsi dari perusahaan karena telah melanggar kesepakatan.

Solusi:
Sebelum hal di atas terjadi, sebaiknya anda membacanya dulu sebelum menandatanganinya. Sebagai pekerja yang baik anda juga harus belajar banyak tentang undang-undang yang berlaku untuk pekerja. Sehingga jika suatu saat perusahaan semena-mena kepada anda, anda pun sudah tau harus melakukan tindakan hukum yang bagaimana untuk menjaga diri.

I: Izin

Kasus:
Izin sering disalahgunakan untuk hal-hal yang tidak semestinya dan tidak ada sanksinya.

Solusi:
Sebaiknya sebelum mengambil izin cuti, anda sudah mengetahui waktu yang tepat untuk itu. Yang jelas, cuti tersebut tidak mengganggu pekerjaan anda atau teman anda lainnya. Carilah teman yang bisa menggantikan tugas anda. Jadi jika ada tugas-tugas mendadak yang mesti diselesaikan, ada yang membantu menyelesaikannya.

J:Jujur

Kasus:
Serba salah memang kalau terlalu jujur, silap-silap anda yang terbujur.

Solusi:
Sikap jujur memang perlu karena orang jujur bisa menjadi kepercayaan semua orang, apalagi bagi si bos. Anda akan cepat menjadi salah satu orang yang bakal dipromosikannya jika ada jabatan yang kosong di perusahaan anda.

K: Keahlian

Kasus:
Banyak juga perusahaan yang menerima karyawannya tidak lagi memandang keahlian yang disandangnya, sesuai jabatan yang bakal diduduki. Bagi perusahaan tersebut keahlian bukanlah hal yang utama, yang terpenting bisa bekerja.

Solusi:
Gimana bisa kerja kalau tidak mempunyai keahlian? Orang-orang yang memiliki keahlian akan dijaga perusahaan dengan baik. Nah, biarpun anda awalnya masuk di suatu jabatan tanpa keahlian, anda juga bisa menjadi seorang yang ahli jika anda mau belajar dan banyak menerima masukan dari yang ahli. Jika tidak? Anda akan tersingkir dengan sendirinya, karena seperti itulah ’hukum alam’ di ’rimba kerja’.

L: Luwes

Kasus:
Luwes itu penting namun jangan sampai ’terlalu luwes’. Karena orang yang ’terlalu luwes ’ seperti orang yang tidak punya pendirian.

Solusi:
Dalam dunia kerja sikap luwes itu sangat diperlukan. Luwes dalam artian bisa masuk dan bergaul dengan siapapun. Juga bisa bekerjasama dalam satu tim. Orang yang memiliki sikap luwes biasanya cepat tanggap dan sangat bijak. Ia juga bisa beradaptasi dengan baik dalam kondisi apapun.

M: Mandiri

Kasus:
Kadang anda merasa bisa melakukan semua pekerjaan sendiri, tidak percaya kepada orang lain. Umumnya orang seperti ini rada sombong, tidak toleran, dan egois. Karena kemandirian yang ia miliki merupakan perasaan lebih jago dari orang lain.

Solusi:
Mandiri yang sebenarnya adalah orang yang bertanggungjawab dan tidak mau menyusahkan orang lain dalam menjalankan tugasnya. Berusaha dengan segala cara untuk menyelesaikan pekerjaannya dengan baik, dan dia akan merasa puas jika dapat mengerjakan pekerjaannya sendiri.


N: Networking

Kasus:
Banyak orang ataupun perusahaan yang berjalan sukses tanpa memiliki networking (jaringan) yang banyak dan luas, tapi...

Solusi:
Orang atau perusahaan akan lebih sukses lagi dengan memiliki networking yang banyak dan luas. Banyaknya jaringan akan membuka mata, membuat banyak ide dan kerjasama dengan klien, sehingga menciptakan kesuksesan yang lebih besar lagi.

O: Obsesi

Kasus:
Banyak peraturan dan persyaratan yang mengganjal obsesi karyawan, sehingga karyawan susah untuk berkembang.

Solusi:
Karyawan yang memilik obsesi bisa memberikan motivasi positif bagi kemajuannya, sehingga dia memiliki semangat kerja yang lebih tinggi. Well, jika kamu menemukan kendala dikarenakan peraturan yang ada, tidak mungkin juga disesuaikan. Bagusnya anda cari perusahaan lain yang kira-kira bisa merealisasikan obsesi dan ilmu anda dengan baik. Nggak perlu kesal atau menggerutu, tenang saja, selalu ada jalan lain yang terbentang di depan sana, selagi anda mau berusaha.

P: Profesional

Kasus:
Biasanya orang-orang profesional saat di-interview selalu minta bayaran yang lebih tinggi.

Solusi:
Karyawan yang profesional memang sangat dibutuhkan. Para profesional idealis tidak menomorsatukan harga tetapi tanggungjawab dan kepuasan konsumennya dan atau kepuasan perusahaan yang merekrutnya. Beberapa pimpinan mengatakan bahwa lebih baik memiliki 1 orang karyawan yang profesional daripada 10 orang tetapi tidak seorangpun profesional. Intinya, seorang karyawan yang profesional bisa bekerja secara benar dan baik tanpa menyusahkan pimpinannya.

Q: Qualified

Kasus:
Ada perusahaan yang mementingkan menemukan karyawan yang mau kerja, nggak penting kualifikasi (qualified).

Solusi:
Boleh saja jika perusahaan menginginkan hal itu, tetapi bagaimana jika suatu saat nanti karyawan-karyawannya tidak seperti yang diinginkannya? Jika ingin memutasikan atau mempromosikan, tidak ada seorangpun yang memenuhi kualifikasi yang ditentukan. Karyawan yang benar-benar qualified sangat membantu perkembangan perusahaan, bukan sebaliknya.

R: Rajin

Kasus:
Nggak usah rajin-rajin banget atau terlalu loyal, ntar kecewa karena apa yang telah anda lakukan tidak sepadan dengan apa yang anda dapatkan. Apalagi kalau anda bekerja pada perusahaan yang tidak pernah memberi penghargaan kepada karyawan atau bos yang tidak peduli dengan kesejahteraan dan perkembangan karyawannya.

Solusi:
Pimpinan selalu punya cara untuk melihat bagaimana sikap dan kinerja seluruh karyawannya. Jadi, seperti kata orang bijak, saat bekerja jangan sampai 100% giatnya, karena nanti bakal kecewa. Tapi berikan di atas 50%, kira-kira 70% atau 80%, sehingga anda dilihat dan jangan berikan di bawah 50% karena nanti anda bakal disepelekan.

S: Sikap

Kasus:
Hampir kebanyakan karyawan-karyawan pemula saat ini tidak menghormati rekan kerja yang senior.

Solusi:
Tidak dapat dipungkiri, kenyataannya memang kebanyakan karyawan pemula tidak memiliki etika yang baik, padahal jika ingin meniti karier yang baik hormatilah dan hargailah siapapun rekan kerja anda. Promosi diri anda bukan sekadar dari kepintaran tetapi sikap anda yang paling menentukan.

T: Tegas

Kasus:
Memang para pemimpin yang tegas cenderung dianggap diktator atau otoriter. Jadi sikap tegas tanpa toleran bisa bikin anda malah tidak disukai. Walau tujuan anda ingin mengarahkan bawahan untuk lebih disiplin dan lebih baik demi kemajuan perusahaan.

Solusi:
Jangan tegas-tegas banget deh kalau anda jadi atasan, ntar karyawan anda pada kabur, karena semua menganggap anda diktator dan atau otoriter. Anda bisa tegas tetapi berilah toleransi sedikit kepada bawahan jika ia melakukan kesalahan, coba untuk memahami dan mencari solusinya agar tidak terulang lagi. Jadi seorang pimpinan yang baik bukan harus garang dalam ketegasannya, ketegasan yang harus bisa mengayomi.

U: Usia

Kasus:
Kini kebanyakan perusahaan merekrut orang-orang yang masih muda dan energik. Tapi usia muda kadang juga menjadi pertimbangan dan sulit untuk memiliki jabatan yang tinggi, karena dianggap belum cukup bijaksana dan berpengalaman.

Solusi:
Usia bukanlah ukuran, jika ada yang bilang usia muda gampang cari kerjaan tidak selamanya benar. Buktinya banyak juga yang muda-muda masih menganggur, bahkan perusahaan sekarang menyukai orang yang berpengalaman dan usia menjadi nomor dua. Btw, banyak juga para pemimpin yang usianya lebih muda dari bawahannya. Dan tidak sedikit yang memiliki karier yang bagus saat usianya masih terbilang belia.

V: Visi

Kasus:
Banyak perusahaan yang tanpa visi bisa berjalan. Jadi untuk apa visi dibuat?

Solusi:
Sebaiknya setiap perusahaan mempunyai visi yang jelas. Dengan demikian seluruh karyawan akan mengetahui kemana arah perusahannya menuju, sehingga mereka akan mengarah ke tujuan yang sama.

W: Wawancara

Kasus:
Wawancara terkadang cuma formalitas yang merepotkan dan belum tentu berguna.

Solusi:
Wawancara membuat pihak perusahaan mengetahui seluk beluk calon karyawan dan apa motivasinya. Kadang-kadang memang hasil wawancara berbeda dengan kenyataan, namun perusahaan tidak perlu kuatir, dengan berjalannya waktu kita akan mengetahui bagaimana tipikal karyawan. Kan ada masa percobaan 3 bulan, sehingga kalau tidak sesuai, perusahaan bisa memutuskan menerima atau menolak.

X: Xenoglosia

Kasus:
Sifat tidak mau memahami akan mempersulit terjalinnya sebuah hubungan yang baik antara atasan dan bawahan.

Solusi:
Sudah selayaknya pimpinan itu harus xenoglosia alias memiliki kemampuan memahami (dalam hal ini mengenali karakter dan sifat karyawannya) sehingga komunikasi yang terbina bisa melahirkan hubungan kerja yang baik.

Y: Yakin

Kasus:
Seringkali keyakinan bertolak belakang dari yang diharapkan. Karena keyakinan menjadi sesuatu yang takabur.

Solusi:
Anda harus yakin dengan semua hasil yang anda lakukan. Keyakinan menimbulkan makna positif bahwa usaha kita akan berhasil, yang penting usaha dan doa harus tetap dilakukan. Berbeda dengan takabur yang dibarengi dengan kesombongan. Yakin membuat anda lebih percaya diri dan jika suatu hari gagal, maka anda tidak menjadi orang yang patah semangat.

Z: Zaman

Kasus:
Katanya karyawan zaman sekarang beda dengan karyawan zaman dulu.

Solusi:
Masa zaman dikambinghitamkan? Perubahan zaman memang membuat banyak hal berubah, tetapi karyawan yang baik tidak pernah terpengaruh oleh zaman. Ia memiliki prinsip kerja yang baik dan mampu beradaptasi dengan segala kemajuan yang menghampirinya.

24 April 2009

Road Race U Mild di Padang Super Ketat





(artikelku ini sudah pernah di muat di tabloid Aplaus the Lifestyle Medan)

Reza Fahlevy, Suzuki Lindung Jaya IRC Medan dan Rendy Fernando, Yamaha, Mataram Sakti IRC Alfin Group, Jambi berhasil melaju terdepan setelah meninggalkan 164 starter dari berbagai daerah di Sumatera untuk kelas MP1 (110 cc 4 Tak Tune Up Seeded) dan MP3 (110 cc Tune up Pemula).

SAFETY Race to Asia 2008 telah digelar U Mild dua pekan lalu di Lapangan Gor Agus Salim Padang sudah usai namun perjuangan koboi jalanan ini belum selesai. “Saya berharap dua jatah tiket untuk pembalap luar Jawa bisa dimanfaatkan maksimal oleh pembalap Sumatera dalam membuka peluang meneruskan prestasi hingga kejuaraan internasional,” ujar Brand Manager U Mild, Yasin Tofani Sadikin saat di Padang. Harapan ini disambut baik kedua pembalap yang telah mengantongi poin sempurna 50 di seri keempat.

Petualangan di arena balap bagi pembalap Sumatera di kelas berbeda ini belum usai karena bakal bertarung lagi dengan starters luar Jawa lainnya di Surabaya. Untuk merebut tiket kejuaraan FIM Asian GP 2009. “Saya puas menjadi juara di event U Mild U Bikers Safety Race to Asia 2008 karena peluang untuk melanjutkan karier ke kejuaraan internasional semakin terbuka. Kini saya harus bersiap untuk menyambut putaran final nanti di Surabaya dengan pembalap-pembalap lainnya dari luar Jawa,” ucap Reza Fahlevy, pembalap berdarah Aceh yang masih berusia 20 tahun ini.

Atraksi Kebut-Kebutan
Deru raungan sepeda moto jenis bebek 110 cc 4 tak menderu kencang, setelah bendera aba-aba start dimulai. Sirkuit satu kilometer berdinding ‘karung empuk’ putih berjejer rapi. Para starters me-gas sekencang-kencangnya laju motor mereka. Reza selalu memimpin terdepan setiap putaran. Hampir saja ia ditekong Hengky Krisna, pembalap tuan rumah dan Darmawansyah asal Jambi. keduanya tepat berada rapat di belakang punggung motor bernomor 75 ini.

Namun aksi kejar mengejar ini terhenti setelan lima kali putaran, Hengky dan Darmawansyah tertinggal jauh. Menurut penuturan Reza ini lantaran stamina Hengky dan Darmawansyah mulai menurun. Ternyata Reza sambil melaju ia sempat curi-curi pandang melihat apakah lawan tangguhnya masih merapat atau sudah merenggang. Setelah merasa sudah tidak terkejar lagi ia pun—mencapai lap ke-6—sedikit-sedikit mengurangi kecepatannya. Ini taktiknya jitunya mengumpulkan stamina dan menjaga kondisi motornya agar tidak drop.

Kejuaraan yang diikuti pembalap NAD, Jambi dan Medan ini menjadi salah satu ajang ujicoba bagi para pembalap Sumatera Barat menuju PON XVII di Kalimantan nanti. Seperti Aris K Alfitris dari kelas seeded dan Ari Atmanegara dari pemula. Sayang, kedua pembalap ini belum beruntung karena mengalami masalah teknis. Selain itu juga bagi bikers Suzuki, ini merupakan arena pemanasan bagi kejuaraan Suzuki One Make Race yang berlangsung di Palembang akhir Mei ini.

Hasil Kejuaraan
MP1
1. (75) Reza Fahlevy: Suzuki Lindung Jaya IRC: Suzuki50
2. (88) Hengky Krisna: BRS Padang: Suzuki 40
3. (20) Darmawansyah: Mataram Sakti IRC Alfin Group:Yamaha 26

MP3
1. (78) Rendy Fernando: Mataram Sakti IRC Alfin Group: Yamaha 50
2. (41) Jeky Patresia: Tri Star Kencana: Yamaha 40
3. (42) Beni Anggara: Suzuki Yahnul HRP: Suzuki 29

Safety Sirkuit Oke, Tikungan No
Meski tidak terbilang banyak, ada juga pe-road race pemula yang jatuh di sirkuit balap pas tidak lihai menikung tikungan kapsul yang terlalu sempit. “Mendingan tikungan kapsulnya nggak usah ada aja. Karena sirkuit pengamannya terlalu dekat sehingga saat melaju dengan kecepatan tinggi kalau silap sedikit saja, starters jatuh dan membal ke trotoar. Dan ini sangat membahayakan pembalap. Nasib baik ada pembatas karung yang tinggi,” ungkap Ko Awi, Manager Lindung Jaya Medan.

Inilah yang diungkapkan ketiga pembalap, Reza Fahlevy, Hengky Krisna dan Rendy Fernando kepada pers. Meski demikian ketiganya mengakui kalau sirkuit yang tersedia sudah sangat lah bagus. “Masalahnya ya itu tadi tikungan kapsulnya terlalu sempit, kalau kita mau sebeng di tekongan harus menekong dengan sedikit berhati-hati kalau tidak mau jatuh,” ujar Rendy Fernando setelah menyudahi perlawanan Jeky Patresia (Tristar Kencana) dengan poin 40 dan Beni Anggara (Suzuki Yahnul HRP) dengan poin 29. Kini pembalap bernomor 78 ini pun tengah mempersiapkan dirinya di sirkuit Surabaya nanti.

Kepada Aplaus, Reza membeberkan rahasia kunci suksesnya. Sebelum melakukan road race ternyata mahasiswa UMA (Universitas Medan Area), Fakultas Ekonomi ini berjalan kaki mengitari arena balap. “Sebelum terjun bertarung saya melihat bagaimana kondisi sirkuit. Jadi saat melaju saya sudah dapat gambaran bagaimana arena balap yang akan saya tempuh. Arena seperti semalam itu sangat cocok dengan karakter motor yang digunakan Rendy. Kalau untuk karakter sepeda motor saya tidak sesuai.” Makanya Reza pun mengatur strategi, lap 5 ke bawah ia melaju dengan kecepatan yang tinggi, sedangkan lap ke-6 hingga 10, Reza mengstabilkan laju kebutannya. Lap 11 dan seterusnya, ia pun tancap gas lagi.

Sulaiman Mekanik Reza menyambung, katanya agar motor tidak drop dan bisa selamat melintasi 14 lap, maka yang diperlukan jangan menaikkan kompresi terlalu tinggi, “Pakai tiga belas koma lima aja. Terus diperhatikan juga penggunaan oli harus yang nomor satu. Selain itu sebelum dan sesudah balap motor sebaiknya di-check ulang.”

21 April 2009

Sayang, Inilah Cintaku!

oleh Saniah LS

Irama kerinduan mendayu mellow di antara rimbunan pohon cintaku

Kusapu air yang berlinang dari kelopak mata yang mulai sayu,
Karena perpisahan ini dengan sapu tangan pemberianmu
Air mata ini tak berhenti, tak deras, dan terus membasahi mata
Hati ini merintih dan semakin galau tanpamu

Lalu seiring waktu,
Angin kemarau menerpa, menyibak, membelai rambut, dan daun telingaku
Ada kesejukan yang coba dirasakan, namun sepi itu telah membuat segalanya tak terasa lagi
Aku tlah mati rasa...
Rasa itu ada jika aku bersamamu,
Nyaman...damai, dan segalanya menjadi indah


Waktu terus bergulir,
Meski kerinduan telah menjadi pisau belati dan mendesahkan kegelisahan, saat tak bersamamu
Langkah kaki masih tertatah seiring putaran arah jarum jam
Nafas terasa hangat dan nadi belum berhenti berdenyut
Aku bagaikan orangan sawah
atau wayang kulit yang dimainkan para dalang

Sayang,
Lihatlah aku kini...

Lidah ini, ia sudah keluh untuk berkata dan bercerita
Dalam bait puisi yang selalu kutorehkan dan engkau tidak pernah tau

Tentang nyanyian kerinduan yang tak terkatakan
Dan hati ini juga tak pernah letih menanti sampai mati
Untuk kau tempatkan dibagian terdalam hatimu
Dan hanya ada aku di situ

Sayang...
Usah kau ragu untuk bersamaku
Dan jangan katakan, jika nanti dirimu hanya akan menyakiti aku
Jika bersama...

Sayang, karena hanya bersamamu kebahagian itu akan ada,
percayalah...









20 April 2009

Mengusir Rasa Bosan di Kantor

(tulisan ini pernah di publikasikan di tabloid Aplaus the Lifestyle Medan edisi 93)

Variasikan pekerjaan, maka anda akan mampu menghadapi kebosanan ataupun kejenuhan saat berada di kantor. Stop jadikan diri anda ‘robot’!

SELAGI anda menyikapi pekerjaan sebagai suatu rutinitas (dari Senin sampai Jumat, itu-itu saja yang dilakukan), siap-siap lah untuk boring. Namun jika pekerjaan itu dijadikan sebagai tantangan, maka tidak akan ada kata bosan dalam kamus dunia kerja anda. Malah sebaliknya, akan membuat anda akan lebih fun dan fresh di kantor.

Cobalah untuk mengubah mindset anda, mulai dari sekarang. Anda akan terpacu untuk mempersiapkan diri, me-manage-nya dengan membuat rencana kerja di malam hari, misalnya. Mario Teguh, sang motivator dan inspirator pernah berujar begini, “Orang yang mempersiapkan lebih dulu atau merencanakan apa yang akan dia kerjakan esok hari (pada malam harinya) lantas melakukan schedule rencana kerja yang telah disusunnya sesuai yang telah di-list-kan, maka di pagi hari orang tersebut telah termotivasi dan bekerja lebih giat lagi.”

Misal, jam 9 pagi anda mau mengerjakan ini. Jam 11 siang mau nelpon membuat janji temu dengan klien. Jam 12 saat break, mau makan siang bersama teman di tempat anu. Setelahnya, mempersiapkan laporan, dan seterusnya, sampai akhirnya jam pulang kerja berbunyi. Anda telah menyelesaikan schedule sehari dengan baik. Malamnya, anda pun membuat lagi list job esok harinya. Yang sedikit berbeda dari yang kemarin.

Anda akan merasa puas dengan cara kerja dinamis yang anda bikin sendiri dan akan tertantang untuk melakukan yang lebih baik lagi, dengan mengatakan, “Aih, kerjaan selesai hari ini dan yang tidak selesai akan saya kerjakan esok hari.” Otomatis kalau cara kerja dan berpikir anda seperti ini, tidak akan ada kata bosan di kantor. Tidak percaya? Buktikan saja sendiri.

Selusin Alasan Kenapa Bisa Bosan
Setelah bertanya sana-sini lewat media online, juga berdasarkan curhat dan pengalaman anak muda Medan yang sehari-harinya ngantor, ternyata ada banyak alasan yang memicu rasa bosan di kantor.

  1. Suasana atau lingkungan kantor yang tidak nyaman. Ketidaknyamanan bisa timbul diantaranya karena tekanan dari si bos, persaingan yang tidak sehat, punya teman seruangan yang suka cari muka, ruang kantor yang sempit, atau tata letak ruang yang tidak indah alias semrawut.
  2. Pekerjaan yang tidak menantang. Monoton. Itu-itu saja. Tidak ada perkembangan, baik dari segi tugas maupun karir.
  3. Si bos yang otoriter. Galak, suka sewot, bawel, tidak bisa dikritik, dan pilih kasih.
  4. Perusahaan atau bagian personalia yang suka bikin peraturan yang ketat bagi para karyawan.
  5. Salary atau gaji yang tidak variatif dan bonus yang kurang fluktuatif. Bisa jadi juga tidak sesuai dengan tugas dan tanggungjawab yang diemban.
  6. Jenuh, karena sudah sangat menguasai kerjaan dan tidak ada tantangan baru. Atau karena banyaknya tugas sehingga sering lembur sampai larut malam.
  7. Waktu break makan siang yang singkat dan jam kerja yang terlalu panjang. Terus tidak ada hiburan di kantor. Yang ditatap cuma komputer doang.
  8. Tidak adanya penghargaan dari perusahaan atau si bos untuk karyawan yang berprestasi. Sehingga anda merasa buah kerja keras anda tidak dihargai.
  9. Job desk yang tidak jelas dan tidak sesuai keinginan diri si karyawan.
  10. Fasilitas kantor yang minim. Komputer yang kerapkali hang, mesik fax, printer, dan mesin fotokopi cuma sebiji. Juga penggunaan telefon dan mobil kantor yang dibatasi hanya untuk karyawan tertentu.
  11. Punya masalah pribadi dan terbawa ke kantor. Misal, lagi putus cinta, datang bulan, atau masalah keluarga.
  12. Punya bos atau teman seruangan yang tidak friendly. Akan sangat membosankan pula jika anda menjadi bahan gosipan di kantor.

Solusi Jitu
Lantas, bagaimana anda menyikapinya? Pertama, yang harus anda ingat adalah bahwa anda tidak bisa mengubah sikap atasan atau teman yang suka bikin jengkel. Atau mengubah lingkungan kantor yang tidak nyaman. Sikap anda lah yang harus diubah.

· Coba pahami sikap dan suasana tersebut. Berinteraksi lah dengan ‘masalah-masalah’ tersebut. Bukan menghindar atau malah lari. Misal, biar bos anda yang otoriter itu tidak marah-marah melulu, maka kerjakanlah pekerjaan anda seteliti mungkin dan sesuai deadline.

· Ubah mindset. Jadikan pekerjaan yang dulu dianggap rutinitas, sebagai pekerjaan yang menantang. Jangan menganggap tugas-tugas yang diberi membebani diri anda.

· Gunakan waktu break makan siang untuk ngobrol ngalor ngidul bersama teman. Ketawa-ketiwi. Dilarang membicarakan masalah pekerjaan!

· Sepulang dari kantor, rilekskan diri anda bersama keluarga. Manjakan diri ke tempat hang out yang bisa bikin riang dan tenang pikiran. Jauhkan pikiran anda dari segala rutinitas pekerjaan di kantor. Bila perlu matikan ponsel, bila anda tidak ingin diganggu.

· Waktu libur kerja, sebulan atau seminggu sekali, melancong lah ke tempat-tempat yang bisa membuat anda fresh. Jadi ketika hari Senin tiba, anda tidak perlu berteriak, “I don’t like Monday! Atau “Crazy Monday!”

Don’t Do It!

  1. Dilarang membawa pekerjaan kantor ke rumah. Pekerjaan kantor harus dikerjakan di kantor. Kecuali bila tidak ada waktu lagi untuk dikerjakan di kantor. Kata orang bijak, “Orang sukses adalah orang yang bisa membagi waktunya dengan seimbang, untuk pekerjaan, keluarga, dan lingkungan”.
  2. Dilarang membawa masalah pribadi atau keluarga ke kantor. Curhat lah masalah tersebut kepada teman yang bisa anda percaya. Jika bisa, masalah itu anda simpan dengan baik saat di kantor, dan ketika anda memulai pekerjaan, lakukanlah pekerjaan yang ‘ringan’ terlebih dulu. Baru kemudian yang ‘berat’.

Cepat Pulang

oleh Saniah LS

Mata ini terus aku usap dengan kedua belah tanganku

Usapannya semakin cepat dan menyadarkan aku bahwa aku tengah galau
Ya aku galau...

Sayang di mana kamu, cepat pulang dan jangan pergi lagi
Aku bisa tak bernafas bila tak menatap senyum termanis milikmu
Energiku berkurang kalau aku tak bisa bercakap dan berbual denganmu
Dan aku,...
Aku bisa gila, syarafku tak konek semua jadi lumpuh sayang
Cepat lah pulang, karena aku tak bisa bernafas....