Setelah bertanya sana-sini lewat media online, juga berdasarkan curhat dan pengalaman anak muda Medan yang sehari-harinya ngantor, ternyata ada banyak alasan yang memicu rasa bosan di kantor.
- Suasana atau lingkungan kantor yang tidak nyaman. Ketidaknyamanan bisa timbul diantaranya karena tekanan dari si bos, persaingan yang tidak sehat, punya teman seruangan yang suka cari muka, ruang kantor yang sempit, atau tata letak ruang yang tidak indah alias semrawut.
- Pekerjaan yang tidak menantang. Monoton. Itu-itu saja. Tidak ada perkembangan, baik dari segi tugas maupun karir.
- Si bos yang otoriter. Galak, suka sewot, bawel, tidak bisa dikritik, dan pilih kasih.
- Perusahaan atau bagian personalia yang suka bikin peraturan yang ketat bagi para karyawan.
- Salary atau gaji yang tidak variatif dan bonus yang kurang fluktuatif. Bisa jadi juga tidak sesuai dengan tugas dan tanggungjawab yang diemban.
- Jenuh, karena sudah sangat menguasai kerjaan dan tidak ada tantangan baru. Atau karena banyaknya tugas sehingga sering lembur sampai larut malam.
- Waktu break makan siang yang singkat dan jam kerja yang terlalu panjang. Terus tidak ada hiburan di kantor. Yang ditatap cuma komputer doang.
- Tidak adanya penghargaan dari perusahaan atau si bos untuk karyawan yang berprestasi. Sehingga anda merasa buah kerja keras anda tidak dihargai.
- Job desk yang tidak jelas dan tidak sesuai keinginan diri si karyawan.
- Fasilitas kantor yang minim. Komputer yang kerapkali hang, mesik fax, printer, dan mesin fotokopi cuma sebiji. Juga penggunaan telefon dan mobil kantor yang dibatasi hanya untuk karyawan tertentu.
- Punya masalah pribadi dan terbawa ke kantor. Misal, lagi putus cinta, datang bulan, atau masalah keluarga.
- Punya bos atau teman seruangan yang tidak friendly. Akan sangat membosankan pula jika anda menjadi bahan gosipan di kantor.
Lantas, bagaimana anda menyikapinya? Pertama, yang harus anda ingat adalah bahwa anda tidak bisa mengubah sikap atasan atau teman yang suka bikin jengkel. Atau mengubah lingkungan kantor yang tidak nyaman. Sikap anda lah yang harus diubah.
· Coba pahami sikap dan suasana tersebut. Berinteraksi lah dengan ‘masalah-masalah’ tersebut. Bukan menghindar atau malah lari. Misal, biar bos anda yang otoriter itu tidak marah-marah melulu, maka kerjakanlah pekerjaan anda seteliti mungkin dan sesuai deadline.
· Ubah mindset. Jadikan pekerjaan yang dulu dianggap rutinitas, sebagai pekerjaan yang menantang. Jangan menganggap tugas-tugas yang diberi membebani diri anda.
· Gunakan waktu break makan siang untuk ngobrol ngalor ngidul bersama teman. Ketawa-ketiwi. Dilarang membicarakan masalah pekerjaan!
· Sepulang dari kantor, rilekskan diri anda bersama keluarga. Manjakan diri ke tempat hang out yang bisa bikin riang dan tenang pikiran. Jauhkan pikiran anda dari segala rutinitas pekerjaan di kantor. Bila perlu matikan ponsel, bila anda tidak ingin diganggu.
· Waktu libur kerja, sebulan atau seminggu sekali, melancong lah ke tempat-tempat yang bisa membuat anda fresh. Jadi ketika hari Senin tiba, anda tidak perlu berteriak, “I don’t like Monday! Atau “Crazy Monday!”
Don’t Do It!
- Dilarang membawa pekerjaan kantor ke rumah. Pekerjaan kantor harus dikerjakan di kantor. Kecuali bila tidak ada waktu lagi untuk dikerjakan di kantor. Kata orang bijak, “Orang sukses adalah orang yang bisa membagi waktunya dengan seimbang, untuk pekerjaan, keluarga, dan lingkungan”.
- Dilarang membawa masalah pribadi atau keluarga ke kantor. Curhat lah masalah tersebut kepada teman yang bisa anda percaya. Jika bisa, masalah itu anda simpan dengan baik saat di kantor, dan ketika anda memulai pekerjaan, lakukanlah pekerjaan yang ‘ringan’ terlebih dulu. Baru kemudian yang ‘berat’.