21 April 2009

Sayang, Inilah Cintaku!

oleh Saniah LS

Irama kerinduan mendayu mellow di antara rimbunan pohon cintaku

Kusapu air yang berlinang dari kelopak mata yang mulai sayu,
Karena perpisahan ini dengan sapu tangan pemberianmu
Air mata ini tak berhenti, tak deras, dan terus membasahi mata
Hati ini merintih dan semakin galau tanpamu

Lalu seiring waktu,
Angin kemarau menerpa, menyibak, membelai rambut, dan daun telingaku
Ada kesejukan yang coba dirasakan, namun sepi itu telah membuat segalanya tak terasa lagi
Aku tlah mati rasa...
Rasa itu ada jika aku bersamamu,
Nyaman...damai, dan segalanya menjadi indah


Waktu terus bergulir,
Meski kerinduan telah menjadi pisau belati dan mendesahkan kegelisahan, saat tak bersamamu
Langkah kaki masih tertatah seiring putaran arah jarum jam
Nafas terasa hangat dan nadi belum berhenti berdenyut
Aku bagaikan orangan sawah
atau wayang kulit yang dimainkan para dalang

Sayang,
Lihatlah aku kini...

Lidah ini, ia sudah keluh untuk berkata dan bercerita
Dalam bait puisi yang selalu kutorehkan dan engkau tidak pernah tau

Tentang nyanyian kerinduan yang tak terkatakan
Dan hati ini juga tak pernah letih menanti sampai mati
Untuk kau tempatkan dibagian terdalam hatimu
Dan hanya ada aku di situ

Sayang...
Usah kau ragu untuk bersamaku
Dan jangan katakan, jika nanti dirimu hanya akan menyakiti aku
Jika bersama...

Sayang, karena hanya bersamamu kebahagian itu akan ada,
percayalah...