18 June 2008

Anggun Kembali Untuk Negeri




(Untuk mengenang kembali ingatan kita bagaimana kesuksesan Anggun mengobati kerinduan fansnya di tanah air, terutama di Medan, tepat 2007 lalu, ia kembali dalam jeritan sebuah kerinduan yang teramat dalam hingga saat berpisah-mengakhiri konsernya tersebut mata wanita seksi dan cantik ini berkaca-kaca...)

Anggun C. Sasmi kembali mewarnai dunia musik negeri ini. A Mild bersama CN Communication memboyongnya dalam ‘Konser Untuk Negeri’ di tiga kota di Indonesia, Jakarta, Medan dan Bandung. Dua pekan lalu diva kelahiran 29 April 1974 ini mengobati kerinduan fansnya di Medan, ia menghentak Pardede Hall dengan konser memukau.Jay Subyakto bersama Inet Leimena menyulap Pardede Hall menjadi tempat konser yang layak. Sound tidak terdengar pecah lagi, malah mampu mengajak penonton Medan larut bersama Anggun menyanyikan bait-bait lagu yang menjadi kenangan negeri ini. “Konser di Medan merupakan kelanjutan dari konser sebelumnya di Jakarta, tepatnya Mei lalu. Untuk urusan dekorasi panggung, bloking hingga tata panggungnya saya dibantu Inet, Taba dan Oleg.” ujar Jay. Dia bersama kawan-kawan pun membuktikan keahlian mereka.

Malam itu Anggun tampil sensual, memukau semua yang hadir. Sebelum lagu ‘Tua-tua Keladi’ terlantunkan, penonton berteriak memanggil Anggun untuk tampil kembali setelah Anggun muncul menggucapkan ‘sayonara’. Tidak lama musik itu berhenti, karena Anggun pun ternyata pergi hanya sementara. Ini menjadi babak yang telah diatur skenarionya oleh Jay.

“Anggun!!!!...”teriakan itu semakin gencar. Suara riuh pun mulai terdengar mengiringi detingan musik menyambut ‘Tua-tua Keladi’ dari suara anak kedua dari pasangan Almarhum Darto Singo dan Dien Herdina ini.

Musisi Indonesia, Andi Ayunir mampu memberi nuansa baru lantunan dari lagu-lagu lama Anggun yang dulu pernah digelari ‘si gigi ginsung’. Lagu ini dinyayikan Anggun sebelum pergi meninggalkan Indonesia mengejar impiannya di Perancis, 1994. Andi Rif muncul dari balik layar ketika Anggun menyanyikan lagu ‘Takut’, lampu terus meyoroti mereka berdua yang larut dalam keakraban sesama rockers.

Semua busana yang membalut Anggun malam itu benar-benar membuat suasana yang mengemaskan apalagi saat tangan-tangan lentik anggun menari gemulai menggikuti setiap gerak lagu ‘Snow on the Sahara’. Di lagu ‘Yang Aku Tunggu’ Anggun tampil dengan kipas merahnya. Saat itu mik yang dipegang istri Louis Olivier Maury ini tak mengeluarkan suara, tapi dengan sigap Spoke PBB yang doyan manggis ini memberi isyarat ke belakang panggung. Kejangalan ini tidak dirasakan penonton yang memang terhanyut dalam lagu nostalgia mereka bersama sang idola.

Ternyata apa yang direncanakan Jay untuk membuat konsep konser yang seolah-olah penggemar tidak terasa lagu sudah habis terbukti. Di penutup acara, tembang berbahasa Perancis dalam album terbaru Luminescence ini, anak-anak band satu-satu pergi meninggalkan Anggun. Sampai akhirnya Jay muncul membawa ulos menyelimuti Anggun. Suara yang masih mendeting itu mulai serak, perlahan, isak dari kesedihan untuk enggan berpisah kian terasa. Bunga mawar yang diberikan salah seorang pengemarnya masih terpegang erat ditanggan kirinya…sayonara Anggun! “Ah…akhirnya konser ini berakhir juga,”kata Aditya Jani dari A Mild Sumut yang sedikit berkeringat.