08 October 2008

Humor Bikin Hidup Lebih Hidup


(Tulisanku ini telah diterbitkan di tabloid Aplaus the Lifestyle Medan, edisi 81)
Dari hasil penelitian para ahli terbukti kalau humor dapat mengurangi tingkat kecemasan seseorang, meningkatkan kesehatan mental, sebagai “antidote” dari stres, kepribadian menjadi dewasa, dan membuat diri anda menjadi seorang yang kreatif.

BUKAN itu saja, anda yang memiliki sense of humor yang tinggi juga sangat disenangi dan memiliki banyak teman. Karena mampu membuat orang lain tersenyum dan tertawa saat berhadapan dengan masalah yang bejibun. Orang-orang seperti ini umumnya terkenal ramah, mampu beradaptasi di mana pun ia berada, kehidupan sosialnya tinggi, peduli, dan punya rasa percaya diri yang tinggi.

Namun sebelum beranjak ke soal lain tentang terapi lawakan, ada baiknya kita tahu terlebih dulu apa itu terapi humor dan tertawa. Menurut Dra. Hamidah, M.Si, Psikolog Klinis, “Kalau terapi humor, orang diberikan stimulus yang lucu seperti gambar, kata-kata, kalimat, ucapan, dan sebagainya. Orang tersebut harus menemukan lucunya di mana sehingga ia bisa tertawa.”

Sementara dalam terapi tawa orang dilatih untuk tertawa dengan cara dan bunyi yang bermacam-macam. “Seperti melihat wajah orang lain atau wajahnya sendiri, gerakan atau mendengar suara orang lain menjadi sesuatu yang dianggap lucu sehingga menjadikan orang tersebut bisa tertawa,” tambah dosen Universitas Airlangga, Surabaya ini lagi.

Manfaat Terapi Humor
Manfaat terapi humor banyak sekali, selain membuat orang menjadi lebih bisa meningkatkan rasa humornya, ia juga dapat menyembuhkan penyakit baik fisik maupun psikologis, seperti stres, stroke, asma, dan juga maag. Jika humor berkualitas dan baik, maka kontribusinya bagi kesehatan yakni:

1. Memanjakan kontraksi otot, tekanan darah, dan serta detak jantung.

2. Menghilangkan kelelahan pada otak, menyegarkan pikiran yang kusut; karena epinephrine, kortisol, dan dopac, perkembangannya berkurang.

3. Membantu mengontrol mental dan tekanan pikiran; seperti rasa takut, depresi, bingung. Sebab saat tertawa tubuh kita memproduksi hormon endorphin dan kortisol berkali lipat lebih banyak yang menimbulkan rasa tenang.

4. Meningkatkan imun tubuh; sehingga tubuh kebal dari penyakit.

5. Sebagai “obat bius”; menghilangkan rasa sakit pada penderita rematik.

6. Meningkatkan kecerdasan di mana interferon gamma (semacam substansi tubuh) lebih aktif.

Martin (2003) mendeskripsikan bahwa sense of humor sebagai perbedaan kebiasaan seseorang dalam segala bentuk tingkah lakunya, pengalaman, perasaan, sikap, dan kemampuan dalam menghibur, yang memberi kesenangan, candaan, sehingga membuat orang lain dan dirinya tertawa.

Untuk melatih rasa humor, anda harus peka dan cepat menemukan stimulus yang lucu sehingga membuat anda dapat tertawa dengan cepat. Salah satunya adalah dengan terapi humor. Namun belum tentu ini bisa meningkatkan kemampuan anda menjadi seorang yang humoris. Ada kemungkinan, namun untuk sampai ke tahap itu perlu waktu. Sebab, homoris atau tidak, itu adalah karakter masing-masing orang. Memang ia bisa dilatih tetapi tidak secepat yang diharapkan. Terlebih kalau anda bukan tipikal humoris (ciri-ciri: bawaannya selalu serius, susah melupakan masalah, masalah besar maupun kecil dipikirkan, ada kecenderungan mudah mengalami stres karena kurang mampu mengekpresikan beban yang dialaminya secara verbal maupun non verbal).

Dan waktu terapi harus rutin, minimal satu kali seminggu dan setiap latihan 1 hingga 2 jam. “Secara substansial antara wanita dan pria terapi humor mungkin tidak terlalu berbeda, tetapi karena kemampuan ekspresi humornya dan tawanya berbeda antara laki-laki dan perempuan (adanya pengaruh budaya) maka pengaruh terapi ini menjadi berbeda antara laki-laki dan perempuan,” bagi Hamidah lagi.

Terapi Sendiri
Terapi humor bisa dilakukan sendiri, yang disebut self help. Namun terapi sendiri ini dilakukan setelah melakukan tahap awal hingga tahap ketiga dan dilakukan secara berkelompok. Jika tahap finishing ini dilakukan secara bergrup, akan membantu anda untuk lebih mudah tertawa dan menemukan stimulus yang lucu dengan cepat. Kalau sendiri, maka anda tidak bisa menemukan stimulus kelucuan sehingga anda tidak bisa tertawa.

4 Tips Mengembangkan Sense of Humor

  1. Mulailah dengan tersenyum; karena dapat memberikan nuansa yang lebih baik terhadap pikiran anda.
  2. Berpikiran positif melihat segala sesuatu; baik itu tekanan, atau apapun sebagai hal yang menyenangkan.
  3. Perbanyak teman yang memiliki sense of humor; yang sikapnya menyenangkan, senang guyon dan sebagainya.
  4. Perbanyak rasa humor; dengan sesering mungkin menambah bacaan anda dengan buku, komik, novel, strip komedi, TV show, film komedi, membuka website humor atau bergabung dalam klub komedi.

Jika Seorang Humoris Jadi Pimpinan
M. David, GM City Radio tidak merasa dirinya seorang humoris. Walau keluarganya memang tergolong orang-orang yang suka guyon. “Saya mengetahuinya setelah tamat SMA dan tes kepribadian saat masuk kerja. Waktu itu teman-teman mengisi kolom tes pada sebuah papan,” bebernya. Sedangkan dari hasil tes saat masuk kerja, dari mulut Tommyko, penulis The Secret of Life, sang penguji, mengatakan kalau David seorang tipikal humoris.

Humor bagi David adalah sebuah kebutuhan. “Kalau sudah tertawa dan buat guyon, tegang di bagian kepala sembuh total, terus tensiku juga turun,” akunya. Cuma ia sedikit bingung karena sifat humorisnya ini membuat dirinya tidak ditakuti bawahannya dan katanya, “Anak-anak jadi manja gitu, inilah yang saya rasakan.”

Sebenarnya atasan yang memiliki sifat humoris tinggi tetap berwibawa, asalkan ia dapat menempatkan humor pada posisi yang pas. Juga harus bisa menjadi seorang bos yang tegas saat mengambil keputusan. Jika dua porsi ini dijaga dengan baik maka masalah di atas bisa diatasi. Demikian saran Hamidah, Psikolog.