(artikel ini sudah diterbitkan di Tabloid Modus Aceh Edisi 25 Thn VII 2009 dalam rubrik Perempuan & Kesehatan)
Kista terjadinya karena adanya perubahan pada kadar hormon selama siklus haid, masa produksi, dan terjadinya pelepasan ovarium. Kista merupakan cairan yang terkumpul dan dibungkus oleh selaput yang terbentuk dari lapisan terluar dari ovarium. Kista terdiri dari berbagai jenis, bisa jinak bisa juga ganas. Jadi tetaplah waspada!
Saniah LS/dari berbagai sumber
Kista merupakan kantong berisi cairan atau setengah cair, udara, cairan kental atau nanah yang tumbuh di mana saja dan jenisnya pun bermacam-macam. Sementara ovarium, salah satu organ reproduksi pada wanita yang berfungsi menghasilkan ovum (sel telur). Gejala atau keluhannya yang terjadi ; ada rasa nyeri pada perut bagian bawah dan pinggul. Rasa nyeri ini terjadi karena pembesaran kista, pecahnya dinding kista, pendarahan di dalam kista, dan atau tangkai kista terpalit (terpeluntir).
Setelah mengetahui apa itu kista maka sebaiknya Anda juga menilik apa faktor penyebab terjadinya kista, yaitu pola makan yang tidak sehat dan tak teratur. Misal terlalu banyak makan makanan yang mengandung kadar lemak tinggi dan kurang berserat. Dengan demikian lemat yang berlebih itu sulit dipecah oleh tubuh sehingga dapat menganggu hormon. Juga tidak baik tubuh mengkonsumsi zat-zat tambahan sintetik yang terkandung dalam makanan.
Faktor psikologis; misa selalu stres dan depresi. Sehingga jumlah hormon dalam tubuh terganggu dan tidak terkontrol dengan baik. Ada lagi yaitu, faktor genetik; jika ada riwayat kesehatan keluarga Anda yang menderita kanker, maka Anda waspada lah! Caranya menghindar faktor-faktor pemicu kanker. Terakhir faktor gaya hidup tidak sehat, misal tidak berolahraga secara teratur dan merokok.
Kista yang hanya diderita kaum wanita ini menurut para medis tidak mengenal batasan usia. Waktu bayi baru lahir hingga tua, kista juga bisa saja terkena setiap saat. Semakin dini terkena maka kata para medis lagi maka makin besar kemungkinan kista tersebut menjadi ganas. Nah, untuk melihat tanda awal dari luar tanpa bantuan USG maka gejalanya; untuk kista jenis endometriosis maka tanda-tanda yang dialami si penderita kista adalah nyeri saat haid, nyeri saat buang air besar, dan bila sudah menikah maka nyeri akan terasa saat melakukan hubungan suami istri.
Untuk gejala kista yang lain, maka rasa yang Anda rasakan yaitu perut merasa penuh, kembung, susah buang air besar, rasa mual, dan sering buang angin. Sedangkan kalau kista sudah membesar maka perut juga akan membesar, terlihat seperti wanita hamil, sebab berisi cairan di rongga perut. Namun bila masih kecil, kista agak susah diraba, maka diperlukan alat bantu USG untuk mendeteksinya.
Kista Jinak Atau Ganas?
Terdapat beberapa cara untuk memastikan kista pada ovarium bersifat jinak atau ganas. Yaitu:
- Pemeriksaan fisik. Jinak bila; jika pergerakan mudah digerakan terdapat 1 sisi tubuh , 2 sisi tubuh. Permukaan terasa halus dan tidak berdungkul (smooth). Ganas jika; pergerakan sulit digerakkan (fixed), isi padat (solid) terdapat di 1 sisi tubuh, 2 sisi tubuh, permukaannya pun berdungkul-dungkul.
- Pemeriksaan radiografi. Jinak bila; kista sederhana dengan ukuran 10 cm. Tebal sekat kurang dari 3 mm, 1 sisi dan tidak membentuk massa di perut. Ganas bila; tumor solid (padat) atau campuran. Banyak sekat dan tebal sekat lebih dari 3 mm, 2 sisi dan membentuk massa di perut (asites).
- Pemeriksaan patologi anatomi (PA) sel-selnya. Jinak bila; tidak ada perlekatan sehingga mudah digerakkan. Kapsul (pembungkus) kista utuh. Ganas bila; ada perlekatan sehingga sulit digerlakan (fixed). Kapsul (pembungkus) kista tidak utuh atau pecah (rupture).
- Diagnosa. Pemeriksaan dapat dilakukan dengan USG, MRI, dan CT Scan.
Pengobatan
Pengobatan bisa dilakukan dengan cara memperhatikan tipe dan ukuran kista serta usia si penderita kista. Untuk kista folikel, kista ini tidak perlu diobati karena akan sembuh dengan sendirinya dalam waktu 1-3 bulan. Namun tetap dilakukan pengecekan pada dokter spesialis.
Kista lutein; golongan granulosa lutein yang kerap terjadi pada wanita saat hamil, akan sembuh secara perlahan-lahan pada kehamilan semester ketiga. Sehingga tidak perlu dilakukan operasi. Untuk golongan teka lutein, akan menghilang secara spontan jika faktor penyebabnya juga telah hilang.
Kista polisistik indung telur yang menetap (persiten), maka operasi perlu dilakukan untuk mengangkat kista tersebut sehingga tidak menimbulkan gangguan dan rasa sakit yang terlalu lama. Sementara kista fungsional, cara pengobatannya dengan menggunakan pil kontrasepsi, digunakan untuk mengecilkan ukuran kista. Pemakaian pil kontrasepsi juga mengurangi peluang pertumbuhan kista.
Kista Ovarium harus dilakukan dengan operasi. Namun sebelum itu diingatkan setelah menjalani operasi sebaiknya si penderita tidak melakukan hubungan seksual dalam masa penyembuhan. Akan tetapi jika kista cepat membesar, tidak menghilang setelah dilakukan beberapa terapi, terasa nyeri, dan penderita wanita yang telah masuk masa menopause, maka dokter akan melakukan pembedahan dengan mengangkat rahim (hysterectomy).
Berpijak dengan gambaran di atas akan bahayanya kista jika tidak dideteksi secara dini, maka kemungkinan buruk yang akan diderita yaitu kanker pada ovarium (kista ovarium). Namun bisa dicegah dengan cepat jika kaum hawa melakukan pemeriksaan secara rutin, secara ginekologi kepada dokter spesialis. Namun alangkah baiknya jika wanita menghindari stres dan bersikap tenang. sebab jika stres atau depresi (pusat kendali hormon di otak) terjadi maka dengan mudah merangsang tumbuhnya kista di dalam tubuh.