Kala Matahari menarik selimut mencari kehangatan, Rembulan senandungkan nyanyian hati untuk sang Mataharinya....
21 November 2008
Untaian Mimpi Indah Bersamamu
Ada kamu di sana yang menanti
Indah dan sangat indah bila kita sudah menyatu dalam untaian mimpi
Sayang, Aku pun jadi enggan membuka mata, ingin terus bersama mu,
Merangkai semua yang tak pasti yang tak bisa kudapati saat aku terjaga nanti
Namun, pagi harus aku sambut
Karena aku harus hidup dan menghirup udara segarnya
Yang selalu menyadarkan aku dalam senyum kecil
Bahwa kamu tak mungkin aku miliki lagi
Hmmm, karena keberanian itu sudah tak ada lagi
Kalau pun ada,
Aku akan kehilangan dirimu selamanya
Jadilah aku sipenyimpan rasa yang mati kutu saat berdepan dengan dirimu
Sayang, kamu tau
Aku benar-benar sayang kamu
Walau hati ini pernah tersakiti dengan hardik yang mencela
Aku tak pernah sakit hati dan sungguh tak ada kebencian
Karena kamu memang pantas lakukan itu untukku
Makilah aku sebisa dirimu
Tapi jangan minta aku buang rasa ini
Ia nafas untuk hidupku karena aku akan mati tanpa ini
Sayang, biar lah aku akan kan selalu menjadi pemimpi
Karena dari sebuah mimpi akan ada yang nyata nanti
Dan aku tak tau kapan saat itu akan tiba nanti, bukan lagi mimpi
Semua masih teka-teki dan aku coba menitip doa disela-selanya
Moga Tuhan tak lama lagi mengirimkan malaikatnya untukku
Hingga aku tak menjadi pemimpi lagi
Berbahagia seperti yang lain, dicintai orang yang aku cintai
Pasti aku sangat bahagia nanti dan sangat bahagia
Sayang, aku akan bikin kamu selalu jatuh cinta padaku
Tidak tinggalkan aku lagi dari sepi ini
Dan bikin segalanya menjadi indah dan berarti
Sayang, sampai mati pun aku akan menyayangimu!
Dan sampai mati pun cuma kamu yang ingin aku miliki.
Kapan Cinta pantas dikatakan ...???
(Cerita ini sangat menyentuh, cinta kadang bikin kita tak kenal lagi logika, namun logika akan ada jika kita mampu 'menyemangati diri' bahwa selamanya cinta itu akan slalu ada dalam keyakinan cuma dia dan hanya dia, sampai kapanpun tanpa menyerah, walau tidak harus memiliki, pengorbanan yang tulus dan pembuktian dari sebuah penantian bukan tidak mungkin menjadi yang tak pasti menjadi pasti yang tidak mungkin menjadi mungkin, itu lah cinta sejati...)
Bandung untuk mencari tempat kost sehubungan dengan telah dekatnya masa
awal perkuliahan. Kebetulan sehari sebelumnya, alhamdulillah saya sudah
melihat pengumuman kelulusan untuk kuliah di salah satu PTN di Bandung.
Rasa syukur dan semangat selalu menyertaiku. Sebagai alumnus SMAN 1
Tasikmalaya, Allah SWT telah memberiku kesempatan untuk menimba pendidikan
lebih lanjut di kota Bandung.
Setibanya di terminal bis Cicaheum, saya naik angkot dan berhenti di
sekitar Gasibu - Gedung Sate untuk mencari tempat kost-an, karena konon di
sana mudah sekali untuk mendapatkan tempat kost-an. Setelah berjalan
menyisir gang demi gang tuk mencari tempat kost yang murah dan terjangkau,
akhirnya kutemukan salah satu tempat kost.
Tempat kost tersebut merupakan sebuah rumah yang memiliki 3 kamar. Setiap
kamar rata - rata diisi oleh 2 atau 3 orang. Tentu kurang begitu nyaman
karena merasa tidak ada privacy, tapi saat itu belum saatnya bicara
privacy karena yang penting bisa mendapat tempat berteduh yang murah.
Akhirnya saya sekamar bertiga. Mulanya merasa sangat canggung karena
mereka adalah mahasiswa senior yang sebentar lagi lulus. Sementara saya
adalah mahasiswa baru yang baru kemarin sore melepaskan seragam putih abu.
Tentu banyak suka duka yang telah dilewati pada masa ini. Tapi ada satu
hal yang cukup menarik untuk saya ceritakan.
Salah seorang kakak kelasku bercerita bahwa hidup harus memiliki prinsip,
cita - cita, dan kesungguhan berjuang dan berkorban. Awalnya saya kurang
memahami maksud kalimat tersebut, karena kelihatan terlalu filosofis dan
teoritis.
Suatu malam dia (sebut saja namanya "X") berkata :
X : " De, saya menaksir temen seangkatan yang sangat cantik sekali (sebut
saja namanya "Y"). Orangnya sangat cantik dan pintar. Dan tolong kamu
menjadi saksi, aku ingin berjuang dan memiliki cintanya".
De : "Iya mas...,saya turut mendukung saja semoga cita - cita Mas
terkabul. Tapi kalau boleh tahu, saya ingin lihat fotonya donk ?"
X : Boleh..,neh ada. Kebetulan aku pernah mencabutnya dari majalah dinding
saat berlangsung ospek masa lalu".
Begitu lihat fotonya, aku bergumam wah ini memang cewek yang sangat cantik
sekali sekelas artis tercantik era 89-90 an. Tapi...,masa iya sech cewek
secantik dia, akan mau memberikan cintanya sama senior saya ini. Maaf,
dalam hati waktu itu saya berfikir apakan senior saya ini ngak ngukur
diri, siapa dia, wajahnya bagaimana, kondisi hidupnya pas - pasan, dan
IPK-nya pun tepat di garis kemiskinan, alias 2,75...he he he.
Si X mungkin bisa menangkap sinyal bahasa tubuh saya ketika saya
mengernyitkan dahi.
X : "De..,hidup itu adalah perjuangan untuk menggapai cita - cita. Tidak
ada yang tak mungkin dalam hidup ini, selama kita mau memperjuangkannya
sungguh - sungguh. Allah itu Maha Tahu. Tahu persis apa yang kita inginkan
dan kita perjuangkan ".
Dari hari ke hari dia sering cerita kepada saya. Ya mungkin semacam
progress report-lah he he he..., lalu setelah setahun, saya pindah kost-an
ke tempat yang mendekati kampus, dan cukup lama tak mendengar kabarnya
lagi.
2 tahun kemudian saya berjumpa kembali di salah satu pusat perbelanjaan di
kota Bandung dengan X dan istrinya. Dan ternyata cita - cita dia berhasil
serta hidup bahagia. Esok harinya dia janjian denganku untuk ketemu dan
berbagi cerita.
Bukan di sudut cafe kami bicara, tapi di suatu pojok di tukang pecel lele
yang menjadi langganan di jalan Dipati Ukur.
X : De..,jangan mengira saya bisa menikahinya dengan gampang. Semua
mengikuti alur perjalanan yang sangat berliku, penuh kerikil tajam, dan
curam mencekam.
Setiap dia datang ke kampus yang selalu diantar sama supir pribadinya,
maka saat ia bukakan pintu, saya selalu memayunginya. Baik hari lagi panas
ataupun hujan. Dia sebenarnya sering menolak dan merasa risih dengan sikap
saya ini. Dia merasa sangat malu, apalagi beberapa temen kampus yang
kebetulan melihatnya, sering tertawa terbahak - bahak dan
menyorakinya....Sebagian ada yang mencibirku sebagai laki - laki yang tak
memiliki cermin. Cermin untuk melihat siapa dirinya ?
Cibiran ini yang sering memacuku menjadi pendorong agar saya tidak pernah
putus asa. Bahkan cewek ini pernah mencibirku juga, sebagai laki - laki
yang tak tahu malu, dan lebih ekstrim menggapku sebagai lelaki gila.
Sebenarnya aku ingin berkata," sesungguhnya aku juga malu, tapi aku hanya
ingin kau tahu, bahwa aku sangat menyayangi dan mencintaimu. Tak
kuperkenankan ada seberkas pun cahaya mentari yang menyengat kulitmu, dan
ku tak tega ada setetes ujan yang membasahi badanmu. Aku kepanasan dan
kehujanan tak mengapa, asal aku dapat pastikan bahwa kau tak kepanasan dan
tak kehujanan.
De : "Wah...,cerita yang sangat romantis sekali Mas. Terus..."
X : "Suatu hari saya tanya - tanya alamat dia, karena saya ingin
berkunjung ke rumahnya. Dan akhirnya dari data kampus kuperoleh alamat dia
di jalan Cipaganti. Wah...,sempet kecut juga, karena siapa yang gak tau
daerah Cipaganti. Itu kan daerahnya warga kelas I di Bandung. Dan setelah
naik turun angkot, akhirnya kutemukan rumahnya. Saat bel rumah kupijit,
yang keluar adalah pembantunya.
Pembantu : Maaf Mas, Mas ini siapa dan mau ke siapa serta ada keperluan apa ?
X : Saya temen kuliahnya "Y", dan saya ingin ketemu dengannya, ...ya
sekedar ngobrol - ngobrol aja".
Pembantu : "Sebentar ya Mas, saya sampaikan dulu sama Non Y...".
Y : "Mau ngapain kamu kesini ? Tak puas ya kamu permalukan saya di kampus
atas sikap tolol mu itu. Sebenarnya mau kamu apa seh ? Asal kamu tahu
bahwa saya sudah memiliki tunangan yang sangat kaya, tampan dan pintar.
Tidak miskin dan bodoh kaya kamu. Jadi sesekali bercermin donk...."
X tentunduk diam...,pedih hati-nya menerima berondongan pertanyaan seperti
itu, karena dia juga manusia biasa. Sebenarnya hati-nya ingin menjerit tuk
meneriakan "Aku sangat menyintaimu...", nuraniku ingin mengunmandangkan,
"...sungguh aku sangat menyayangimu...". Biar seisi dunia tahu, bahwa
memang benar - benar sangat menyayangi dan mencintainya. Tapi apalah
daya-nya, dia tak memiliki keberanian untuk itu. Dan akhirnya diapun
dihardiknya untuk pulang. Sangat jelas saat itu bagaimana telunjuk Y
mengusir si X ini....
Sesampai di rumah X bercermin, apa memang dirinya sangat jelek sehingga
sangat tidak layak tuk menyayangi Y. Ditatap raut wajahnya dengan pesimis,
tapi dia beruntung karena gelora cintanya turus membakar jiwa memberi
kehangatan dan sekaligus semangat untuk terus berjuang...., bahwa tidak
ada kebahagian yang diperoleh dengan mudah dan murah. Mungkin ada temen
mahasiswanya yang beranggapan bahwa dia mendekati Y karena hartanya,
padahal dia benar - benar tulus tuk persembahkan segumpal hatinya dengan
sebongkah kesetiaan dan niat tuk menikahinya.
Sekian lama X merenung...dan waktu terus berjalan...
Cukup lama X tidak bertemu Y, sampai suatu waktu X menerima kabar bahwa Y
memang sudah lama gak kuliah karena menderita penyakit yang sulit
disembuhkan. Meskipun berbagai alternatif medis telah dilakukan ke
mancanegara, dan akhirnya semua para ahli kesehatan angkat tangan. Semua
keluarga telah pasrah. Pihak rumah sakit hanya mengatakan bahwa
probabilitas sembuh bisa meningkat jika ada seseorang yang rela
menyumbangkan salah satu organ tubuhnya untuk Y. Tentu saja anggota
keluarga yang lain bingung, karena bagi mereka kalau diminta sumbangan 50
- 100 juta gak masalah, tapi kalau harus menyumbangkan organ tubuh tunggu
dulu, mengingat resiko kematianpun akan menghantui bagi si penyumbangnya.
Di tengah kemelut duka yang menghiasi salah satu istana di sudut jalan
Cipaganti itu, tiba - tiba dering telpon berbunyi. Dering itu datang dari
suatu rumah sakit, yang mengatakan bahwa rumah sakit telah memperoleh
organ tubuh yang cocok dengan karakteristik fisiologi yang diperlukan. Dan
akhirnya Nona Y bisa berangsur - angsur pulih. Semua keluarganyapun
bahagia sekali karena bisa menatap kembali senyum bahagia dari puteri
tercintanya.
Selanjutnya pihak keluarga menghubungi rumah sakit tuk menanyakan siapa
orang yang telah mendonorkan organ pentingnya. Disamping ingin mengucapkan
terima kasih, tentu juga ingin membalas budi baik tersebut dengan uang
berapapun ia minta, termasuk kalau ia minta rumah dan mobil yang dijalan
Cipaganti itu. Pihak rumah sakit tidak memberi kabar, karena pihak
mendonor minta dirahasiakan identitasnya. Tidak setitikpun ia punya niat
mendonorkan karena ingin uang dan harta.
Sekitar 6 bulan setelah itu, anehnya bapaknya Y mengalami gejala yang
sama. Ia sakit menderita, dan akhirnya perlu donor organ seperti di atas.
Kembali ada seseorang yang mendonorkan dengan identitas disembunyikan.
Baginya hidup adalah ketulusan dan pengabdian, tanpa berharap pujian dan
sanjungan.
Dan akhirnya bapaknya Y itu sembuh juga. Waktu terus berjalan....
Suatu saat Y menengok temennya yang sakit di rumah sakit dengan gejala
penyakit yang hampir sama. Saat dokter sedang melakukan pemeriksaan, tiba
- tiba ada bunyi ledakan di bagian sudut rumah sakit...,dokter segera
bergegas dan meninggalkan berkas - berkas di meja pasien..., tanpa sengaja
berkas itu ada yang jatuh tertiup angin dan Y memungutnya. Di salah satu
berkas itu tertulis nama X yang pernah mendonorkan organ apa untuk siapa.
Berlinanglah air mata Y. Betapa orang yang selama ini sering ia hina,
bahkan pernah dihardik dan diusirnya adalah orang yang telah mengorbankan
hidupnya untuk kesehatan dan senyum bahagia keluarganya. Dan lebih
terperangah lagi ketika mengetahui bahwa bapaknyapun sempat disumbang
organ juga dari dirinya.
Puncak ke-ego-an dan kesombongan Y luruh, hancur...oleh budi baik dan
ketulusan X. Ia lari pulang ke rumah di tengah guyuran hujan, petir dan
halilintar saling bersahutan...,seolah memahami gejolak rasa salah atas
sikap Y terhadap X selama ini.
Ketika sampai di rumah Y lebih kaget lagi karena ibunya jatuh sakit dengan
gejala yang sama.
Lalu di sudut waktu yang lain, X ingin berjumpa yang terakhir kali dengan
Y. Hanya sekedar melihat wajahnya barang sesaat...,karena sebentar lagi
dia akan mendonorkan oragan yang lain buat temennya Y yang sedang
terbaring di rumah sakit. X ingin datang ke rumah Y bukan untuk
memberitahukan kebaikannya tetapi sekedar meminta maaf jika sikapnya
selama ini pernah membuatnya marah dan malu. Itu adalah rasa bersalah
terbesar bagi X, bahwa ia pernah membuat orang yang sangat disayanginya
meneteskan air mata malu.
Ketika sampai di gerbang rumah Y, di atas guyuran hujan yang sangat lebat,
curah hujan terbesar yang menimba bandung saat itu, langkah X terhenti
karena ragu - ragu tuk memijat bel. Lalu tiba - tiba ada mobil Mewah yang
akan masuk ke rumah itu juga. Ternyata mobil itu adalah mobil yang
ditumpangi oleh ayah Y. Ketika ayah Y melihat tampan X yang termanggu di
gerbang, kembali amarahnya memuncak dan mengusir X. Sempat X dipanggil ke
teras rumah hanya untuk dihardik...,dicaci maki, diludahi...bahkan
ditampar....,lelehan darah tampak keluar disudut bibir X.
Y melihat kejadian itu di jendela kamarnya. Y berlari dan berteriak...
Y merengkuh kaki X, dan berkata di tengah isak tangis :
Y : "Ayah...,hentikan ayah. Cukup sudah...,kenapa ayah berlaku kejam
seperti ini. Dia yang telah persembahkan senyum kembali keluarga ini.
Apa ayah tahu...,dialah yang telah menyumbangkan harta tak ternilai
untukku juga untuk ayah. dalam tubuhku dan tubuh ayah ada organ tubuhnya,
sementara kita membalasnya dengan hardikan, cacian, dan hinaan..., Dia
adalah bagian hidupku kini. Dan aku tak mau dipisahkan dengannya. Kini aku
baru mengerti, apa itu cinta dan KAPAN CINTA PANTAS DIKATAKAN....
Ayah : " Nak..,apa benar yang kau katakan...? X apa benar kau yang telah
mengajarkan ketulusan pada keluarga kami? Sungguh batapa mulianya dirimu.
kau telah memberi yang sangat berharga tanpa harap tuk diketahui. Dan
ketahuilah nak, ketika ayah tahu kau sembuh karena ada yang memberikan
budi kebaikan, bahwa ayah bertekad untuk mengangkatnya jadi mantu....Apa
kau setuju..???"
Tiba - tiba hujan yang mengguyur terhenti, kabut gelap tersibak angin
menjadi cerah. Ternyata alam sangat memahami bahasa hati. Mereka semua
berangkulan...,derai air mata bahagia menjadi pemandangan terindah dalam
hidup mereka. dan akhirnya merekapun nikan dan berbahagia sekali.
Itulah akhir cinta bahagia yang diraih oleh kakak kelasku waktu di
kost-an. Ternyata untuk meraih cinta dan bahagia itu memang tidak mudah.
Harus ada unsur kegigihan, kesungguhan, pengorbanan, perhatian dan
ketulusan.
Semoga cerita ini memberi sisi manfaat bagi kehidupan, jika kita
melihatnya dari sisi yang positif untuk membangun jati diri yang tangguh
dan memiliki cita - cita serta dedikasi dan pengabdian.
17 November 2008
Foreplay di Zona Pacaran
Teks oleh Saniah LS & Judika BM (Konsultasi by dr. Iwan Setiawan)
EITS, tunggu dulu. Foreplay ini khusus untuk mereka yang pacaran. Jadi tidak terlalu vulgar atau blak-blakan. Hmm, ibarat lauk, sayur tanpa garam, terasa hambar. ‘Garam cinta’ pun harus sesuai porsi, sehingga tidak keasinan atau malah tawar. Pandai-pandai lah anda dan doi meramunya…
Pengakuan Publik
“Kalau mau dibilang batas juga susah. Sekarang banyak orang yang sudah membuat batas-batas tersebut menjadi semu. Seperti kontroversi soft kiss. Sebenarnya sejauh tidak merugikan itu sah kok.” Agung (24)
Setelah lima bulan menjalani kehidupan rumah tangga, pria kribo yang baru menerbitkan album barunya ini mengaku begitu adem dengan permaisurinya, Seruni. Bagi Ronal yang terpenting dalam menjalankan rumah tangganya adalah foreplay yang bisa memanjakan pasangan. Bukan harus dengan tindakan yang vulgar.
Foreplay sebenarnya bisa anda mainkan dengan santai, tanpa harus berdampak risih pada pasangan anda. Simak tips berikut ini:
10 Don’ts (buat tanda larangan ye...)
- Meminta pasangan menuruti segala permintaan anda.
- Berniat bunuh diri jika pasangan tidak menepati janji kencan dengan anda.
- Mengikuti permintaan pacar tanpa pikir panjang.
- Bolos selama seminggu; padahal baru hari pertama bekerja di kantor baru. Alasannya, anda shock akibat pacar tidak memenuhi permintaan anda.
- Anda lebih banyak menuntut daripada memberi.
- Mengatakan bahwa anda menginginkan kehadirannya setiap saat.
- Berniat sering keluar malam dengannya.
- Berkata pada ortu kekasih, agar selalu mengizinkan anda dan si dia keluar bersama setiap saat.
- Sering mengucapkan kata-kata, “Kalau nanti kita menikah…” padahal si dia belum ada niat melamar.
- Bosan dengan kisah cinta selama ini dan berniat merancang sesuatu yang baru dengannya.
- Seberapa penting foreplay bagi anda?
- Sangat penting 60%
- Pria 58%
§ 23-27 tahun: 71%
§ 18-22 tahun: 29%
- Wanita 42%
§ 23-27 tahun: 37%
§ 18-22 tahun: 63%
o Bekerja 75%
o Belum bekerja 25%.
- Biasa-biasa saja 40%
o Pria 63%
§ 18-22 tahun: 20%
§ 23-27 tahun: 80%
o Wanita 37%
§ 18-22 tahun: 33%
§ 23-27 tahun: 67%
- Foreplay yang paling digemari:
ü Merangkul bahu dan pinggang 55%
ü Pegangan tangan 20%
ü Peluk cium ringan saat bertemu 15%
ü Membelai rambut 10%.
- Foreplay dilakukan saat:
ü Setiap kali nge-date 65%
ü Pada momen romantis yang telah direncanakan 25%
ü Kalau kedua belak pihak sama-sama mengiyakan 10%.
- Moment foreplay paling romantis:
ü Saat hari spesial (ulang tahun, Valentine, dsb) 45%
ü Kapan pun, asal kompak 35%
ü Berduaan di malam hari 20%.
13 October 2008
Sabang dalam 1001 Keindahan
Ini hasil jepretanku saat Setapak Sumatera
Dia
Tuhan,
Kirimkan aku 999 malaikatmu
Agar ku tak merasa sepi dalam hidup ini
Dan kirimkan 1 malaikat cintamu untuk dia
Agar aku dapat merasakan kembali cintanya
Tuhan,
Dia pernah hadir mewarnai langit cintaku
Aku mengkanvaskannya dalam hidupku
Dan dia memberi arti hidup yang sesungguhnya
Namun Engkau mengarahkan dia kelain hati
Ada apa ini?
Tuhan,
Seolah Engkau meminta aku menerka dalam teka-teki cinta
Seolah ada jalan berliku untuk menyatukan aku dan dia
Yang pada akhirnya happy ending
Setelah banyak air mata mengalir untuk dia
Setelah aku terluka karena dia
Kalau memang ya, aku ikhlas Tuhan
Cuma dan hanya dia, yang mampu bikin hidupku lebih berasa
08 October 2008
Mengejar Matahari
oleh Saniah LS
Selakangan hatiku masih berdarah
Katup jantungku berdetak lemah
Tapi mata ini tak lagi nanar
Ia redup tapi masih hidup dan tak tertidur
Tau kau, setelah kegigihan cintaku kau sanjung dan tampung
Kau beralih pada dia yang kau katakan dan yakinkan aku
Bahwa antara kalian tak mungkin bersatu lagi
Tapi apa?
Kau minta aku yang mengalah dan kemudian kau redupkan matahariku
Sayang, dengar baik-baik ya
Prilakumu yang sedikit kurang ajar dan meyakitkan
Tidak pernah melunturkan sinarku
Aku tak benci, apa lagi sakit hati, malah semakin cinta pun
Karena aku akan terus mengejar matahari itu
Ahhh...hmmm, dengar baik-baik sayang,
Kau tidak berhak melarang aku untuk mencintaimu
Ingat itu!!
Karena aku akan terus menunggu sampai pagi hadirkan matahariku kembali
Dan aku yakin,...akan ada kau yang lain ntukku
Kau itu bukan kau yang dulu.
Humor Bikin Hidup Lebih Hidup
(Tulisanku ini telah diterbitkan di tabloid Aplaus the Lifestyle Medan, edisi 81)
Sementara dalam terapi tawa orang dilatih untuk tertawa dengan cara dan bunyi yang bermacam-macam. “Seperti melihat wajah orang lain atau wajahnya sendiri, gerakan atau mendengar suara orang lain menjadi sesuatu yang dianggap lucu sehingga menjadikan orang tersebut bisa tertawa,” tambah dosen Universitas Airlangga,
Manfaat terapi humor banyak sekali, selain membuat orang menjadi lebih bisa meningkatkan rasa humornya, ia juga dapat menyembuhkan penyakit baik fisik maupun psikologis, seperti stres, stroke, asma, dan juga maag. Jika humor berkualitas dan baik, maka kontribusinya bagi kesehatan yakni:
1. Memanjakan kontraksi otot, tekanan darah, dan serta detak jantung.
2. Menghilangkan kelelahan pada otak, menyegarkan pikiran yang kusut; karena epinephrine, kortisol, dan dopac, perkembangannya berkurang.
3. Membantu mengontrol mental dan tekanan pikiran; seperti rasa takut, depresi, bingung. Sebab saat tertawa tubuh kita memproduksi hormon endorphin dan kortisol berkali lipat lebih banyak yang menimbulkan rasa tenang.
4. Meningkatkan imun tubuh; sehingga tubuh kebal dari penyakit.
5. Sebagai “obat bius”; menghilangkan rasa sakit pada penderita rematik.
6. Meningkatkan kecerdasan di mana interferon gamma (semacam substansi tubuh) lebih aktif.
Dan waktu terapi harus rutin, minimal satu kali seminggu dan setiap latihan 1 hingga 2 jam. “Secara substansial antara wanita dan pria terapi humor mungkin tidak terlalu berbeda, tetapi karena kemampuan ekspresi humornya dan tawanya berbeda antara laki-laki dan perempuan (adanya pengaruh budaya) maka pengaruh terapi ini menjadi berbeda antara laki-laki dan perempuan,” bagi Hamidah lagi.
Terapi humor bisa dilakukan sendiri, yang disebut self help. Namun terapi sendiri ini dilakukan setelah melakukan tahap awal hingga tahap ketiga dan dilakukan secara berkelompok. Jika tahap finishing ini dilakukan secara bergrup, akan membantu anda untuk lebih mudah tertawa dan menemukan stimulus yang lucu dengan cepat. Kalau sendiri, maka anda tidak bisa menemukan stimulus kelucuan sehingga anda tidak bisa tertawa.
- Mulailah dengan tersenyum; karena dapat memberikan nuansa yang lebih baik terhadap pikiran anda.
- Berpikiran positif melihat segala sesuatu; baik itu tekanan, atau apapun sebagai hal yang menyenangkan.
- Perbanyak teman yang memiliki sense of humor; yang sikapnya menyenangkan, senang guyon dan sebagainya.
- Perbanyak rasa humor; dengan sesering mungkin menambah bacaan anda dengan buku, komik, novel, strip komedi, TV show, film komedi, membuka website humor atau bergabung dalam klub komedi.
Jika Seorang Humoris Jadi Pimpinan
M. David, GM City Radio tidak merasa dirinya seorang humoris. Walau keluarganya memang tergolong orang-orang yang suka guyon. “Saya mengetahuinya setelah tamat SMA dan tes kepribadian saat masuk kerja. Waktu itu teman-teman mengisi kolom tes pada sebuah papan,” bebernya. Sedangkan dari hasil tes saat masuk kerja, dari mulut Tommyko, penulis The Secret of Life, sang penguji, mengatakan kalau David seorang tipikal humoris.
22 September 2008
Sekali Lagi...
Sekali lagi dada ini sesak, plong ketika ada gurauan basi diantara kita
Sekali lagi aku tersakiti oleh asa ini
Sekali lagi aku terlalu dalam mencintai yang tak semestinya kucintai
Sekali lagi aku ditinggal pergi, saat hati ini menginginkan...
Apa aku akan hidup untuk sekali lagi?
Apa kepesongan cinta telah membutakan kewarasan kewajaranku dalam berpikir?
Sekali lagi aku terseok-seok oleh rasa sakit ini karenamu
Dan cukup sekali ini saja aku merasakannya lagi,
Karena aku tidak mau selemah ini
Karena aku tidak mau sesakit ini lagi, cukup sekali ini saja,
Aku akan pergi, jangan kau cari lagi dan curi hatiku lagi
Karena aku tidak mau jatuh cinta lagi dan berharap
Harapan yang akhirnya membunuh mimpiku untuk mempercayainya, ntuk sekali ini...
Munajatku Untuk-MU
Sahabat...
Air mata ini hanyalah sebentuk lara,
...akankah mampu menembus pintu maaf-Mu, yaa Rabb ?
Sedangkan jantung hati ini ciptaan-Mu tak mampu kusentuh....
...karena tiada ketulusan
...karena tak lelah di kobangan lumpur penuh noktah dan salah
...ataukah karena keangkuhan hatiku ini ...????
Ya Rabb...,dalam letihku yang sangat...
...akan terus kulangkahkan kakiku
...hingga aku yakin telah ada dalam naungan kasih-Mu
...dan kugapai ridlo-Mu
...serta tergolong hamba - hamba yang Kau kasihi
Namun...,karena aku manusia biasa...
Tolong beri aku dan sahabatku kekuatan dan keimanan...
...sehingga kami senantiasa dalam garis orbit ridlo-Mu. Amin
21 Kalimat Tersirat Makna
Tapi sebelumnya izinkan aku mau bilang sesuatu, selalunya anda akan menangis untuk orang yang menyakiti anda dan orang yang pergi meninggalkan anda. Anda tidak akan menangis untuk orang yang ada di sisi anda dan selalu bersama anda. Jadi jika anda ingin menangis, menangis lah. Setelah itu jangan biarkan mata anda mengeluarkan air mata lagi untuk dia, karena dia tidak akan peduli dan tidak akan kembali lagi untuk anda. Atau ketika ia kembali, ia akan pergi lagi…
Nah, ini ada kiriman email dari adik angkatku Syila di Malaysia, aku kira kata-kata nasehat ini ada benarnya kalau kita benar-benar mencernanya dengan baik maksud yang tersirat di dalamnya. Ini bait-bait nasehat yang baik untuk dibaca!
1. Bersedekahlah kepada orang lain lebih daripada yang mereka perlukan dan lakukanlah dengan penuh keikhlasan.
2. Nikahi lelaki /wanita yang buat anda adem dan nyaman saat anda berbicara dengannya, kerana kemahiran berbicara antara satu dengan lain akan menjadi lebih penting pabila usia semakin tua.
3. Usahlah mempercayai segala perkara yang anda dengar. Berbelanjalah sekadar apa yang ada atau tidurlah seberapa lama yang anda perlu.
4. Apabila anda berkata, "Aku Cinta Padamu", maka tunaikanlah.
5. Pabila mengatakan, "Maaf", tataplah matanya.
6. Bertunanglah sekurang-kurangnya enam bulan sebelum anda diijabkabulkan.
7. Percayailah, cinta pandang pertama.
8. Usah tertawakan impian orang lain. Manusia tanpa impian tidak memiliki apa-apa.
9. Cintailah seseorang dengan sepenuh hati dan penuh kasih sayang. Sungguhpun anda akan merasa seolah-olah diri anda tersiksa, tapi percayalah itulah satu-satunya untuk melengkapkan kehidupan ini.
10. Jika berlaku perselisihan pendapat, bertengkarlah secara aman. Usahlah menyebut nama siapa pun ketika bertengkar.
11. Usahlah menilai seseorang berdasarkan peribadi keluarga mereka.
12. Berbicaralah dengan tenang dan berfikirlah dengan pantas.
13. Apabila seseorang bertanya tentang satu perkara yang tidak anda sukai, lontarkanlah senyuman dan bertanyalah padanya,"Kenapa anda ingin tahu?"
14. Ingatlah bahawa setiap cinta dan pencapaian yang besar akan melibatkan pengorbanan dan risiko yang besar.
15. Ucaplah "Semoga anda diberkati" apabila mendengar seseorang bersin.
16. Apabila anda kerugian, janganlah jadi kurang ajar.
17. Berpeganglah kepada tiga R: Rasa hormat pada diri sendiri, Rasa hormat kepada orang lain, dan Rasa tanggungjawab terhadap semua tindakan anda
18. Usahlah benarkan pertikaian yang sebesar, hanya merosakkan sebuah persahabatan yang besar.
19. Apabila menyedari bahwa anda telah melakukan kesalahan, usahlah berlengah untuk perbetulkan kesalahan itu.
20. Tersenyumlah ketika menjawab telefon. Pemanggil akan melihatnya daripada suara yang mereka dengar.
21.
08 September 2008
Filosofi Panjat Pinang
"Sebenarnya kalau mau melihat bangsa Indonesia bisa dilihat pada panjat pinang tersebut. Lihat aksi pijak memijaknya itu. Itulah bangsa kita, kalau mau sampai ke atas ya pijak yang dibawah," kata abangda Jodan. Aku pun menjawab dengan polos, "Ya kalau nga kaya gitu gimana mau nyampek ke atas bang."
Setelah menjawab, aku terdiam sejenak dan narik nafas. "Iya juga ya," kataku dalam hati. Ah nga semuanya filosofi itu benar kok. Ada yang positif dan ada yang negatif. Lihatlah bagaimana orang panjat pinang. Tidak gampang untuk sampai ke atas. Kan batang pinang itu dilumurin gemok, licin lagi. Makanya harus dibuat kesepakatan, biar bisa sampai di atas dan bawa pulang hadiah, maka harus ada yang rela dipijak. Kesepakatanya pun berupa bagi hasil. Ya kalau tidak mana bisa panjat pinang sendiri. Kecuali naik tangga dan buat panjat pinang untuk sendiri, huahahahah...(gila kalee).
Untuk bisa nyampek ke 'atas' dengan hadiah-hadiah menarik yang ingin diambil diperlukan kerja sama. Bahu-membahu dalam hal pijak memijak. Tidak mudah, jatuh dan jatuh lagi. Berdialog dalam diskusi singkat, mencoba lagi dan hasilnya teriakan garing pun memekak ...berhasil! Apa yang bisa dipelajari di situ? semangat kerja samanya itu. Sebenarnya, bukan saja soal panjat pinang. Untuk bisa sukses. Anda memerlukan orang lain. Tidak bisa bekerja sendiri-sendiri. Lihat bagaimana pimpinan itu bisa memajukan sebuah perusahaan itu juga karena anak buahnya. Begitu juga pengusaha, tanpa pengusaha kecil dia juga tidak akan jadi besar. Dan masih banyak contoh lainnya lagi, cerna dan cari sendiri...
Pada panjat pinang kita bisa belajar bagaimana kerja tim work yang sukses. Coba perhatikan cara kerja dan semangat mereka. Ada banyak pelajaran berharga yang bisa dikutip di sana. Untuk biasa sampai kepuncak, maka dalam tim diperlukan kekompakan dalam satu tujuan dan keinginan. Satu visi dan misi, rela berkorban dan saling percaya. Tanpa itu , mustahil.
Negatifnya: (sebentar saya tertawa dulu, huahahahha), lihat bagaimana aksi pijak memijak saat panjat pinang. Herannya, nga ada yang marah diperlakukan demikian. Karena apa? ada iming-iming dibalik itu semua. Ini emang sering dilakukan dalam aksi 'politik licik' yang emang menyakitkan. Aksi angkat telor, sikut meyikut, dan pijak memijak bagai sebuah kegiatan yang dah biasa dilakukan. Mau jadi pejabat, jatuhkan lawan politik dengan berbagai jebakan. Hasut menghasut, sikut meyikut. Dah...ah, cerna aja sendiri ya...
Tapi sebelum itu, sekedar mengingatkan, kalau manusia memilik moral dan hati nurani yang sama ukurannya. Juga kualitasnya. Memiliki cara stir yang sama. Menyetir moral dan hati nuraninya ke arah yang baik atau buruk... semua terpulang manusianya itu sendiri...asah moral dan hati nurani semakin kinclong atau biarkan dia semakin berkarat...ya salah manusia itu sendiri lah,...makanya isi hidup ini dengan iman dan ketaqwaan pada keyakinan masing-masing...
25 July 2008
Penodongan Wartawan di Aceh
(Ini kejadian yang menimpa abangda-bangdaku di Aceh, semoga kesewenang-wenangan tidak terjadi ladi pada wartawan maupun masyarakat umum, biarkan Aceh damai dengan tentram...)
------------ --------- --------- --------- --------- ---------
Kejadian penodongan tersebut menimpa 4 wartawan Aceh dan 1 orang supir yang baru tiba dari Meulaboh, Aceh Barat untuk melakukan peliputan proses rekonstruksi pasca Tsunami. Mereka di todong oleh seorang tentara berseragam lengkap dan menggunakan senjata laras panjang jenis M-16. Dan setelah dilakukan penelusuran, kedua tentara tersebut merupakan anggota TNI dari kesatuan Yonif Zipur 16 Dhika Anoraga Aceh
Nama-nama wartawan dan supir yang menjadi korban penodongan adalah sebagai berikut;
1. Ampelsa, Fotografer Kantor Berita Antara
2. Jaka Rasyid, Wartawan Harian Waspada terbitan Medan
3. Bayhaqi, Wartawan Harian Aceh
4. Hotli Simanjuntak, Kontributor Trans7 wilayah Aceh
5. Amran. (Supir)
Berikut kronologis kejadian penodongan senjata terhadap 4 jurnalis Aceh dan supir.
Sekitar pukul 21:00 WIB, ke-4 wartawan dan 1 orang supir yang baru selesai melakukan peliputan serah terima bantuan di Desa Tungkop, Sungai Mas, Kabupaten Aceh Barat berangkap pulang ke Banda Aceh melalui lintas Meulaboh-Geumpang dengan menggunakan mobil Inova berwarna hitam, BK 1648 TV. Selama dalam perjalanan, tidak ada ganguan dan sempat singgah di beberapa daerah untuk istirahat dan minum kopi.
Sekitar pukul 4:30, rombongan tiba di desa Indrapuri, Aceh Besar. Saat sedang melaju dengan kecepatan sedang, tiba-tiba 2 oknum TNI berseragam lengkap dan bersenjata laras panjang menghentikan kendaraan. Bahkan salah seorang tentara yang bersenjata sempat mengetuk mobil dengan menggunakan senjata. Sesaat kemudian supir segera menghentikan kendaraan di tepi jalan.
Dengan senjata teracung, oknum TNI yang teridentifikasi dengan nama Ermanto menyuruh penumpang yang duduk di bangku depan, yaitu Baihaqi untuk membuka jendela.
Saat jendela di buka, Oknum TNI terebut langsung mengarahkan moncong senjata ke leher Supir sambil memerintahkan untuk mematikan mesin Mobil. Sementara teman Ermanto tetap duduk di atas sepeda motor king yang mereka kendarai.
Kemudian dengan nada membentak, Oknum TNI bernama Ermato membentak dengan kata “Kalian KPA ya” sambil mengacungkan senjata ke arah Bahaqi dan menyuruh penumpang turun dari kendaraan.
Namun karena pintu tertahan, para penumpang tidak bisa turun dari pintu sebelah kiri mobil.
Untuk mengetahui maksud dan tujuan kedua oknum TNI tersebut, Hotli Simanjuntak turun dari mobil melalui pintu kanan dan menjumpai kedua oknum tersebut. Tapi secara mendadak, Oknum TNI bernama Ermanto langsung mengarahkan senjata ke arah kening sambil berteriak:
“Saya benci orang Aceh. Dua teman saya mati di tembak GAM, saya benci Orang Aceh”
Melihat senjata diarahkan ke kening, serta merta Hotli Simanjuntak mengangkat tangan dan tidak bisa berbuat apa-apa.
Beberapa saat kemudian, Ampelsa juga turun untuk menemui kedua tentara tersebut. Namun secara tiba-tiba Ermanto langsung mengarahkan moncong senjatanya ke arah Ampelsa sambil berteriak
“Ini ada pelurunya, Saya tembak kamu nanti”
Saat sedang marah-marah, Ermanto melihat kartu pers yang tergantung di leher Hotli Simanjuntak. Saat melihat kartu pers tersebut, Ermanto berkata:
“Kalian wartawan yah? Dari mana kalian?
Hotli menjawab bahwa mereka baru pulang dari meulaboh untuk meliput proses serah terima bantuan di Meulaboh.
Setelah mengetahui bahwa rombongan adalah wartawan, teman Ermanto meminta Hotli dan Ampelsa untuk segera masuk mobil dan segera pergi.
Sesaat sebelum meninggalkan lokasi, Oknum TNI bernama Ermanto kembali mengarahkan senjatanya ke Baihaqi yang duduk di bangku depan, hingga mengenai telinga Baihaqi sambil berteriak.
“Silahkan laporkan kepada POM atau siapa saja”
Untuk menghindari aksi yang lebih serius, akhirnya rombongan wartawan segera meninggalkan lokasi kejadian dan langsung pulang menuju Banda Aceh.
Demikianlah kronologis ini diperbuat dengan sebenar-benarnya, dengan harapan kejadian serupa tidak menimpa orang lain, khususnya masyarakat yang saat ini sudah merasa nyaman dengan kondisi perdamaian yang sudah di capai melalui MoU Helsinki